Penumpang Semakin Dimanjakan, Tak Khawatir Pulang Malam

JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) kembali mengoperasikan layanan bus Transjakarta selama 24 jam mulai kemarin. Kebijakan ini untuk melayani masyarakat yang masih beraktivitas hingga larut malam.

Kabar ini juga diunggah Transjakarta di akun Instagram @pt_transjakarta. “Dengan gembira Transjakarta mengumumkan pada 12 September 2022 hadir kembali melayani pelanggan selama 24 jam, setiap hari di 13 koridor!” tulisnya.

Pengumuman ini pun disambut gembira penumpang setia Transjakarta di media sosial.

“Wahh terima kasih @pt_ transjakarta, jadi pulang malam di atas jam 10 nggak perlu khawatir. Semoga armadanya lebih banyak lagi,” harap @mfaizalaf_fzl.

“Terima kasih TJ (Transjakarta), akhirnya ada lagi angkutan 24 jam seperti waktu sebelum pandemi Covid 19,” sahut @itoph_nine.

“Wiiih Alhamdulillah, akhirnya come back, pak supir yang shift malam semangaddd,” cetus @miftaul209.

“Wahhhhh ini yang ditunggu, jadi nggak takut pulang malam nih tim Lebak Bulus sama Blok M,” ujar @aldyrizkif21.

Selain itu, ada yang menyarankan agar bus penumpang dan layanan lainnya juga ditingkatkan. “Iya 24 jam sih, tapi ya jangan setelah jam 22:00 jeda nunggunya jadi 50 menit juga min,” saran @alvaclipton.

“Kalo bisa jangan 1 jam sekali ya min, lelah hayati menunggu malam-malam sendirian,” pinta @anaembel.

“Admin @pt_transjakarta boleh dihidupkan kembali dong rute-rute yang dinonaktifkan seperti 3DA, 4A dan 5A. Sangat membantu sekali untuk memudahkan mobilitas pekerja di kawasan Menteng dan sekitarnya. Atau 4C boleh dong berhenti di Halte Diponegoro-Imam Bonjol,” usul @arie_suryanto87.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengatakan, layanan 24 jam setiap hari ini berlaku di 13 koridor.

Semoga penambahan waktu layanan ini ikut membantu masyarakat di saat harga BBM naik,” ujar Anang dalam keterangannya, kemarin.

Dengan adanya perpanjangan jam operasional ini, maka Transjakarta untuk jam reguler akan beroperasi pukul 05.00-22.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan layanan Angkutan Malam Hari (Amari) mulai pukul 22.00-05.00 WIB.

Untuk mendukung operasi 24 jam setiap hari, selain armada bus, Transjakarta juga memastikan petugas di halte dan bus disesuaikan.

“Kami mengimbau pelanggan tetap waspada dan berhati-hati bepergian di malam hari,” imbau Anang.

Tarif Tidak Naik

Transjakarta juga dipastikan tidak akan menaikkan tarif, imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan Public Service Obligation (PSO) tambahan sebesar Rp 62,1 miliar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan, tambahan PSO untuk Transjakarta ini agar pengguna angkutan umum tidak merasakan dampak kenaikan harga BBM.

“Ini segera dieksekusi dengan Rp 62,1 miliar untuk Transjakarta dan Rp 4,2 miliar untuk angkutan umum laut. Jadi, pengguna angkutan laut dan Transjakarta tidak ada perubahan (tarif),” kata Anies.

Upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta ini, diharapkan membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum, karena tidak terkena dampak kenaikan harga BBM.

“Yang menggunakan kendaraan pribadi, ayo, pindah ke kendaraan umum karena lebih murah dan jangkauannya sudah 92 persen wilayah Jakarta,” ajak Anies.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mendukung beroperasinya kembali Transjakarta 24 jam.

PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan perpanjangan jam operasional menjadi 24 jam di 13 koridornya yang diharapkan dapat membantu masyarakat yang masih beraktivitas hingga larut malam disaat naiknya harga BBM bersubsidi.

“Sekarang kan sudah memasuki endemi, jadi layanan Transjakarta juga harus dioptimalkan,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini berharap, layanan 24 jam itu juga diberlakukan untuk koridor lain. Terutama ke terminal-terminal besar, seperti Pulogebang, Kampung Rambutan, Tanjung Priok.

Dia juga berharap, bus pengumpan dan Mikrotrans bisa beroperasi 24 jam. Agar kebijakan Transjakarta 24 jam itu tidak setengah-setengah.

“Beroperasinya bus Transportasi 24 jam ini penting untuk menarik minat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum,” ujarnya.

Menurut Djoko, kenaikan harga BBM menjadi peluang bagi Pemerintah untuk menata angkutan umum, baik penumpang maupun barang.

Dia juga meminta harga BBM bersubsidi untuk angkutan umum yang berbadan hukum tidak perlu naik.

Djoko menyebut, angkutan umum yang sudah berbadan hukum ini lebih menjamin keamanan dan keselamatan penumpang.

Djoko bilang, angkutan umum penumpang harus segera diperluas dan diberikan subsidi operasional. (rm.id)