Pecco Pingin Naik Podium Di MotoGP Mandalika 2024
JAKARTA - Pebalap Ducati Francesco Bagnaia punya kenangan manis saat tampil di Grand Prix) Indonesia di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rider yang karib disapa Pecco itu ingin mengulangi kenangan manis itu. Diungkapkan, balapan di hadapan puluhan ribu penonton di Mandalika adalah momen tak terlupakan.
Ditambah dengan pemandangan alam yang begitu indah di sekitar arena balapan. “Momen mengesankan tampil di depan para penggemar yang memiliki hasrat besar terhadap pekerjaan kami,” ujar Bagnaia, kepada awak media di Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Diketahui, Bagnaia meraih gelar juara di Balapan Utama GP Indonesia musim lalu. Bagnaia menaklukkan Sirkuit Mandalika meski harus memulai balapan dari posisi 13 (P13).
Jelang balapan akhir pekan ini, Bagnaia mengungkapkan sejumlah harapannya. Salah satunya, ingin mendapat posisi 𝘴𝘵𝘢𝘳𝘵 lebih baik dari yang didapatnya dalam dua tahun terakhir saat balapan di Mandalika.
Sebelum start di P13 tahun lalu, Bagnaia hanya bisa start di P6 pada musim 2022. “Ingatan terbaik saya pasti kemenangan dari tahun lalu,” ucapnya.
Dia bilang, saat itu bukan momen yang ideal bagi timnya. Terutama setelah hasil diraih di GP Barcelona. Tapi, kemenangan itu memberi dia dan tim banyak motivasi.
“Ini adalah momen yang paling luar biasa,” kata pebalap 27 tahun itu.
Ditambahkan, sektor dua jadi bagian favoritnya saat melakoni balapan di GP Mandalika. Karena begitu lurus dan menunjang kecepatan motornya. Di bagian itu, lanjut dia, pebalap tidak bisa mengerem terlalu keras. Karena sudut ramping dan cukup longgar.
Yang terakhir adalah sudut yang sangat dekat. “Ditambah sangat tajam, jadi itu sulit,” tuturnya.
Sejauh ini, juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 itu tak menemui kendala jelang balapan. Termasuk soal ban. Rider asal Italia itu mengatakan, performa ban akan tergantung dari performa pebalap.
Di mana mereka harus mampu menguasai setiap situasi dan kondisi. “Saya jatuh cinta dengan ban kami karena tingkat ban kami adalah sesuatu yang luar biasa,” katanya.
Tapi, dia menggarisbawahi, di titik kecepatan yang cukup tinggi, ban yang siap gunakan kerap kehilangan cengkeraman. Sehingga membuatnya kesulitan mengendalikan kestabilan.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 22 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu