Dorong Minat Baca, Anak-anak Diajak Kompetisi
Dalam Festival Pembudayaan Gemar Membaca

PANDEGLANG - Untuk meningkatkan minat baca di Kabupaten Pandeglang, pihak Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusip) Kabupaten Pandeglang, ajak anak-anak kompetisi di acara Festival Pembudayaan Gemar Membaca di halaman Perpustakaan Pandeglang, Selasa (17/6).
Kepala Dispursip Pandeglang, Neneng Nuraeni mengatakan, festival ini diadakan untuk mendorong minat baca anak-anak melalui kompetisi.
“Makanya kita adakan sebagai motivasi, supaya anak-anak gemar membaca. Dengan adanya kompetisi akan memacu mereka untuk membaca,” kata Neneng, Selasa (17/6).
Berdasarkan data tahun 2023, IPLM (Indek Pembangunan Literasi Masyarakat) Kabupaten Pandeglang, baru mencapai 51 persen dari target 70 persen. Angka ini masih jauh di bawah rata-rata nasional yang telah berada di atas 80 persen.
Neneng mengakui, saat ini minat baca siswa mulai meningkat seiring adanya kebiasaan membaca sebelum pelajaran dimulai di sejumlah sekolah. Namun, menurutnya, hal itu belum cukup karena literasi tidak hanya soal membaca, tapi juga menyangkut akses, fasilitas, dan pembiasaan.
“Literasi bukan hanya membaca, tapi juga soal akses, fasilitas, dan kebiasaan. Kita perlu membangun semuanya secara menyeluruh,” tegasnya.
Festival yang dilaksanakannya itu, ungkap Neneng, menyasar siswa dari dua jenjang pendidikan, yakni lomba bertutur untuk siswa SD dan lomba story telling untuk siswa SMP.
“Sasaran pesertanya dari jenjang sekolah dasar untuk lomba bertutur, dan sekolah menengah pertama untuk storytelling,” katanya.
Dispusip juga telah menyampaikan kegiatan ini kepada Bupati Pandeglang agar kedepannya terus mendapat dukungan anggaran. Neneng menyebut, kegiatan literasi bisa diusulkan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Specific Grant (SG) dari pemerintah pusat.
“Jadi ini bisa dianggarkan melalui DAU Specific Grant. Tidak hanya sekadar festival, tapi juga pembinaan ke seluruh sekolah, Kormin, dan TBM,” harapannya.
Selain itu, Neneng berharap kebiasaan membaca dapat menjadi budaya di kalangan pelajar. Ia menekankan bahwa membaca adalah kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas SDM dan pembangunan daerah.
“Kalau gurunya membina dan membiasakan anak-anak membaca sebelum belajar, walau hanya 10 atau 15 menit, itu akan menjadi kebutuhan, karena di sekolah kan juga tidak boleh bawa HP,” tandasnya.
Sementara, Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani mengaku, sangat mendukung terhadap Festival Pembudayaan Gemar Membaca tersebut. “Pesertanya anak-anak SD untuk lomba bertutur, dan SMP untuk storytelling. Ini kita dorong agar literasi di Kabupaten Pandeglang meningkat dan budaya membaca bisa tertanam sejak dini,” katanya.
Menurut Dewi, melalui kegiatan ini anak-anak bisa belajar menjelajahi masa lalu, termasuk memahami sejarah Pandeglang dan dunia secara lebih luas.
“Kalau mereka rajin membaca, mereka bisa menghargai budayawan, sejarawan, dan para pahlawan bangsa. Mereka juga akan lebih siap menghadapi kehidupan sekarang dan masa depan dengan bekal ilmu yang bermanfaat,” katanya.
Pos Banten | 12 jam yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu