Jelang Iduladha, Peminat Golok Dan Pisau Melonjak

LEBAK - Jelang hari raya Iduladha, peminat golok dan pisau di wilayah Kabupaten Lebak, melonjak dibandingkan hari-hari biasa. Bahkan, pengrajin atau pande golok dan pisau, kewalahan menerima orderan.
Peminat mengalami peningkatan, karena golok dan pisau itu bakal digunakan untuk menyembelih hewan kurban baik itu sapi, kerbau maupun kambing.
Salah seorang pengrajin golok dan pisau di Kampung Pulo Kempis, Desa Selaraja, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Amrori mengaku, kebanjiran pesanan golok dan pisau sejak sebulan ke belakang. Katanya, dia bisa menerima hingga 20 pesanan golok dan pisau perharinya.
“Kalau hari-hari normal, biasanya sehari paling dapat pesanan lima buah. Tapi tiap tahun kalau jelang Iduladha pasti melonjak. Walaupun kewalahan, tapi sudah biasa,” kata Amrori, Kamis (22/5).
Walau saat ini pesanan mengalami lonjakan permintaan, namun ia tetap memberi harga normal baik golok maupun pisau yang diproduksinya.
Untuk harga pisau ungkapnya, di rentang harga Rp 70-200 ribu per buah, dan harga golok sedikit lebih mahal, yakni Rp 200-600 ribu per buah. Penentuan harga tersebut jelasnya, tergantung dengan ukuran dan kerumitan bentuknya.
“Terus, biasanya ada pelanggan yang minta gagangnya pakai kayu apa gitu, itu juga jadi lebih mahal, atau pelanggan yang nyiapin bahannya juga boleh,” katanya.
Permintaan pembuatan golok dan pisaunya sendiri, rupanya tak datang dari daerah Lebak saja, namun dari daerah lain seperti Jakarta, Bangka Belitung, hingga ke Papua. Amrori mengaku, usahanya itu bisa diketahui banyak orang hanya berdasarkan informasi dari mulut ke mulut.
“Kalau hari-hari biasa itu kita ngandelin orang-orang yang memang hobi sih sama golok dan pisau,” tandasnya.
TangselCity | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 6 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Haji 2025 | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 9 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu