TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Situasi Kritis, Jokowi Minta BMKG Segera Identifikasi Risiko Perubahan Iklim Dan Dampaknya

Oleh: HES/AY
Senin, 08 Agustus 2022 | 14:58 WIB
(Foto: Istimewa)
(Foto: Istimewa)

JAKARTA - Presiden Jokowi menegaskan, saat ini kita berada dalam kondisi perubahan iklim yang kritis.

Organisasi Meteolorogi Dunia (WMO) menyatakan, indikator perubahan iklim dan dampaknya pada 2021, makin memburuk. Tujuh tahun terakhir adalah tujuh tahun dengan suhu terpanas.

Sehingga, kondisi ini adalah tantangan nyata bagi kita.

"Penanggulangan perubahan iklim menjadi isu prioritas dan tantangan global, setelah meredanya Covid-19. Dampaknya sangat luas. Multisektoral. Salah satunya, terkait erat dengan bencana alam dan ketahanan pangan,” kata Jokowi dalam acara Rakornas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Senin (8/8).

Mengutip Badan Pangan Dunia (FAO), Jokowi menyebutkan, lebih dari 500 juta petani usaha kecil yang memproduksi lebih dari 80 persen sumber pangan dunia, merupakan kelompok yang paling rentan terhadap perubahan iklim.

Sementara WHO memprediksi, 13 juta orang terancam kelaparan akibat terhambatnya rantai pasok pangan, karena perang Ukraina.

"Hati-hati, ini persoalan yang sangat serius. Perlu penanganan yang komprehensif. Perlu antisipasi sedini mungkin. Secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya,” tegas Kepala Negara.

Mengingat dampak perubahan iklim yang sangat serius, Jokowi mengatakan, kita perlu memiliki kebijakan dan sistem yang teruji dan tangguh, untuk menjamin ketahanan pangan secara merata dan berkesinambungan. Serta sistem peringatan dini, ketika bencana akan terjadi.

"BMKG memiliki peran sangat strategis untuk mewujudkannya. Khususnya terkait monitoring, prediksi, dan peringatan dini kondisi cuaca. Serta iklim ekstrem. Ini sangat membantu perumusan strategi pencegahan dan penanggulangan,” papar Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta kepada BMKG, untuk segera mengidentifikasi risiko perubahan iklim dan dampaknya secara menyeluruh.

“Mengidentifikasi, adaptasi apa saja yang bisa kita lakukan. Serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan peralatan untuk pemodelan cuaca dan iklim, yang menggabungkan informasi dari teknologi satelit,” ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, BMKG juga diminta memperkuat layanan informasi dan literasi, terutama di wilayah pertanian dan perikanan. Agar petani dan nelayan bisa mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem.

Cakupan forum sekolah lapang iklim dan sekolah lapang cuaca nelayan, juga harus ditingkatkan. Agar dampaknya lebih signifikan. (rm id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo