TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kondisi Rumput GBK Memprihatinkan

Presiden Tugaskan Menteri PUPR Beresin

Laporan: AY
Minggu, 24 Maret 2024 | 10:57 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Kualitas rumput stadion Gelora Bung Karno (GBK) jadi sorotan dalam pertandingan sepakbola antara Timnas Indonesia melawan Vietnam, Kamis (21/3/2024). Meski tim Garuda memenangkan laga tersebut, kritikan terhadap kualitas rumput terus mengalir.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir meminta Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) GBK serius men­jaga kondisi rumput Stadion Utama, usai pertandingan Indonesia mela­wan Vietnam di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pasalnya, rumput di Stadion Utama GBK tampak tidak merata di berbagai sisi. Secara visual juga penampilan rumput GBK tidak enak dipandang. Bahkan, dituding menjadi penyebab per­mainan kedua tim menjadi tidak berkembang.

“Saya sudah meminta keseriusan daripada GBK untuk masalah rumput. Hari ini juga saya sudah minta dari PSSI dan kemarin Bapak Presiden Jokowi sendiri menugaskan Menteri PUPR, Pak Basuki seperti biasa untuk melakukan percepatan perbaikan,” ujar Erick di Jakarta, Jumat (23/3/2024).

Selain berkoordinasi den­gan Kementerian PUPR, Erick meminta Pengelola GBK untuk menjaga kondisi rumput agar tak menjadi sorot negatif di mata dunia. “Mulai hari ini harus seri­us menjaga kondisi lapangan. Jangan sampai, muka Indonesia dilihat tidak baik di dunia karena ini pertandingan yang disiarkan di dunia. Ini kualifikasi Piala Dunia,” pintanya.
Sebab, sambung Erick, eetelah jadi tempat pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam, GBK direncanakan akan kembali menggelar laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, pada 6 dan 11 Juni mendatang. Timnas Indonesia akan melawan Irak dan Filipina.

“Kemarin, Pengelola GBK menyanggupi. Saya menunggu bulan Juni, ketika kita menjadi tuan rumah melawan Irak dan Filipina. Kita buktikan janjinya mereka,” tandasnya.
Senada, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo juga menyentil kondisi rumput GBK setelah kemenan­gan 1-0 Indonesia atas Vietnam. Dia meminta pengelola GBK meniru Singapura. Pengelolaan rumput stadion di Singapura bisa berjalan cepat dan maksimal.

“Menurut saya, selain steril, harus dicari solusi bagaimana cara maintenance yang bisa cepat. Kemarin, waktu kunjun­gan ke Singapura, mereka bisa merawat lapangan seminggu sudah bisa,” ujarnya.

Sebelumnya, pelatih Timnas Vietnam, Philippe Troussier juga menyoroti soal kualitas rumput Stadion Utama GBK seusai kekalahan dari timnas Indonesia, Kamis (21/3) malam. Pelatih asal Prancis itu menilai kondisi rumput GBK tidak ideal

Lapangan tidak terlalu buruk. Kami berharap lebih baik karena kita lihat ada sedikit kerusakan pada rumputnya. Tapi, itu tidak bisa menjadi alasan bagi kekala­han kami,” kata Troussier.

Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana alias Coach Justin ikut mengkritik kondisi lapangan Stadion Utama GBK. Menurut dia, kondisi rumput tidak baik.
“Nah, disuguhi lapangan am­buradul gila, gue nggak ngerti itu kaya ditempel-tempelin. Tapi, lapangannya untuk gue, sorry ya, memalukan. Kalau nggak bisa nyediain lapan­gan yang layak, se-level FIFA, mending jangan main di GBK,” ujarnya dalam postingan di kanal YouTube Justinus Lhaksana, Jumat, (22/3/2024).
Coach Justin menilai, permain­an Timnas Indonesia dipengaruhi oleh kondisi lapangan. Hal ini membuat anak asuh Shin Tae-yong tidak bisa menampilkan per­forma terbaiknya. “Bener-bener lapangannya parah banget, dan itu sangat berpengaruh terhadap permainan kita,” imbuhnya.

Di media sosial X, netizen juga ramai mengkritik kualitas rumput di GBK. Pasalnya, saat pertandin­gan Indonesia melawan Vietnam, rumputnya tampak compang camping dan terlihat jelas oleh penonton di layar kaca.

Akun @damarwidi99 me­nyebutkan, seharusnya kondisi lapangan dipastikan baik sebe­lum menggelar pertandingan. Tentunya hal ini menjadi tang­gung jawab penyelenggara per­tandingan. “Kapan terakhir @PSSI cek kondisi rumput GBK? Sebelum menetapkan GBK seb­agai venue pertandingan bukan­nya federasi harus cek fasilitas, kelengkapan dan keamanan stadion dulu ya,” tulisnya.
Akun @rizzaeee menilai kual­itas rumput di Stadion Utama GBK harusnya tidak kalah baik dengan lapangan lain di komplek yang sama. “Ternyata bagusan rumput di Stadion Madya kay­anya daripada Stadion Utama GBK kemarin. Mending melipir kesana aja tuh kemarin timnas senior!” ujarnya.

Sementara akun @Dvendanata menyarankan agar pengelola GBK meningkatkan fasilitas untuk menjaga kualitas rumput. “Di GBK adakah alat sinar ultraviolet? Kan lumayan mem­percepat pertumbuhan rumput atau recovery rumput. Jam 8 pagi sampai 3 sore pakai sinar matahari. Malamnya, pakai alat sinar ultraviolet,” usulnya.
Ada juga netizen yang me­nyarankan Timnas Indonesia bermain di stadion lain, yang kondisi rumputnya lebih baik. “Sumpah, emang maksain banget main di GBK. Padahal, bisa main di luar Jakarta. Rumput yang hancur-hancuran jelas ngaruh ke permainan,” kata akun @dkrofm.

Senada, akun @Swd66076399 juga meminta timnas mencari la­pangan yang lebih baik ketimbang GBK. “Coba nanti Juni jangan di GBK mainnya, masak rumput kayak gitu dipakai timnas. Masih banyak pilihan kayak di Stadion Manahan, Si Jalak Harupat, atau Jakabaring,” cuitnya.

Akun @92MillionDollar me­minta pemerintah membuat tempat konser dan kampanye agar GBK bisa dikhususkan untuk pertandingan sepakbola. “Mending dibuatkan lapangan cuma buat konser dan kampanye deh. Jangan tiap konser atau kampanye pakai Stadion Utama GBK, pasti rusak rumputnya,” ucapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo