Ganjar: Di Luar Jauh Lebih Baik Daripada Gabung Koalisi

JAKARTA - Sejak ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membuka pintu kepada pihak lawan yang ingin bergabung. Termasuk ke Ganjar Pranowo. Namun, Ganjar menolak dengan tegas. Ganjar merasa, di luar jauh lebih baik daripada gabung koalisi.
Ganjar menyebut, tawaran menjadi menteri lebih layak diberikan kepada partai politik yang tergabung Koalisi Indonesia Maju (KIM), supaya lebih adil.
“Jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan, bukan saya. Tidak fair. Kalau saya, berada di luar, mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi,” ujarnya, Selasa (26/3/2024).
Capres 03 ini mengatakan, di dalam internal KIM, tentunya masih banyak tokoh berkualitas yang cocok untuk menjadi menteri. Ganjar pun menyebut, mereka pasti punya harapan untuk duduk di kursi menteri.
Oleh karena itu, Ganjar tidak ingin menjadi bagian koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, dan memilih untuk menjadi rakyat biasa jika Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Presiden) yang diajukan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud maupun Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin.

“Siapa pun yang ditetapkan oleh KPU dan itu menang, Oktober dia dilantik. Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kita bisa memberikan dukungan dengan cara macam-macam, yang baik,” ujarnya.

Ganjar menambahkan, ke depan akan menjalin komunikasi dengan para relawan dan simpatisannya yang ada di dalam maupun luar negeri untuk melakukan kegiatan berbasis komunitas di bidang pendidikan politik, lingkungan, penguatan UMKM.
Dia menegaskan, hal ini untuk mewujudkan ide atau gagasan dengan memperhatikan realita yang berlangsung di tengah masyarakat. Misalnya, relawan Ganjar-Mahfud di Amerika Serikat (AS) telah melaksanakan pendidikan politik untuk meningkatkan kesadaran politik rakyat.

Politik bisa agung kalau kita punya integritas yang tinggi, punya niat baik yang sama,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo menegaskan bakal mengajak semua pihak masuk ke pemerintahan jika memenangkan Pilpres 2024. Dia juga tidak sungkan mengajak lawan politiknya. Langkah itu dinilai penting demi persatuan dan bersama-sama membangun bangsa.

Sejak dinyatakan KPU sebagai pemenang Pilpres pada 20 Maret 2024, Prabowo gencar mendekati partai-partai kubu lawan, baik partai pendukung Anies-Muhaimin maupun parpol pendukung Ganjar-Mahfud.
Wakil Presiden terpilih 2024, Gibran Rakabuming Raka, juga membuka pintu kepada pihak lawan yang ingin bergabung ke dalam pemerintahan. “Saya sudah bilang, semuanya dirangkul,” kata Gibran, Kamis (21/3/2024).

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor, tidak mempermasalahkan jika ada pihak lawan yang mau bergabung. Apalagi tokoh sekelas Ganjar.
Menurutnya, hal itu adalah hak prerogatif presiden dan wakil presiden terpilih. Namun, dia menyebut alangkah lebih baik jika pihak lawan yang mau bergabung punya visi dan misi yang sama dengan Prabowo-Gibran.
“Iya kan semua diajak, bagi yang mau bergabung dengan visi dan misi Prabowo- Gibran. Untuk Indonesia yang besar, dibutuhkan kekuatan besar dan persatuan. Bagi saya, nggak ada masalah. Soal kabinet kan semua diserahkan ke Prabowo-Gibran,” ujarnya saat dikonfirmasi, semalam.

Direktur Eksekutif Trias Politika, Agung Baskoro, menyebut langkah politik Ganjar ke depan masih belum bisa diprediksi. Sebab, semuanya tergantung dari arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Mengingat Ganjar adalah kader utama.
"Bila Ibu Mega sudah memberikan titah politiknya, maka seluruh kader tanpa kecuali mesti tegak lurus. Di tahap inilah, kans PDIP beroposisi/berkoalisi masih sama besarnya. Menimbang relasi PDIP - Gerindra selama ini berlangsung baik,” ulasnya.