Rumah Sakit Di Pandeglang Kekurangan Dokter
Hanya Ada 18 Dokter ASN Dan 7 Dokter Tamu

PANDEGLANG - Pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Pandeglang, menilai tenaga dokter di Kabupaten Pandeglang masih terbatas. Selain itu, IDI juga menilai fasilitas kesehatan di Pandeglang perlu ditingkatkan.
Ketua IDI Cabang Pandeglang, Irwan Mulyantara mengungkapkan, hingga saat ini tenaga dokter di Kabupaten Pandeglang masih sangat terbatas.
“Nah, ini yang perlu kita evaluasi, kenapa banyak sekali dokter yang tidak mau bekerja di Pandeglang,” kata Irwan kepada wartawan, Minggu (18/5).
Menurutnya, fasilitas kesehatan di Kabupaten Pandeglang perlu ditingkatkan, dan termasuk budaya kerja yang mendukung tenaga medis.
“Fasilitas kesehatan dan budaya lingkungan kerja di sini perlu ditingkatkan, ini perlu dibahas bersama pemerintah daerah dan legislatif,” katanya.
Saat ini katanya, banyak puskesmas di Pandeglang yang tidak dipimpin oleh dokter, melainkan oleh perawat atau bidan. Meskipun secara aturan diperbolehkan, dia menilai, hal itu mencerminkan kurangnya tenaga dokter di wilayah tersebut.
“Selama ini kita tahu di Pandeglang, pengembangan kedokteran masih kurang. Bahkan, puskesmas banyak yang tidak dipimpin oleh dokter, padahal idealnya begitu,” tegas Irwan.
Idealnya menurut Irwan, puskesmas memiliki lebih dari lima dokter untuk menangani program kesehatan secara maksimal.
“Seharusnya di setiap puskesmas itu ada lima dokter atau lebih. Tapi kenyataannya, di sini paling banyak cuma dua. Akhirnya, pelayanan kesehatan lebih banyak ditangani oleh perawat dan bidan,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Eni Yati mengungkapkan, saat ini di Pandeglang ada sebanyak 25 dokter.
“Jadi dari 25 dokter ini, kalau tidak salah, yang berstatus pegawai negeri itu ada 18 orang, sisanya merupakan dokter tamu. Sebenarnya itu sudah cukup, tidak harus dokter negeri saja, dokter tamu juga kita hitung untuk pemenuhan di rumah sakit,” katanya.
Namun, Eni mengakui jumlah tersebut masih belum ideal untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di rumah sakit.
“Idealnya, misal untuk dokter saraf itu seharusnya dua orang, tapi di sini baru ada satu. Sementara itu, dokter jantung sudah dua, dokter paru tiga, dokter anak tiga, dokter bedah tiga, dan dokter penyakit dalam tiga,” katanya.
Dia juga tak memungkiri, bahwa di Pandeglang saat ini belum memiliki dokter spesialis ortopedi yang menangani tulang dan sendi. “Yang tidak ada itu dokter ortopedi. Kemarin sebenarnya sempat ada, tapi berhenti, sehingga belum ada penggantinya,” tandasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 17 jam yang lalu
Ekonomi Bisnis | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu