TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Cagub DKI Dari Banteng

Gibran Tak Keluar Dari Mulut Hasto

Laporan: AY
Sabtu, 24 September 2022 | 09:07 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Ist)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Ist)

JAKARTA - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut, nama-nama kader-kader PDIP yang layak jadi calon Gubernur DKI. Namun, dari sejumlah nama yang disebutkan Hasto tidak ada nama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Warganet pun bertanya-tanya kenapa nama putra sulung Presiden Jokowi itu tidak keluar dari mulut Hasto. Padahal, sebelumnya Gibran digadang-gadang bakal dimajuin di Ibukota.

Nama kader banteng yang dijagokan Hasto adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PANRB Azwar Anas hingga Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi).

"Ini kan kepala daerah-daerah yang muncul dari bawah," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9) lalu.

Menurut Hasto, partainya punya banyak stok kader yang bisa dipromosikan menjadi kepala daerah. Karena PDIP, sebutnya rutin melatih dan menggembleng banyak kader untuk memimpin daerah.

"Sebagaimana hari ini kan kita melakukan upgrading," ucapnya, mencontohkan.

Seperti diketahui, ada sekitar 93 kepala daerah dari PDIP yang dikumpulkan di Sekolah Partai DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9) lalu.

Konsolidasi kepala daerah gelombang pertama itu dipimpin langsung Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kepala-kepala daerah berkumpul diingatkan skala prioritasnya.

"Hanya PDIP yang bisa mengumpulkan kepala daerah yang bisa jadi kader partai seperti ini," lanjut Hasto, yang kemudian mengaku tak ber­maksud menyombongkan diri.

Menurutnya, konsolidasi semacam itu dilakukan PDIP untuk menggunakan kepercayaan rakyat dengan baik.

“Bukan bermaksud sombong, tapi inilah kepercayaan rakyat yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya," terangnya.

Soal calon Gubernur DKI akan dipilih Ketumnya, Hasto menegaskan akan sangat tergantung pada kebutuhan rakyat.

"Gubernur DKI yang tentuin rakyat karena harus dipilih rakyat," imbuhnya.

Sebelumnya, nama Gibran kerap muncul dalam bursa Cagub DKI. Dalam pertemuannya dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto pertengahan Juni lalu, ia juga diberi pilihan: maju di Pilgub Jateng atau Jakarta.

Wali Kota Solo ini juga mengaku mendapat wejangan yang sama ketika bertemu Ketumnya yakni Megawati

Dalam salah satu diskusi, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga juga sempat membocorkan dua nama yang berpotensi diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024 mendatang. Satu diantaranya adalah Gibran. Satunya lagi, Risma.

Selain itu, nama Gibran juga muncul dalam berbagai survei. Salah satunya dirilis oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Juni lalu.

Dari 10 nama yang disurvei, Gibran nangkring di urutan 7. Di atas Ahmad Riza Patria, Nusron Wahid dan Ahmad Sahroni. Tiga besar teratas adalah Ridwan Kamil, Erick Thohir dan Tri Rismaharini.

Gibran juga sempat angkat bicara soa kemungkinannya maju di Pilgub DKI saat menjadi pembicara di forum HIPMI pertengahan Mei lalu di Jakarta. Ia mengaku tergantung arahan senior.

Pakar komunikasi politik, Lely Arrianie menilai pilihan PDIP tidak memasukkan Gibran dalam bursa cagub DKI sudah tepat. Menurutnya, karir politik Gibran akan lebih cantik dan meritrokrasi jika dimatangkan terlebih dahulu di Jawa Tengah (Jateng). Sebelum masuk ke kancah politik Jakarta.

"Gibran itu mungkin setelah jadi Gubernur Jateng, baru ditarik ke DKI. Bisa juga kemudian dilirik jadi capres. Karena dia bisa lebih memposisikan diri. Bukan hanya karena bapaknya presiden. Lho, AHY gak kepilih, anaknya Wapres Ma'ruf gak kepilih, tapi Bobby dan Gibran kepilih, itu rakyat yang memilih," kata Lely tadi malam.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai 3 nama yang disebut Hasto adalah pilihan rasional. Karena ketika Pilgub berlangsung, Jokowi tidak lagi menjabat sebagai presiden. Sehingga peluang Gibran menang di Jakarta diprediksi semakin kecil.

Netizen pro-kontra, merespons tak masuknya nama Gibran dalam bursa Cagub DKI yang diusung PDIP. Akun @setiakawan25 berharap Gibran maju di DKI. "Gibran @gibran_tweet maju aja jd Cagub DKI. Selesai udah," harapnya. "RG tawarin mas Gibran CAGUB DKI 2024 dan RG siap jadi CAWAGUB," timpal @RikardusPande.

Akun @wongpinter2019 malah mengkritik nama Wali Kota Semarang yang dijagokan masuk bursa Cagub DKI. "Gak mampu @PDI_Perjuangan, atasi banjir semarang dan urus trans semarang saja tidak mampu si @hendrarprihadi, mending @HidayatDjarot atau Budiman Sudjatmiko," nilainya. "Dari kota mau tenggelam ke kota mau tenggelam lainnya," sindir @KarimArdianto.

Sementara akun @achmad_kusnanto berharap Jakarta ke depan dipimpin oleh warga asli. "Lah.... Bukanya udah bukan jadi Ibukota lagi ya? Berarti Provinsi Jakarta.

Btw mang putra Jakarta kaga ada yg mumpuni apa ya, jadi mesti import dari luar..," harapnya.

"Siap siap kalah lagi. Bukannya meremehkan, tapi untuk Jakarta calon nya harus yg dikenal secara nasional dengan prestasinya," cibir @GUSTI_ KUR1971. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo