TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Eksklusif Dengan Dirut PT Taspen ANS Kosasih

ASN Makin Mudah Punya Rumah

Laporan: AY
Kamis, 22 September 2022 | 09:09 WIB
Direktur Utama Rakyat Merdeka/CEO RM Group Kiki Iswara (kanan) saat wawancara eksklusif bersama Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih (kiri). (Rama/RM)
Direktur Utama Rakyat Merdeka/CEO RM Group Kiki Iswara (kanan) saat wawancara eksklusif bersama Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih (kiri). (Rama/RM)

JAKARTA - Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia sekitar 4 jutaan orang. Seperempatnya, belum punya rumah. Padahal, rumah tergolong kebutuhan primer.

PT Taspen (Persero) yang lini bisnisnya mengurusi transaksi perbankan para pegawai negeri, meluncurkan program baru, agar para ASN dan pensiunan mudah memiliki rumah.

“Hasil survei menunjukkan, para nasabah berharap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, berinvestasi di masa tua hingga memiliki rumah,” kata Direktur Utama PT Taspen ANS Kosasih, saat diwawancarai eksklusif oleh Direktur Utama Rakyat Merdeka/ CEO RM Group Kiki Iswara Darmayana, di Intermark, BSD, Tangerang.

Program rumah untuk ASN berdasarkan survei keinginan nasabah yang dilakukan Taspen di 54 cabangnya seluruh Indonesia. Hasil surveinya menarik, yaitu mayoritas menginginkan punya rumah.

Penghasilan ASN tergolong stabil, namun kenapa mereka banyak yang belum punya rumah? Kosasih menjelaskan, ada tiga hal yang menyebabkan ASN kesulitan punya rumah.

Pertama, tidak punya uang dalam jumlah cukup besar untuk membayar uang muka (down payment) pembelian rumah. Kedua, gaji mereka tidak cukup untuk membayar cicilan dengan jangka waktu pendek atau menengah. Ketiga, harga rumah dinilai masih mahal untuk mereka.

“Padahal, sebagian besar dari mereka sebetulnya mampu membayar cicilan rumah, dalam jangka yang lebih panjang. Makanya, Taspen memfasilitasi itu. Membantu pembelian dan cicilannya panjang,” katanya. 

Program ini sesuai dengan komitmen Taspen, yaitu menghadirkan program dan layanan untuk meningkatkan kesejahteraan nasabahnya: para ASN dan pensiunan. Serta membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penggerak perekonomian. 

Selama ini, Taspen juga sering mendapatkan arahan yang brilian dari Menteri BUMN Erick Thohir terkait beberapa program untuk mensejahterakan ASN. Sebab, ASN adalah orang-orang yang aktif menggerakkan roda pemerintahan di daerah sampai ke pusat.

“Menurut beliau, BUMN harus bisa memberikan sesuatu kepada negara. Dan ASN aparatur sipilnya negara. Jadi kami berpikir keras untuk menjabarkan dan merealisasikan ide dari hasil survei itu,” tuturnya.

Satu hal lagi, ASN termasuk yang paling stabil income-nya. Di masa pandemi, banyak pengusaha gulung tikar dan karyawan swasta kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sementara ASN, bertahan, bahkan tidak pernah mengalami keterlambatan pembayaran 

Seperti apa cicilan jangka panjang yang dimaksud Taspen? Bukankah setiap bank punya aturan sendiri mengenai kredit perumahan? Mantan Direktur SDM dan Umum PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) itu mengatakan, Taspen bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Sehingga, jangka waktu cicilan bisa disesuaikan. Yang penting ada kepastian pembayaran. 

“BPD adalah mitra kami dalam membayarkan manfaat bagi para ASN di Pemerintahan Daerah,” terang mantan Komisaris Utama PT Wika Realty itu.

Bagaimana hitung-hitungannya? Menurut Kosasih, apabila ada ASN memulai kredit perumahan di usia 25 atau 30 tahun, mereka bisa mencicilnya sampai pensiun. Taspen akan menjadi mitra ASN tersebut, sejak aktif hingga pensiun. Bahkan, pensiunnya pun masih dibayarkan lewat Taspen.

“Jika mereka pensiun di usia 58 atau 60 tahun, sesuai ketentuan. Lalu ditambah lagi pembiayaan pensiunan sampai usia 60 atau 70 tahun. Itu artinya, ada peluang membayar cicilan sampai jangka waktu 40 tahun. Tentu cicilan menjadi sangat rendah dan terjangkau. Pembiayaan ditanggung pihak perbankan, kepastian pembayarannya dijamin Taspen. Sehingga, mereka akhirnya bisa punya rumah, aset yang produktif, bukan konsumtif,” beber Kosasih.

Bahkan, dengan sistem pembayaran seperti itu, jika dikaji betul, uang muka rumah menjadi sangat rendah. Bahkan nyaris tanpa uang muka,” papar mantan Direktur Keuangan PT Wijaya Karya itu.

Mall Pelayanan Publik

Program Taspen lainnya, masih banyak. Antara lain, pihaknya sedang mengembangkan pelayanan ASN di mall, bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Birokrasi (PANRB). Telah dibuka 74 mall pelayanan publik, dan Taspen sudah aktif di 40 mall.

“Nasabah tidak perlu datang ke kantor Taspen. Di Mall Pelayanan Publik, Taspen telah menerapkan One Stop Services. Sekali datang urusannya beres,” jelasnya.

Selama pandemi Covid-19, Taspen berinovasi dengan pelayanan yang lebih mendekatkan ke nasabah. Yaitu, menempatkan tim Taspen di kantor Pemda, Pemprov atau Pemkab. Dengan human touch ini, Taspen jadi langsung tahu kebutuhan nasabahnya. Saat ini, jumlah karyawan Taspen di seluruh Indonesia sebanyak 1.550 orang.

Taspen juga menerapkan layanan digital untuk memudahkan peserta. Salah satunya, otentikasi melalui smartphone dan mengambil hak pensiun langsung di ATM.

Untuk memudahkan akses layanan pembayaran, Taspen sudah bermitra dengan kios-kios belanja terkenal yang lokasinya ada di mana-mana. Selain itu, 40 tahun bermitra dengan PT Pos Indonesia. Total ada 35 ribu titik di seluruh Indonesia, yang menjadi mitra Taspen saat ini.

Internal, Taspen juga terus berbenah. AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang merupakan Core Valuesseluruh BUMN, menjadi pegangan seluruh insan Taspen agar menghasilkan budaya kerja profesional dan memberikan kinerja terbaik.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dijadikan sebagai dasar kegiatan operasional Taspen. Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas dalam tugasnya harus menerapkan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran.

“Amanah, kalau kami terjemahkan dalam berinvestasi, yang pertama-tama bukan cari untung. Investasi tapi tidak rugi. Kami menghindari kerugian, Insya Allah pasti untung. Yang kita lakukan, investasi yang benar-benar prudent dan hati-hati,” katanya.

Jadi, bagaimana portofolio investasi yang dilakukan Taspen? Kata Kosasih, Taspen melakukan investasi yang jenisnya konservatif. Lebih dari 60 persen ditempatkan di obligasi negara.

“Kami sangat percaya pada kekuatan perekonomian dalam negeri. Kami yakin dan percaya Indonesia sekarang lebih kuat karena fundamentalnya bagus,” ujarnya.

Untuk memitigasi risiko, Taspen secara reguler meminta opini dari divisi legal, divisi kepatuhan dan divisi manajemen risiko.

Taspen juga diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahun. Dan menjalin kerja sama dengan Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung.

Ruang lingkup kerja samanya meliputi bantuan hukum, pertimbangan hukum, maupun tindakan hukum lain dalam permasalahan Perdata dan Tata Usaha Negara. Lingkup kerja sama ini juga berlaku di anak perusahaan Taspen.

“Kalau tidak yakin dengan sebuah program investasi, tidak akan kami kerjakan. Sedikit lambat, tapi selamat lebih baik. Kenapa? Karena seluruh dana yang kami kelola adalah titipan, tabungan dari seluruh ASN yang bertahun-tahun bekerja, dipercayakan kepada kami,” pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo