TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Siapa Capres Pilihan Mega?

Puan Masih Main Kode

Laporan: AY
Sabtu, 24 September 2022 | 09:04 WIB
Puan Maharani saat berada di Majalengka, Jaw Barat bersama para pendukungnya. (Ist)
Puan Maharani saat berada di Majalengka, Jaw Barat bersama para pendukungnya. (Ist)

JAWA BARAT - Puan Maharani belum berani memproklamirkan diri sebagai capres pilihan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Saat ditanya tentang hal ini, putri bungsu Mega itu, hanya memberikan kode, yang sesungguhnya mengarah pada dirinya.

Ketua DPR ini menegaskan, penentuan capres PDIP mutlak ada di tangan Mega. Seluruh kader PDIP pun tunduk pada mekanisme tersebut.

"Jadi kita serahkan ke Ibu Megawati tentang capres,” ucap Puan, usai menyambangi Kantor DPC PDIP Majalengka dan Kantor DPC PDIP Subang, Jawa Barat, kemarin.

Setelah itu, Puan lalu memberikan kode-kode mengenai sosok capres yang akan dipilih.

“Kita akan memiliki capres yang sudah berbuat dan berdarah untuk PDI Perjuangan, yang akan mau terus memperjuangkan ideologi Pancasila, memperjuangkan cita-cita Bung Karno,” imbuhnya.

Dalam kunjungan ke Majalengka dan Subang itu, dukungan kepada Puan menjadi capres menggema. Sebanyak 7.000 kader dari kedua wilayah tersebut, kompak mendukung Puan sebagai capres pilihan Mega.

"Puan Presiden, Puan Presiden, Puan Presiden,” sambut semua kader Banteng.

Puan mengatakan, dirinya mendatangi keluarga besar PDIP atas perintah Mega. Puan memang mendapat titah dari Mega untuk berkeliling melakukan konsolidasi struktur dan kader di berbagai daerah.

“Maka itu, sekarang saya datang ke sini. Apalagi kita tahu bahwa Jawa Barat adalah bagian dari kunci penting kemenangan Pemilu. Jawa Barat ini kandang Banteng," ungkap Puan.

Namun, mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu, menyayangkan suara PDIP yang terus turun di Jawa Barat dalam beberapa Pemilu terakhir. Karena itu, dia meminta para anak Banteng menjaga kekompakan untuk menuai kemenangan di bumi Pasundan.

“Tolong jangan egois, demi kemenangan keluarga besar PDI Perjuangan. Kita menang dulu di Pileg dan Pilpres, setelah itu gampang menang Pilkada,” ucap dia.

Sebelumnya, Puan juga pernah bicara capres PDIP adalah kader yang sudah berdarah-darah untuk partainya.

"Kita tegak lurus keputusan Ibu Ketua Umum, bahwa kita akan memiliki capres yang sudah berbuat dan berdarah untuk PDI Perjuangan,” tegas Puan, saat berkunjung ke Sumatera Utara, 2 September lalu.

Kali itu, kode Puan agak lebih jelas. Karena dia meminta keluarga besar Banteng tidak terpengaruh dengan bakal capres yang elektabilitasnya tinggi.

"Jangan terpengaruh ini elektabilitas tinggi, ini elektabilitas rendah. Insya Allah, PDI Perjuangan akan punya calon presiden yang menang Pilpres 2024,” sesumbarnya.

Lantas, siapa saja sosok yang digadang-gadang akan mendapat tiket capres dari partai pemenang Pemilu dua periode terakhir ini? Akun Instagram PDIP, @pdiperjuangan, pernah merilis empat kader terbaiknya yang berpotensi dan layak maju menjadi capres 2024. Empat kader itu ialah Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Abdullah Azwar Anas.

Pada 7 Agustus 2022, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga pernah mengemukakan hal itu. Meski partainya belum menentukan capres yang akan diusung, tapi keempat sosok dengan kemampuan politik yang telah teruji itu disinggung Hasto.

"Di PDI Perjuangan ini kan banyak tokoh yang berkaliber di tingkat nasional, ya. Tadi disebutkan misalnya Mbak Puan sebagai Ketua DPR, kemudian ada Bu Risma, ada Pak Ganjar, ada Pak Anas. Bahkan Pak Anas ini sebagai kepala LKPP membuat banyak terobosan yang membanggakan PDI Perjuangan dalam kepemimpinan Pak Anas, misalnya," beber Hasto, waktu Azwar Anas belum menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi itu.

Sementara, politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno kembali menegaskan, penentuan capres PDIP ada di tangan Mega. Kader tidak perlu menafsir-nafsir dari pernyataan yang berkembang.

"Itu kewenangan Ketua Umum. Kami tidak mau terjebak pada tafsir dan spekulasi dini. Kami dilatih untuk bersabar dan menghormati proses," tandas Hendrawan, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Meski demikian, tafsir tentang ucapan Puan tetap bermunculan. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, ucapan Puan seakan membuat kode untuk dirinya sendiri. Sebab, selama ini Puan itu berdarah-darah untuk PDIP. Puan juga merupakan trah Soekarno.

"Makanya, sulit menemukan alasan bagi PDIP untuk tidak usung Puan," ucap Dedi, saat dihubungi Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo