TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pasien BA.5 Belum Booster Dari Jakarta Sesak Napas, Diduga Ini Biang Keroknya...

Laporan: AY
Minggu, 12 Juni 2022 | 18:43 WIB
Ketua Pokja Infeksi PDPI dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) saat acara zoom.
Ketua Pokja Infeksi PDPI dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) saat acara zoom.

JAKARTA - Total pasien Omicron BA.4 dan BA.5 di Tanah Air, kini berjumlah delapan orang. Atau bertambah empat orang, dibanding saat diumumkan Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Jumat (10/6).
Terkait hal ini, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr. Erlina Burhan, Sp.P (K) mengatakan, empat pasien Omicron BA.4 dan BA.5 itu terdeteksi di Bali. Sisanya, terlacak di Jakarta.
 
Delapan pasien Omicron BA.4 dan BA.5 terdiri dari enam laki-laki dan dua perempuan. Yang tidak bergejala, ada empat orang. Gejala ringan, tiga. Gejala sedang, satu.

"Ini menunjukkan sudah ada local transmission. Gejala yang agak berat dialami pasien perempuan berusia 20 tahun, yang terinfeksi BA.5. Dia mengalami gejala batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, dan nyeri abdomen. Pasien ini belum divaksin booster," jelas Erlina.
Cek Di Sini Lokasinya
Dari total 8 pasien BA.4 dan BA.5, ada dua pasien yang belum menerima vaksin booster. Satu perempuan berusia 20 tahun, satu laki-laki 22 tahun. Keduanya sama-sama terinfeksi BA.5, dan menerima dosis lengkap Sinovac. 
Namun bedanya, pasien perempuan yang mengalami sesak napas, terakhir kali divaksin pada 7 Mei 2021. Sedangkan pasien laki-laki yang belum booster dengan tanggal vaksinasi terakhir 9 Agustus 2021, hanya mengalami gejala ringan berupa demam dan batuk.  

Soal sesak napas yang dialami pasien tersebut, Erlina menduga, sesak napas terjadi karena subvarian BA.5 lebih banyak bereplikasi atau memperbanyak diri di saluran napas bagian bawah seperti parenkim.

Sementara dua subvarian pendahulunya, BA.1 dan BA.5, cenderung banyak bereplikasi di saluran napas bagian atas.
"Bisa juga, karena penyakit lain seperti asma," ujar Erlina. (HES/AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo