Media Vietnam Sanjung Garuda Muda

JAKARTA - Media negeri tetangga menilai Indonesia siap mengulangi kejayaan di 2019. Namun, pelatih Gerald Vanenburg merasa performa Garuda Muda masih jauh dari kata sempurna.
Timnas Indonesia U-23 menggulung Brunei Darussalam 8-0 pada laga pembuka Grup A Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/7). Kemenangan Garuda Muda dan aksi gila striker Jens Raven pun menuai sorotan dari media negara tetangga.
Salah satu media Vietnam menyebut kekuatan Timnas U-23 beda level dengan Brunei.
“Menghadapi lawan dari negara sepakbola peringkat 183 FIFA, Indonesia menunjukkan perbedaan level,” ulas Bac Ninh.
Ulasan itu tak keliru. Faktanya secara statistik, Timnas U-23 menunjukkan superioritas. Garuda Muda menguasai bola 84 persen, melepaskan 28 tembakan dengan 14 tepat sasaran. Jumlah operan yang diciptakan sebanyak 631 dengan akurasi 91 persen, sedangkan Brunei hanya 55 operan dengan akurasi 40 persen.
“Meski tak diperkuat bintang top seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick dan Ivar Jenner, Indonesia masih diperkuat pemain keturunan Brandon Scheunemann dan Jens Raven,” sambung media Vietnam itu.
Media Vietnam lain juga menyoroti soal ketajaman Jens Raven. “Timnas U-23 Indonesia tampaknya siap menuntaskan misi besar, mengulang kejayaan sebagai juara seperti di edisi 2019,” sebut media Bao VietNamNet.
Meski meraih kemenangan besar, hal itu tak membuat Gerald Vanenburg berpuas diri. Pelatih asal Belanda itu merasa performa Garuda Muda masih jauh dari kata sempurna.
Banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita perlu berpikir hari demi hari, laga demi laga, apa yang bisa saya kembangkan. Dan, saya pikir itulah yang harus kita lakukan,” ujar Vanenburg.
Dia juga menyoroti penurunan intensitas dan fokus yang terlihat jelas di babak kedua, di mana Indonesia hanya menambah satu gol lagi melalui Raven di menit ke-62. “Di babak kedua, kami kehilangan intensitas. Brunei sedikit lebih baik, sementara kami menurun,” ujar Vanenburg.
Ditambahkan, rotasi pemain turut memengaruhi alur permainan, namun tetap menjadi catatan penting bahwa tim harus tampil konsisten selama 90 menit.
“Kami memang melakukan pergantian pemain, tapi itu bukan alasan. Di turnamen seperti ini, kita harus bisa menjaga kualitas permainan sampai akhir,” ulasnya.
Vanenburg menegaskan pentingnya perkembangan tim dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya. Dia mengarahkan fokus penuh ke laga kedua melawan Filipina yang akan digelar Jumat (19/7) malam.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 16 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 22 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu