TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Distan Banten Pastikan Hewan Kurban Aman

Hasil Monitoring di Peternakan Haji Jalim

Oleh: Ari Supriadi
Editor: Ari Suhendra
Selasa, 27 Mei 2025 | 12:20 WIB
Kepala Distan Banten, Agus M. Tauchid memasang stiker tanda aman dan sehat dipeternakan di Kampung Sewor, Kelurahan Banjarsari, Kota Serang, Selasa (27/5/2025).(Ari Supriadi-tangselpos.id)
Kepala Distan Banten, Agus M. Tauchid memasang stiker tanda aman dan sehat dipeternakan di Kampung Sewor, Kelurahan Banjarsari, Kota Serang, Selasa (27/5/2025).(Ari Supriadi-tangselpos.id)

SERANG - Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten memastikan hewan kurban yang dijual di lapak-lapak pedagang aman untuk dijadikan hewan kurban pada Idul Adha 1446 Hijriah. Kepastian itu didapat setelah Distan Banten bersama Distan di kabupaten/kota secara sinergi melakukan monitoring hewan kurban.

 

"Hari ini kami membuktikan bahwa lapak (hewan kurban, red)  yang ada di Kota Serang, kami pastikan bisa memenuhi syarat dari sisi higienitas dan dari sisi administrasi. Hewan yang ada di sini dipastikan bebas dari penyakit zoonosis yang berbahaya, bebas antraks, bebas PMK dan cacar," ujar Kepala Distan Banten, Agus M. Tauchid, saat meninjau peternakan sapi dan kambing di Kampung Sewor, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang, Selasa (27/5/2025).

 

Agus menjelaskan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kepastian kepada publik akan kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha 1446 Hijriah dan sini salah satunya dipastikan sangat layak untuk kurban. Sejak 1 mei hingga hari ini melakukan monitoring kesehatan hewan kurban belum ditemukan hewan kurban yang berpenyakit. 

 

Bahkan pada proses pengiriman hewan kurban dari luar Banten, pihaknya melakukan screening yang ketat agar hewan yang masuk ke Banten benar-benar ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).

 

"Kami perketat bagi hewan yang masuk ke Banten dengan sistem pengawalan berlapis. Pemeriksaan di tempat lain juga tidak kami temukan hewan kurban yang bermasalah dan tim medis dan paramedik yang melakukan pemeriksaan mengacu pada SOP (Standar Operasional Prosedur, red) yang telah ditetapkan," tambahnya.

 

Kata Agus sekitar 600 dokter hewan yang ada di Banten diharapkan bisa bersinergi dalam membantu proses pengawasan sebelum, saat dan sesudah proses penyembelihan hewan kurban.

 

Sementara, pemilik peternakan sapi dan domba di Kampung Sewor, Kelurahan Banjarsari, Haji Jalim mengaku, mulai aktif pada 2011 dan mulai belajar penggemukan domba dan sapi dan baru pada 2017 ia berani melakukan pelayanan kurban.

 

"Sampai hari ini Alhamdulillah sudah terjual hampir 100 ekor sapi dan kami akan terus mendatangkan sapi karena masih ada waktu sekitar 10 hari depan.  Sementara ini kebutuhan sapi untuk di Banten ini masih didatangkan dari luar dan kami punya binaan peternak juga di daerah Gunungkidul dan Bantul dan Alhamdulillah produk-produknya bisa terbukti hingga saat ini," akunnya.

 

Kemudian untuk suplai domba masih mengandalkan peternak dari Jawa Barat khususnya Garut dan sekitarnya. Saat ini stok domba di kandangnya mencapai 100 ekor dan jika permintaan meningkat akan didatangkan kembali dari Garut. "Serapan hewan kurban tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu masih landai, karena serapan pasarnya belum terlihat.(rie)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit