Satu Perahu Di Teluk Jakarta Jokowi-Prabowo Berlayar Ke Dermaga Yang Sama
JAKARTA - Presiden Jokowi dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto benar-benar kompak. Mereka ada di satu perahu yang sama, menuju dermaga yang sama. Ini bukan kiasan politik untuk melukiskan betapa dua pemimpin bangsa itu, begitu mesra, tapi nyata terjadi kemarin, Sabtu (28/9/2024) pagi, di Teluk Jakarta.
Perahu yang digunakan adalah KRI dr Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992). Keduanya berlayar ke tengah laut Jakarta dari Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (28/9/2024).
Selain Prabowo, hadir juga Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM), dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Diawali pukul 07.50 WIB, KRI RWJ-992 yang ditumpangi Jokowi dan Prabowo yang duduk bersebelahan berlayar menuju kawasan Teluk Jakarta, lokasi yang menjadi puncak acara sailing pass. Selama berlayar, keduanya dipertontonkan berbagai penampilan kemampuan tempur dari prajurit Jalasveva Jayamahe itu. Di antaranya demonstrasi Pasusla (Pasukan Khusus Laut), Kapal Selam Timbul Cepat, Sailing Pass dan Fly Pass, serta manuver udara Rajawali Laut Flight (RaLF).
Pemandangan ini membuat Jokowi dan para menterinya berdiri sembari memberikan tepuk tangan meriah. Mereka juga melambaikan tangan ke prajurit yang memberikan penghormatan dari atas kapal perang.
Di sela-sela sailing pass, Jokowi juga menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana dari KSAL Muhammad Ali. Brevet ini melambangkan kepercayaan dan penghargaan yang diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap TNI AL, khususnya dalam mendukung armada kapal selam.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Penganugerahan Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha kepada KRI Nanggala-402. Pasukan Pataka membawa Tunggul KRI Nanggala-402 menuju tempat penyematan dan menyerahkannya kepada Komandan Satuan Kapal Selam Komando Armada II Kolonel Laut (P) Yulius Azz Zaenal.
Bendera tunggul kemudian diarahkan kepada Presiden Jokowi untuk disematkan tanda kehormatan. Prosesi ini menjadi simbol penghargaan negara kepada kapal selam yang telah menjadi bagian sejarah penting TNI AL.
Setelah penyematan tanda kehormatan, Komandan Satuan Kapal Selam mengembalikan Tunggul KRI Nanggala-402 kepada Pasukan Pataka, menandai berakhirnya prosesi penganugerahan. Presiden juga menyerahkan Patra atau plakat sebagai bentuk penghargaan kepada Komandan Satuan Kapal Selam Komando Armada II.
Pada momen Penganugerahan Tanda Kehormatan Samkarya Nugraha kepada KRI Nanggala-402, Jokowi sempat berdialog dengan awak kapal yang berada di Sidoarjo lewat konferensi video. Jokowi menanyakan seputar bantuan yang diberikan pemerintah di antaranya terkait perumahan dan fasilitas pendidikan.
Diketahui, bantuan untuk awak KRI Nanggala-402 ini merupakan inisiasi Prabowo. Total ada 53 unit rumah yang khusus diberikan kepada keluarga atau ahli waris dari awak KRI Nanggala-402.
Di kesempatan sama, KSAL Muhammad Ali mengungkap alasan pihaknya memberikan Brevet Kehormatan Hiu Kencana kepada Jokowi. Kata Ali, Jokowi telah berkontribusi besar terhadap TNI AL.
Khususnya satuan kapal selam dalam meningkatkan dan membangun kekuatan dari armada kapal selam itu sendiri,” ucap Ali.
Menurut jenderal bintang empat itu, inisiatif Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait pengadaan kapal salam tidak lepas dari intruksi Presiden Jokowi. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan armada kapal perang berbendera Merah Putih.
“Makanya disematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana,” ungkap Ali.
Lagipula, pemberian Brevet Kehormatan Hiu Kencana juga diberikan TNI AL kepada para presiden terdahulu mulai dari Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Bahkan, matra Baret Biru Tua juga pernah memberikan penghargaan yang sama kepada Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
“Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih juga nanti akan disematkan. Kita acarakan khusus lagi untuk Presiden terpilih, Pak Prabowo,” tegas dia.
Terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai kemesraan hubungan Jokowi dan Prabowo ini menjadi petanda baik. Karena memberikan sentimen positif di berbagai sektor.
“Seluruh rakyat dan bangsa Indonesia tentunya mengharapkan seluruh pemimpin dan tokoh bangsa ini memiliki hubungan yang harmonis. Kecuali oleh mereka-mereka yang terus terjebak dalam lembah kebencian,” jelas Kamhar kepada Redaksi.
Sementara, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengomentari pemberian Brevet Kehormatan Hiu Kencana kepada Jokowi. Sebagai politisi yang duduk di Komisi DPR bidang pertahanan, Dave menilai Jokowi memberikan kemajuan yang signifikan bagi institusi TNI.
Dave kemudian mencontohkan gagasan Jokowi untuk TNI seperti kesejahteraan prajurit, modernisasi alutsista, dan peningkatan peran prajurit TNI dalam pembangunan masyarakat Indonesia. “Maka itu, penyematan brevet ini salah satu bukti apresiasi akan sumbangsih Pak Jokowi dan memordinasi alutsista secara keseluruhan,” terang Dave.
Di sisi lain, pengamat politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan menilai keakraban Jokowi dan Prabowo sudah terjalin lama. Prabowo, kata dia, sudah mejadi menjadi pembantu Jokowi dari tahun 2019.
“Terkait dengan brevet TNI AL itu menunjukkan bahwa relasi Pak Jokowi dengan TNI AL, kuat. Mengingat TNI AL merupakan salah satu kekuatan penting pertahanan, relasi itu juga cermin relasi Pak Jokowi dengan Menhan Pak Prabowo,” pungkas Kacung saat dihubungi Redaksi.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 21 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu