Bappeda Pastikan Dana Insentif Fiskal Rp 5,7 M Untuk Atasi Stunting
TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang belum lama ini mendapatkan kucuran dana insentif fiskal dari pemerintah pusat dalam urusan stunting sebesar Rp 5,7 miliar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat pun akan memastikan anggaran itu akan dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai peruntukannya, bukan untuk honor atau perjalanan dinas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bappeda Kota Tangerang, Yeti Rohaeti. Kata dia, alokasi insentif fiskal akan digunakan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk penanganan stunting dengan pemberian makanan tambahan. Kemudian, Dinas Sosial (Dinsos) guna bantuan pangan, Dinas Perkim urusan bedah rumah, jamban dan sanitasi.
“Kota Tangerang telah menerima insentif fiskal dalam urusan stunting sejumlah Rp 5,7 miliar dan sekarang sudah dipola secara jelas untuk setiap peruntukannya. Pastinya, dipakai secara jelas untuk penurunan stunting bukan pada urusan honor atau perjalanan dinas,” ujarnya saat Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektor Upaya Pencegahan Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Banten, di Pusat Pemerintah (Puspem) Kota Tangerang (25/9).
Ia menjelaskan, rakor sendiri dilaksanakan guna memperkuat koordinasi Kota Tangerang bersama kota kabupaten lainnya di Provinsi Banten. Sehingga, dapat memperkuat kolaborasi untuk sama-sama menurunkan stunting di Provinsi Banten melalui penurunan kasus di masing-masing wilayah.
“Saat ini, seluruh elemen terus fokus menjalankan program di instansinya masing-masing, mulai dari Dapur Sehat Atasi Stunting Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (Dapur Dashat PKK), Satu Telur Satu Minggu (SATE SAMI), Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas) hingga keaktifan posyandu dan program lainnya,” harapnya.
Staf Ahli Menteri Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Budiono Subambang menilai, penanganan stunting di Kota Tangerang sudah cukup baik dengan sederet inovasi percepatan penurunan stuntingnya. Salah satunya, program SATE SAMI yang konsisten setiap minggunya melibatkan ribuan pegawai.
“Banyak inovasi penanganan stunting yang saya terima dari Kota Tangerang, satu telur tersebut termasuk yang baik,” jelasnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar menuturkan, kegiatan tersebut dihadiri Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari delapan kota kabupaten di Provinsi Banten. Diharapkan penanganan dapat dilakukan lintas sektor.
“Diharapkan, pemerintah daerah dapat menjaga komitmen yang memastikan keberlangsungan program-program dari berbagai sektor terintegrasi dengan baik dan saling mendukung. Selain itu, fokus intervensi penurunan stunting pada kelompok usia,” tutupnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu