Produksi Beras Melimpah, Malaysia Minta Indonesia Kirim Beras Ke Negaranya

JAKARTA - Program swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto mulai berbuah manis. Produksi beras nasional saat ini berlimpah. Malaysia pun memohon agar Indonesia mengirim beras ke negaranya. Urusan beras, Indonesia lebih hebat dari Negeri Jiran.
Hal tersebut diungkapkan Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian pada acara Mata Lokal Festival 2025 di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Menurut Sam, permintaan beras disampaikan langsung Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia YB Datuk Seri Haji Mohamad Bin Sabu kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman, beberapa waktu lalu.
"Menterinya sudah datang ke kami, minta impor beras dari kita. Tapi waktu itu Pak Menteri (Amran) mengatakan masih fokus memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar Sam.
Meskipun begitu, kata Sam, saat ini stok beras dalam negeri perlu segera dikeluarkan, jika terlalu lama disimpan berisiko rusak. “Kalau 4 juta nggak dikeluarkan, itu akan rusak. Nah ini kan, mungkin ya. Tetapi, peluang kita akan ekspor itu udah ada pasti,” jelasnya.
Sam mengatakan, jika ekspor dibolehkan, Kementan akan mengirimkan beras ke wilayah perbatasan Malaysia, terutama ke Sarawak melalui jalur darat dari Kalimantan Barat. Kementan telah menyiapkan lahan pertanian beras ribuan hektare di daerah tersebut.
Sam juga bilang, meningkatnya produksi beras Indonesia membuat negara-negara lain seperti Vietnam dan Thailand kini kehilangan pasar ekspor beras. Sebab, sebelumnya Indonesia selalu menjadi negara tujuan ekspor terbesar dari kedua negara tersebut.
"Nah kita sekarang sudah bisa. Alhamdulillah. Tentu tidak lepas dari yang kita kerjakan, benih unggul untuk berbagai kondisi," katanya.
Menurut dia, berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat atau United States Department of Agriculture (USDA) produksi beras Indonesia akan mencapai 34,6 juta ton. Itu berarti sudah melebihi dari kebutuhan nasional yang hanya 31 juta ton.
Ia optimis realisasi produksi tahun ini bisa lebih tinggi dari itu karena sekarang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah membangun dan merenovasi infrastruktur irigasi yang ada.
Kemudian, ada juga berbagai metode seperti peningkatan pompanisasi yang diklaim bisa meningkatkan produksi beras menjadi lebih dari 34,6 juta ton pada tahun ini.
"Jadi harusnya bisa lebih dari ini. Kami optimis ya," katanya.
Sementara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, terkait permintaan beras dari Malaysia, dirinya menunggu arahan dari Presiden Prabowo. Amran memastikan akan mematuhi apapun yang diperintahkan Presiden Prabowo.
“Kalau Bapak Presiden mengatakan ekspor, kita ekspor,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Amran juga mengatakan, tidak ingin gegabah dan berhitung dengan matang mengenai produksi beras untuk ketahanan pangan dalam negeri. "Kita upayakan dulu. Stok kita perkuat. Yang penting kita dulu cukup dalam negeri," ungkap Amran.
Sebelumnya, Presiden Prabowo merestui Indonesia mengekspor beras ke berbagai negara di dunia. Persetujuan ini diberikan lantaran stok beras di Indonesia mencukupi, sementara ada sejumlah negara yang mendekati Indonesia agar beras-beras itu mau diekspor.
"Dengan perhitungan kita sudah sangat, cukup produksi kita, ada beberapa negara yang sudah mendekati kita agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan, dan saya perintahkan kirim beras ke mereka," kata Prabowo, dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).
Dia juga mengingatkan tidak perlu mencari untung besar atas ekspor tersebut. "Atas dasar kemanusiaan kita jangan terlalu cari untung besar. Yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 17 jam yang lalu
Galeri | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu