TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Sri Mulyani Pilih Ngemong Cucu

Laporan: AY
Jumat, 10 Mei 2024 | 08:50 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - PDIP harus gigit jari. Pasalnya, keinginan kandang Banteng untuk mengusung Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai bakal Calon Gubernur DKI Jakarta bertepuk sebelah tangan. Sri Mul-sapaan Sri Mulyani-lebih memilih ngemong cucu daripada jadi Cagub DKI.
PDIP menjadi partai politik yang paling getol meminang Sri Mul. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah DPD PDIP DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak mengatakan, terdapat sejumlah nama yang dibidik partainya untuk maju di DKI. Di antaranya Sri Mul dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
“Sejauh ini ada Bu Risma, Bu Sri Mulyani, Pak Andika Perkasa, dan Pak Adi Wijaya,” kata Gilbert.

Menurut Gilbert, masih ada kemungkinan deretan nama lain yang akan muncul. Namun, keputusan siapa yang akan pasti dicalonkan pada Pilgub DKI, akan disampaikan setelah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP PDIP di akhir Mei 2024.

“Itu nanti akan ketahuan setelah rakernas pada bulan ini,” ujarnya.
Mendengar nama bosnya masuk radar Banteng, anak buah Sri Mul buka suara. Staf Khusus Sri Mul, Yustinus Prastowo mengatakan, banyak kegiatan yang bakal dilakukan Sri Mul usai tak lagi menjadi Menkeu. Mulai mengajar, menulis, sampai menjadi pembicara.

“Kalau beliau sendiri bilang akan fokus momong cucu, itu salah satu hal mulia, mengisi waktu,” sebut Yustinus di kawasan Cikini Jakarta, Rabu (8/5/2024).
Untuk saat ini, sambungnya, Sri Mul tengah disibukkan dengan proses transisi pemerintahan lama ke yang baru agar berjalan mulus.

“Sejauh ini yang kami tahu, Presiden Jokowi sudah memerintahkan dan menugaskan Bu Sri Mulyani untuk terus membangun komunikasi dengan Presiden terpilih dengan timnya, sehingga bisa lebih komprehensif dan smooth transisinya,” jelasnya.

Proses transisi pemerintahan ini, kata dia, sangat mudah. Sebab, hampir program yang dibawa Prabowo serupa dengan Jokowi. Apalagi, sejumlah menteri yang ada di kabinet saat ini juga merupakan pendukung utama Prabowo.

Kita juga paham, sebagian besar kan ada di kabinet. Maksudnya tidak sulit mengomunikasikan Pak Prabowo adalah Menhan yang sangat tahu bagaimana anggaran, lalu Pak Airlangga Hartarto itu juga Menko Perekonomian yang juga sangat paham keuangan negara dan APBN, termasuk dengan Pak Zulkifli Hasan,” ujar Prastowo.

Lebih lanjut, Yustinus juga bicara peluang Sri Mul kembali masuk Kabinet Prabowo-Gibran. Ditegaskan Yustinus, hal itu sepenuhnya hak prerogatif Presiden terpilih.
“Bu Sri Mulyani fokus menyelesaikan transisi. Pembicaraan lain kami rasa belum ada dan memang tidak usah diada-adakan. Saya rasa hanya mengalir saja,” tutur dia.
Lalu apa kata pengamat? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai, peluang Sri Mul dijagokan di Pilgub DKI terbuka lebar. Pasalnya, Sri Mul termasuk tokoh yang minim sentimen negatif selama ini.

“Tentu jika dibandingkan dengan Ahok, Djarot Saiful Hidayat, atau Tri Rismaharini yang cenderung sudah memiliki haters,” nilai Dedi kepada Redaksi, Kamis (9/5/2024).

Kendati demikian, menurut Dedi, kelemahan Sri Mul kurang populer dibanding Risma. Pengalaman politik Sri Mul juga masih kalah mentereng dari mantan Wali Kota Surabaya itu. “Agresifitas popularitas Risma bisa lebih memiliki daya ungkit elektabilitas dibanding SMI (Sri Mulyani),” sebut dia.
Sementara, Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menilai, pengalaman Sri Mul belum teruji pada lingkup yang lebih kecil seperti DKI. Menurut dia, kompetisi di DKI akan diikuti oleh calon-calon yang berpengalaman di tingkat wilayah seperti Anies Baswedan dan Ahok. Bahkan, mungkin juga Ridwan Kamil.

“Kinerja Bu Sri Mulyani selama ini lebih banyak bersifat nasional. Belum tentu masyarakat Jakarta menganggapnya cocok untuk mengurus masalah-masalah spesifik Jakarta seperti kemacetan, banjir, daerah kumuh, dan lain lain,” beber Hanan.
Sedangkan, Direktur Eksekutif Politika Research and Consulting (PRC), Rio Prayogo menilai, profesionalitas dan kompetensi Sri Mul bisa menyaingi Anies. Karena selama ini Sri Mul dikenal sebagai salah seorang menteri terpintar di kabinet Jokowi.

“Saya kira akan jadi lawan yang tangguh untuk Anies Baswedan yang sama-sama seorang intelektual dan profesional,” pungkas Rio.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo