TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Utang Tembus 7.000 Triliun, Luhut: Masih Kecil

Oleh: MEN/AY
Selasa, 09 Agustus 2022 | 09:06 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Ist)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Ist)

JAKARTA - Luhut Binsar Pandjaitan tidak risau dengan jumlah utang negara yang sudah tembus Rp 7.000 triliun. Bagi Menko Kemaritiman dan Investasi itu, jumlah utang Indonesia ini masih terbilang kecil dibanding negara-negara lain di dunia.

"Pemerintah Indonesia hanya punya utang Rp 7.000 triliun, dan terkecil di dunia," ucap Luhut, saat peletakan batu pertama pembangunan Jalan Tol Seksi 3 Cileles-Panimbang, di Pandeglang, Banten, kemarin.

Dalam hitungan Luhut, utang itu hanya sekitar 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara, negara-negara maju di dunia, rasio utangnya tembus 100 persen dari PDB.

Sebab itu, ia meminta agar publik tidak menelan mentah-mentah informasi terkait utang. Dia memastikan, utang negara masih aman. "Kami minta, Bapak-bapak, dan teman di daerah, jangan dengar bicara aneh-aneh dan tidak jelas," pesannya.

Soal penggunaan, Luhut bilang, utang tersebut dipakai untuk sektor produktif. Seperti pembangunan jalan tol. Lagi pula, Pemerintah tidak bodoh. Setiap utang dihitung dengan benar, termasuk terkait return on investment-nya.

Sebagai contoh, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang sepanjang 85 kilometer akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Banten. Selain itu, juga mendukung percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, posisi utang Pemerintah kembali naik hingga akhir Semester I-2022. Berdasarkan dokumen APBN Kita, pada akhir Juni 2022, utang Pemerintah berada di angka Rp 7.123,62 triliun. Secara nominal, posisi utang Pemerintah tersebut naik 1,69 persen dibandingkan posisi utang pada akhir Mei 2022 yang sebesar Rp 7.002,24 triliun.

Sementara itu, rasio utang Pemerintah terhadap PDB juga mengalami peningkatan menjadi sebesar 39,56 persen, dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 38,88 persen. Kemenkeu memastikan, rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali, diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal.

Dibanding negara maju, jumlah utang Indonesia memang terbilang kecil, tapi jika dibandingkan dengan negara berkembang, utang Indonesia lumayan besar.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, berdasarkan data International Debt Statistics Bank Dunia 2022, posisi utang Indonesia mencapai 417,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6.193 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan negara berkembang lain seperti Vietnam 125 miliar dolar AS, Thailand 204 miliar dolar AS, Filipina 94 miliar dolar AS, dan Mesir 131 miliar dolar AS.

"Bisa dikatakan, Indonesia salah satu negara lower-middle income country yang jumlah utangnya besar. Secara pertumbuhan, angka utang Indonesia meningkat 30,9 persen sejak 2016," ulas Bhima, tadi malam.

Bhima kasih data lain. Rasio cadangan devisa terhadap total utang pun semakin melemah. Pada 2020, reserves to external debt stocks berada pada 31 persen. Sementara, di 2010 ada di 47 persen. Artinya, laju utang dengan kemampuan menghasilkan devisa tidak berbanding lurus.

"Akibatnya, tekanan selisih kurs akan membuat beban utang meningkat signifikan. Apalagi, ada risiko kenaikan tingkat suku bunga. Ini akan membuat Indonesia harus membayar bunga utang baru ke depannya," terang Bhima.

Di dunia maya, warganet geleng-geleng mendengar pernyataan Luhut. Mereka tidak setuju, utang Rp 7.000 triliun disebut kecil. "Rp 7.000 triliun kok kecil," heran @fahri_nusantara. 

Akun @Opiniku18 mencoba membagi jumlah utang tersebut ke jumlah penduduk Indonesia. "Utang terberat sepanjang sejarah yang membebani rakyat Indonesia. Kalau Rp 7.000 triliun, berarti beban yang ditanggung rakyat Indonesia sekitar Rp 26 juta per jiwa," ulasnya.

Sedangkan akun @aridewo_bandung heran dengan sikap Pemerintah yang membayar bunga utang dengan menarik utang lain. "Kalau dianggap masih terkecil, kenapa bayar bunga utang mesti ngutang lagi," sesalnya.

Ada juga yang membandingkan utang Indonesia dengan Sri Lanka. "Utang Sri Lanka saja yang jauh lebih kecil, yaitu sekitar Rp 766 triliun, pemerintahnya sudah digerebek oleh rakyatnya. Jadi, seharusnya banyak bersyukur karena di Indonesia rakyatnya masih bersabar," tulis @landy_bajidakka. (rm.id)

Komentar:
Berita Terkini
Pemkot Segera Tertibkan Kabel Internet
TangselCity
1 menit yang lalu
Viral Mobil Lawan Arah, Polisi Selidiki Nopol
TangselCity
1 jam yang lalu
Piala Asia U-23
Olahraga
9 jam yang lalu
Piala Asia U-23
Olahraga
10 jam yang lalu
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo