TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Kasus Korupsi Formula E

Anies Kena Atau Tidak Jadi Gunjingan Politisi

Laporan: AY
Sabtu, 10 September 2022 | 09:20 WIB
Gubernur DKI Anies Baswedan pada acara peresmian Masjid Jami Al Hidayah di Duren Sawit, Jakarta Timur. (Ist)
Gubernur DKI Anies Baswedan pada acara peresmian Masjid Jami Al Hidayah di Duren Sawit, Jakarta Timur. (Ist)

TANGSEL - Usai diperiksa KPK dalam kasus Formula E, Rabu lalu, nasib Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi gunjingan politisi. Banyak yang penasaran bagaimana status eks Mendikbud itu nantinya, apakah kena atau tidak? Sementara itu, Anies minta doa agar kepemimpinannya di DKI berakhir husnul khatimah.

Dalam pemeriksaan Rabu lalu, Anies dimintai keterangan oleh KPK dalam dugaan kasus Formula E selama hampir 11 jam. Lamanya waktu pemeriksaan ini bikin orang berspekulasi.

Di jagat Twitter, kasus Formula E ini jadi topik yang panas. Lawan politik Anies menyebut, ada dugaan korupsi dalam ajang balap mobil listrik itu. Sementara, kawan Anies menuding, pemeriksaan oleh KPK itu mengada-ada dan hanya untuk menjatuhkan jagoannya sebagai capres.

Di luar itu, ada yang memprediksi, Anies bakal dijadikan tersangka pada 13 September 2022. Tanggal 13 September nanti bertepatan dengan jadwal Rapat Paripurna DPRD DKI yang beragenda pengumuman pemberhentian Gubernur dan Wagub DKI.

"Ada isu yang beredar masif bahwa Anies Baswedan akan ditersangkakan menjelang atau hari H pengumuman pemberhentian oleh DPRD DKI 13 September 2022 untuk meredam demo akbar kenaikan harga BBM pada tanggal yang sama," cuit akun Twitter @BosTemlen, Kamis lalu.

Tadi malam, cuitan tersebut sudah tak bisa dilihat karena akunnya sudah ditangguhkan Twitter. Meski begitu, cuitan di akun tersebut sudah jadi pemberitaan di sejumlah media online.

Lalu, kenapa Anies diperiksa begitu lama? Ketua KPK Firli Bahuri angkat bicara. Kata dia, permintaan keterangan kepada seseorang itu tidak bisa diukur dengan lama atau sebentarnya waktu pemeriksaan. Menurut dia, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Jadi, penyidik mengajukan banyak pertanyaan untuk mengetahui apakah ada pelanggaran hukum di dalam pelaksanaannya atau tidak.

“Pertanyaannya pun pasti banyak. Kenapa? Karena untuk kepentingan pengumpulan keterangan dan bukti-bukti,” ujar Firli.

Mantan Kabaharkam Polri ini menegaskan, KPK tidak memiliki kepentingan apa pun selain membuat persoalan Formula E menjadi jelas. Soal kecurigaan KPK berpolitik, Firli menanggapi. "Kita tidak alergi dengan pengawasan-pengawasan seperti itu, silakan,” ucapnya.

Kehebohan soal nasib Anies ini jadi perhatian politisi Partai Demokrat Andi Arief. Eks aktivis 99 ini yakin, Anies tak terlibat kasus korupsi. Andi mendoakan agar persoalan ini cepat berakhir. "Kami yakin la tak terlibat korupsi. Memang perjuangan itu berat," kicaunya di akun @Andiarief__.

Ketua Bappilu Demokrat ini mengaku siap membela Anies dengan menyiapkan pengacara andal dari Demokrat. "Saya lama mengenal @aniesbaswedan, dan kami memahami bahwa tidak ada perjuangan yang ringan," ungkapnya.

Dari Kebon Sirih, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyatakan, pemanggilan Anies oleh KPK membuatnya semakin yakin ada dugaan korupsi dalam pagelaran Formula E. Pihaknya pun makin mantap menggulirkan hak interpelasi jilid II ini. Kata dia, hak interpelasi itu untuk mengevaluasi pengelolaan keuangan daerah terkait penyelenggaraan Formula E pada 4 Juni 2022. Evaluasi ini tidak terpaku terhadap masa kerja Anies, yang sebentar lagi akan selesai.

"Jadi, jangan salah. Jadi seolah-olah ibaratnya ngejar-ngejar Anies. Nggak ada urusan. Kita nggak mau menyasar Pak Anies. Jadi, persepsinya jangan salah PDIP mengkriminalisasi Anies. Nggak, nggak ada urusan itu," kata Gembong.

Lalu bagaimana tanggapan Anies? Tadi malam, Anies meresmikan Masjid Jami Al Hidayah di Duren Sawit, Jakarta Timur. Di momen itu, Anies minta didoakan agar husnul khatimah atau menutup masa jabatan dengan baik.

Dalam sambutannya, Anies berpamitan karena masa jabatannya akan berakhir pada 16 Oktober nanti. Ia bilang, suatu saat akan kembali ke masjid ini. Entah kapan. "Doakan bisa berakhir husnul khatimah," ucap Anies. "Aamiin," jawab para hadirin, serentak.

Mau ngapain setelah bebas tugas? Anies tak merinci. Sementara ini, ia mengaku ingin berfokus menyelesaikan tugasnya di Jakarta sebelum berpindah ke urusan lain. Dia lalu mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7 dan 8 yang intinya berpesan apabila telah menyelesaikan suatu urusan tetap bekerja keras untuk menyelesaikan urusan yang lain.

"Jadi, satu-satu. Selesaikan dulu satu. Jangan belum selesai, sudah ke yang satunya. Selesaikan, habis itu baru selesai berikutnya," tuntasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo