TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pendatang Baru Di Koalisi Prabowo-Gibran, Cak Imin Tahu Diri

Laporan: AY
Senin, 06 Mei 2024 | 09:16 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Ketum PKB Muhaimin Iskandar tahu diri soal statusnya di koalisi pendukung Prabowo Subianto adalah pendatang baru. Karena itu, Imin-sapaannya, tidak ikut-ikutan ribut soal masuk kabinet Prabowo. Imin minta publik menunggu hingga 20 Oktober mendatang.
Pasca kemenangannya disahkan KPU, Presiden terpilih Prabowo Subianto langsung gerilya cari dukungan politik. Partai NasDem dan PKB yang di Pilpres kemarin sempat berseberangan, berhasil diajak Prabowo masuk dalam koalisi.
D e n g a n mengantongi mayoritas dukungan parpol, Prabowo kini bersiap untuk menyusun kabinet di pemerintahannya. Para parpol pendukungnya juga sudah menyetorkan nama-nama untuk dipilih Prabowo sebagai anak buahnya di kabinet.
Sementara PKB yang menyatakan dukungan ke Prabowo setelah konstetasi berakhir, tak ikut ngotot bicara jatah menteri. Imin selaku ketum, meminta semua pihak bersabar hingga presiden dan wakil presiden terpilih resmi dilantik.
“Masuk koalisi atau tidak kan, nanti kita lihat tanggal 20 Oktober. Di situ akan terlihat koalisi yang sesungguhnya kayak apa,” kata Imin di Hotel Four Point by Sheraton, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (5/5/2024).
Imin menegaskan, terpenting saat ini PKB sebagai rival Prabowo sudah menerima hasil Pilpres 2024. Selain itu, PKB yang di Pilpres 2024 mengusung agenda perubahan bersama NasDem-PKS, sudah menitipkan pesan perjuangan kepada Prabowo. Terkait poin perubahan itu, Imin bilang Prabowo menyambut baik segala masukan dari PKB.
“Seperti yang saya sampaikan ke presiden terpilih Prabowo Subianto, PKB menitipkan agenda perubahan agar bangsa ini tidak kolaps,” tuturnya.

Pertama, krisis fiskal. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi fiskal negara yang semakin memburuk. Kata dia, hingga saat ini, uang APBN sudah amat mengkhawatirkan.
“Meskipun masih didominasi utang di dalam negeri, tetapi kita mengalami krisis fiskal yang sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.

Kedua, krisis iklim. Imin juga prihatin terhadap kondisi lingkungan yang semakin terancam akibat perubahan iklim yang drastis.
“Hari ini kita saksikan lingkungan kita hancur, banjir, longsor, panas global, global warming. Itu bukan lagi cerita tekstual. Asia saat ini mengalami pemanasan yang sangat mengkhawatirkan,” katanya.
Ketiga, krisis daya saing global. Hal ini dapat mengancam kedudukan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bukan hanya ke Prabowo, tiga krisis ini juga disampaikan kepada para bakal calon kepala daerah yang akan diusung oleh PKB

Kita tidak hanya ingin yang diusung PKB menang, tetapi kita ingin yang diusung PKB sekaligus sukses dalam memimpin pemerintahan,” tegasnya.
Sebelumnya, Prabowo telah menyambangi Imin beserta jajaran PKB di DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Setelah bertemu, Imin menyampaikan keinginan PKB dan Gerindra terus bisa bekerja sama lebih produktif.

Imin juga berharap PKB dan Gerindra bisa bekerja sama di berbagai bidang. Termasuk dalam legislatif dan berbagai upaya lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Politikus Gerindra, Hendarsam Marantoko mengatakan, PKB merupakan sahabat partainya. Meski pada Pilpres 2024, PKB mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Capresnya.
Sejatinya, Gerindra memahami pilihan politik Imin untuk mengusung Anies, ketimbang Prabowo. Hendarsam menilai, hal tersebut sebagai bagian dari strategi PKB menghadapi kontestasi.
Namun, Gerindra tak melupakan PKB yang pernah bersama dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang berjalan sekira selama setahun. Hal tersebut juga yang membuat Gerindra tak kesulitan mengajak PKB bergabung dalam koalisi pemerintahan periode 2024-2029.

“Makanya Pak Prabowo kemudian mengatakan, setelah PKB pindah, ini Insya Allah akan balik lagi. Pak Prabowo cukup paham, tidak sulit untuk mengajak atau merangkul PKB,” ujar Hendarsam.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyarankan kepada Imin untuk berpikir ulang sebelum bergabung dengan koalisi Prabowo. Sebagai rival di Pilpres, kata dia, sebaiknya PKB tetap berada di luar pemerintahan. Posisi itu juga bisa mendongkrak elektabilitas kader PKB di Pilkada 2024.
Jika memang ngotot ingin bergabung, Dedi menyarankan Imin mencari momentum yang tepat. Yakni, pasca pertarungan kepala daerah serentak 2024.

“Secara umum mudah bagi PKB bergabung. Selain hubungan baik dengan koalisi Prabowo, PKB nyatanya hingga saat ini masih di barisan kabinet,” ucap Dedi.
Di dunia maya, sejumlah warganet memberikan pesan pada Imin. “@cakimiNOW Cak jangan gabung kabinet bisa nggak?? Oposisi juga terhormat kok cak,” ujar @nicorobintweet. “Oposisi harga mati,” ujar @azharie23. “
“Masih ada potensi PKB justru tidak diajak gabung dalam koalisi Prabowo Gibran..” kata @gorunbiraz3. “Malas banget kalau sampai Cak Imin jadi menteri di kabinet Prabowo,” timpal @benjimascolo222. “Kalau Cak Imin mungkin nggak .. tapi orang-orang PKB yang jadi menteri ...” samber @EdWitzs.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo