Pidato Prabowo Di Sekolah Rakyat, Kalau Bapaknya Pemulung Anaknya Nggak Boleh Jadi Pemulung

BOGOR - Presiden Prabowo Subianto menegaskan tekadnya untuk membangun minimal 100 sekolah berasrama setiap tahun. Sekolah berasrama yang lazimnya untuk anak-anak terpintar, tetap akan dilakukan pemerintah. Tapi yang ini berbeda.
"Saya akan bangun minimal 100 sekolah berasrama setiap tahun, khusus untuk keluarga yang paling tidak mampu," kata Prabowo dalam rekaman video yang diputar di acara Pembukaan MPLS Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (14/7/2025).
Langkah tersebut ditempuh Prabowo, karena Presiden ke-8 RI itu bertekad memutus rantai kemiskinan.
Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kalau bapaknya tukang becak, anaknya tidak perlu harus jadi tukang becak. Kalau orang tuanya susah, tidak punya penghasilan cukup, anaknya tidak boleh terus hidup seperti itu.
"Untuk itu, tidak ada jalan lain. Kita harus berani. Siapa berani, menang. Berani, benar, berhasil," tegas Prabowo.
Berani dulu, baru benar. Setelah berani dan benar, barulah berhasil. Harus berani dulu. Kalau tidak berani, kita tidak bisa dapat apa-apa," tandasnya.
Konsep Sekolah Rakyat seperti itu, sedang dikerjakan pemerintah. Jika tak ada aral melintang, pemerintah akan membuka 53 sampai 55 kampus atau sekolah pertama pada Juli ini.
Saat ini, proses seleksi murid sudah dimulai. Siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat, harus benar-benar berasal dari keluarga yang tidak mampu. Kondisi rumah tinggal calon siswa akan diperiksa. Verifikasinya dilakukan melalui Kementerian Sosial, Kementerian PANRB, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Dalam rekaman video itu, Prabowo meminta panitia acara menayangkan data para calon siswa Sekolah Rakyat. Lalu, muncullah profil siswa bernama Naila. Orang tuanya berpenghasilan kurang dari satu juta rupiah, dengan tanggungan lima orang.
Itu rumahnya di sebelah kanan. Yang menarik bagi saya, meskipun rumahnya seperti itu, Naila masih bisa tersenyum," papar Prabowo.
"Saudara-saudara sekalian, rekan-rekan semua, inilah perjuangan kita. Sisa hidup saya adalah untuk memperjuangkan nasib Naila-Naila di Indonesia. Kalau ada yang bertanya, Apa mungkin? – Harus mungkin! Kita akan buktikan bahwa kita akan berusaha sekeras-kerasnya," papar Prabowo.
"Hanya dengan keberanian, hanya dengan tekad, hanya dengan keyakinan, dan hanya dengan kemauan memimpin pemerintahan yang bersih, yang anti korupsi, yang bisa menyelamatkan kekayaan negara, maka Naila-Naila ini akan punya masa depan yang baik," pungkasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 14 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 12 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu