TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Awal Ramadan 1445 H Bakal Beda

Menag: Tetap Jaga Toleransi

Laporan: AY
Kamis, 07 Maret 2024 | 09:45 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) meminta agar masyarakat tidak mempermasalahkan perbedaan waktu awal Ramadan 1445 Hijriah. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Islam tetap menjaga ukhuwah dan toleransi, menyikapi potensi beda awal puasa Ramadan.
“Kami mengimbau agar umat Islam untuk tetap menjaga toleransi," kata Gus Men, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Untuk diketahui, Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah menetapkan awal Ramadan bertepatan 11 Maret 2024. Ada juga sebagian jemaah tarekat yang akan mulai puasa pada 10 Maret 2024.

Pemerintah akan menggelar sidang isbat awal Ramadan pada Minggu (10/3/2024) mendatang. Sidang akan memutuskan apakah awal puasa Ramadan tahun ini jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024.

Tak hanya itu, Yaqut juga mengeluarkan surat penyeleng­garaan ibadah Ramadan dan Idul Fitri yang berisi panduan bagi masyarakat dalam menjalani ibadah puasa tahun ini.
Surat edaran ini ditandatangani pada 26 Februari 2024 ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan.

Edaran juga disampaikan kepada pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, pengurus Badan Kesejahteraan Masjid dan pengurus Majelis Dai Kebangsaan, pengurus dan pengelola masjid/musala. Juga, panitia Hari Besar Islam tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta masyarakat muslim di Indonesia.

Umat Islam agar melak­sanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi,” imbaunya

Selain itu, Menag juga ber­pesan agar umat Islam dalam syiar Ramadan tetap memedomani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan mushala.
Edaran pengeras suara terbit pada 18 Februari 2022. Edaran ini antaran lain, mengatur volume pengeras suara diatur sesuai dengan kebutuhan, dan paling besar 100 dB (seratus desibel).

Khusus terkait Ramadan, edaran ini mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan shalat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggu­nakan Pengeras Suara Dalam.

Sementara untuk takbir Idul Fitri di masjid atau musala dapat dilakukan dengan meng­gunakan pengeras suara luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat di­lanjutkan dengan pengeras suara dalam.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti memprediksi, awal bulan Ramadhan tahun ini akan ber­beda antara Muhammadiyah dan Pemerintah. Sementara, Hari Raya Idul Fitri akan berlangsung sama dengan Pemerintah.
“Kalau Idul Fitri berbeda, yang ikut duluan saya kira banyak.Tapi, kalau ikut pua­sanya yang Muhammadiyah du­luan, saya nggak yakin banyakyang ikut Muhammadiyah,” tuturnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo