TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Muhammadiyah Tangerang Gelar Tabligh Akbar Bersama Prof Din Syamsuddin

Laporan: AY
Minggu, 03 Maret 2024 | 20:09 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

TANGERANG - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tangerang, menggelar tabligh akbar di Masjid Al Muhajirin, Catalina, Gading Serpong, Tangerang, Minggu pagi (3/3). Pengajian menghadirkan penceramah mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin. Pengajian ini mengambil tema "Strategi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu".
Dalam pidato pembuka, Ketua PDM Kabupaten Tangerang, Suhardi, menjelaskan alasan Muhammadiyah Tangerang menggelar pengajian dengan tema tersebut. “Kami sangat sungguh-sungguh menghadapi persoalan bangsa. Makanya, pengajian ini mengambil tema Strategi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu," terangnya.
Dalam pengajian ini, Din Syamsuddin membawakan materi dengan santai dengan diselingi candaan, namun tetap berisi dan kritis. Di awal ceramahnya, Din menjelaskan dirinya memilih berbicara sambil duduk, bukan berdiri di podium.
Din mengaku, sebenarnya masih sanggup bicara panjang lebar sambil berdiri di podium, tapi dia memilih dengan duduk. “Kalau di podium, gaya bicara saya seperti caleg,” kelakarnya, yang disambut tawa para jemaah.

Mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini lalu menyinggung kehadiran dua anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), yang berdiri tegak di kiri kanannya, mengawal pelaksanaan pengajian. Sambil bergurau, Din bercarda ke dua anggota Kokam tersebut, “sudah sarapan belum?”.

Mengapa bertanya demikian? Din punya pengalaman, pernah cemarah cukup panjang, tiba-tiba salah satu anggota Kokam yang mengawalnya pucat dan jatuh pingsan. “Usut punya usut, Kokamnya belum sarapan,” ucapnya, kembali disambut tawa jemaah.

Dalam materinya, Din mengupas mengenai sistem Pemilu, pelaksanaan Pemilu, kondisi masyarakat saat Pemilu, tuntunan Islam dalam pemilihan, sampai hal yang perlu dilakukan warga Muhammadiyah dalam menghadapi Pemilu dan setelah Pemilu.

Mengenai tuntunan Islam dalam Pemilu, Din menekankan, berpolitik harus berorientasi pada agama. Sebab, kepemimpinan dalam agama Islam adalah melanjutkan misi kenabian. “Pemimpin harus melanjutkan misi kenabian,” ucapnya.

Kini, lanjut Din, Pemilu sudah selesai. Dia berpesan, umat Islam tidak boleh gontok-gontokan dalam menyikapi hasil Pemilu ini. “Apa pun paslon pilihan kita, dengan sesama Muhammadiyah, sesama umat Islam, sesame anak bangsa, jangan gontok-gontokan,” tekannya.
Din melanjutkan, warga Muhammadiyah harus menjaga kerukunan. Namun demikian, dakwah Muhammadiyah tidak boleh berhenti. Termasuk dalam dunia politik.

Dia lalu mengutip Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 104. “Muhammadiyah jangan kehilangan etos melakukan amar ma'ruf nahi munkar, yang dilakukan dengan cara-cara yang ma'ruf. Jangan melakukan kerusakan, jangan melakukan kekerasan,” ucapnya.
Menurut Din, keterlibatan kader Muhammadiyah penting dalam politik sangat penting. Warga Muhammadiyah tiba boleh abai dengan politik. “Politik tak terpisahkan dengan Islam. Kalau kita abai dengan politik, kelompok lain yang menguasai, bahkan kita bisa menjadi korban,” ucapnya.

Din juga menyinggung mengenai maraknya money politics dalam Pemilu. Dia mengingatkan, umat Islam tak boleh menerima money politics, baik dalam “serangan fajar” maupun bentuk lainnya. Sebab, hal itu termasuk suap-menyuap yang dilaknat Allah SWT.
“Sebentar lagi ada Pilkada. Muhammadiyah harus menyadarkan, laknatullah bagi yang menyuap dan menerima suap,” tegasnya.

Di akhir pengajian, Ketua PDM Tangerang Suhardi melempas sembilan siswa dari sekolah Muhammadiyah, yang akan mengikuti Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD), di Kota Bandung, Jawa Barat, 6-8 Maret 2024. Suhardi berdoa, para siswa itu dapat mengikuti OlympicAD dengan lancar dan dapat meraih prestasi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo