Kalahkan Aryna Sabalenka, Gauff Juara Putri French Open 2025

PRANCIS - Coco Gauff berhasil meraih gelar juara French Open 2025 setelah menaklukkan petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka di Court Philippe-Chatrier, kemarin.
Pertandingan final itu berlangsung penuh emosi. Dalam laga berlangsung selama 2 jam 38 menit, Gauff menang dengan skor 6-7(5), 6-2, 6-4, sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai salah satu kekuatan utama baru di dunia tenis putri.
Gauff yang datang sebagai unggulan kedua, tampil luar biasa meskipun sempat tertinggal di awal laga. Ia memperlihatkan mental juara, ketahanan fisik, dan kemampuan adaptasi yang membuat Sabalenka frustrasi. Final ini menjadi salah satu pertandingan paling intens di turnamen tahun ini, dengan penonton yang terus bersorak memberi dukungan di setiap poin krusial.
Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Sabalenka, unggulan pertama asal Belarus, langsung tampil agresif dan memimpin 4-1. Dia bahkan memiliki dua set point saat kedudukan 5-4. Namun, Gauff menunjukkan ketangguhannya dan memaksa tie-break setelah menyamakan kedudukan menjadi 5-5.
Di tie-break, Gauff sempat unggul 4-1 dan nyaris membalikkan keadaan. Tapi Sabalenka berhasil bangkit, mencetak dua winner penting di depan net dan merebut set pertama dalam 1 jam 17 menit dengan skor 7-6(5).
Gauff langsung mengubah pendekatannya di set kedua. Ia bermain lebih agresif, mendekati baseline, dan berani mengambil risiko. Strategi itu terbukti berhasil. Dia mendominasi permainan dan membuat Sabalenka kehilangan kontrol. Petenis Amerika berusia 21 tahun itu unggul 4-1 dan dengan cepat menutup set kedua 6-2.
Di ketiga menjadi penentu dan berlangsung sangat ketat. Kedua pemain saling mematahkan servis. Gauff dan Sabalenka sama-sama menunjukkan determinasi tinggi. Namun, Gauff mencuri momentum di game ketujuh dan unggul 5-4. Dia sempat menghadapi break point, tetapi bertahan dengan tenang. Sebuah forehand keras di match point menjadi pukulan terakhir yang membawa kemenangan bagi Gauff.
“Di set kedua saya mencoba lebih agresif, dan itu berhasil. Di set ketiga saya tahu dia akan naik level, jadi saya harus menyamainya,” kata Gauff usai pertandingan. “Itu bukan pertandingan yang sempurna, tapi saya senang bisa menang.” Kemenangan ini menjadi gelar Grand Slam tunggal kedua bagi Gauff setelah sebelumnya meraih gelar perdananya di US Open 2023. Di usianya yang masih muda, Gauff kini telah dua kali menjuarai turnamen mayor dan mengalahkan pemain-pemain top dunia.
Bagi Aryna Sabalenka, kekalahan ini menjadi pukulan berat. Setelah gagal di final Australian Open awal tahun ini, ia kembali gagal memanfaatkan peluang emas di Roland Garros. Sabalenka yang tampil gemilang dengan menyingkirkan juara bertahan Iga Swiatek di semifinal, justru tampil di bawah performa terbaiknya di final. “Itu mungkin pertandingan terburuk saya dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Sabalenka jujur.
Ia juga menambahkan dengan nada bercanda, “Sekarang saya cuma ingin liburan. Tiket ke Mykonos sudah saya pesan.” Rekor pertemuan keduanya kini berpihak kepada Gauff dengan keunggulan 6-5. Di panggung Grand Slam, Sabalenka hanya sekali menang dalam tiga pertemuan dengan Gauff, menegaskan bahwa rivalitas keduanya akan terus menarik untuk diikuti.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 7 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Internasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 9 jam yang lalu