TKHI Lebak Fokus Jaga Kesehatan Jemaah Haji

LEBAK - Senyum bahagia terpancar dari wajah Ns. Enah Nurjanah, salah satu Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang turut mendampingi para calon jemaah haji kelompok terbang (kloter) 52 berangkat menuju Tanah Suci, di Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat (23/5/2025).
Ia adalah salah satu diantara dua tenaga kesehatan haji kloter Lebak yang berangkat ke Arab Saudi melaksanakan tugas kerja menjaga kesehatan jemaah haji tahun ini. Maka wajar jika nampak kegembiraan terpancar pada wajah ibu beranak enam ini.
Tanah suci Mekah, Madinah, Armina jadi tujuan sekaligus impian umat Islam pada umumnya, tak terkecuali para petugas haji terpilih ini dan 386 calon jemaah haji yang akan segera diberangkatkan Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah didampingi Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya.
Bagi Ns. Enah Nurjanah, hari ini merupakan langkap awal dari rangkaian tugas yang akan diembannya bersama sejumlah petugas haji terpilih dalam kloter untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah mulai 23 Mei hingga kembali ke Tanah Air pada 4 Juli 2025.
Perawat Puskesmas Baros mengisahkan, perjalanan yang ia lalui hingga akhirnya ditetapkan sebagai salah satu TKHI bukan tanpa perjuangan lantaran harus mengikuti tahapan seleksi yang panjang dan ketat di tingkat daerah maupun pusat.
Sempat dinyatakan gagal jadi TKHI musim haji 1445 Hijriah, alumnus Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 2020 ini mengikuti seleksi kembali untuk musim haji 1446 Hijriah dan dinyatakan lolos.
“Alhamdulillah, akhirnya tahun ini berkesempatan melaksanakan tugas kerja mendampingi jemaah haji Kloter 52 Kabupaten Lebak,” ungkapnya.
Sebagai ASN Pemkab Lebak ia mengaku keberangkatannya membersamai jemaah haji kloter merupakan perjalanan dinas resmi, terikat dengan perjanjian kinerja makanya semua pembiayaannya ditanggung pemerintah.
Oleh karena itu bekerja melayani jemaah haji adalah prioritas baginya.
“Memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada jemaah haji selama perjalanan ibadah haji. Itulah motivasi sejak mendaftar menjadi TKHI,” ungkapnya.
Berdasarkan cerita dari TKHI yang sudah pernah bertugas pada tahun sebelumnya dan penjelasan perihal uraian tugas pokok dan fungsi TKHI kloter selama mengikuti diklat calon TKHI, tugas sebagai tenaga kesehatan ia akui memang sangat berat tanggungjawabnya.
Ns. Enah Nurjanah mengatakan, memberikan pelayanan kesehatan komprehensif terhadap jemaah haji adalah tugas teknis yang akan diemban bersama tim haji dari berbagai profesi.
“Selain tugas teknis, kami pun harus melaksanakan tugas-tugas administrasi lainnya seperti pendataan kesehatan jemaah, pencatatan penyakit, serta pelaporan kepada otoritas kesehatan terkait,” jelasnya.
Semua itu harus dilakukan sejak di daerah asal jemaah haji, di asrama embarkasi, selama di perjalanan baik di pesawat maupun di bus, selama di Arab Saudi sampai kembali lagi ke tanah air.
Namun begitu, betapa pun berat tanggungjawab yang dipikul tetap saja ia harus bersyukur menjadi orang terpilih sebagai petugas haji. Tidak semua orang menikmati kesempatan berangkat ke Tanah Suci Mekah secara gratis (tepatnya ditanggung oleh negara).
Maka sangat wajar jika ia menebus semua itu dengan kerja fokus pada pelayanan jemaah haji.
“Kalau pun ingin menunaikan ibadah haji hal itu dapat dikerjakan secara bergantian dengan petugas haji lainnya tanpa mengganggu pelayanan,” pungkasnya.(rie)
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 16 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Haji 2025 | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu