Massa Desak Oknum Guru SMAN 4 Segera Diadili

SERANG - Sejumlah massa yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan alumni menggelar aksi demonstrasi di depan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Kota Serang pada Senin (21/7). Aksi itu digelar dalam rangka menuntut oknum guru bermasalah segera diadili.
Sebagai informasi, SMAN 4 Kota Serang tengah diterpa sejumlah kasus. Mulai dari kasus dugaan pelecehan seksual hingga dugaan korupsi iuran siswa.
Aksi itu mulai dilaksanakan sekitar pukul 09.18 WIB. Rombongan massa aksi berjalan dari belakang kantor Kelurahan Kasemen hingga depan pintu gerbang SMAN 4 Kota Serang.
Massa aksi mayoritas berpakaian serba hitam membentangkan sejumlah spanduk tuntutan. Salah satunya bertuliskan, ‘YANG MENCORENG BUKAN SUARA KAMI, TAPI PERBUATAN MEREKA.’ Lalu ada juga spanduk yang bertuliskan, ‘INSTANSI BOBROK, SMAN 4 DIOBOK-OBOK #ADILITANGKAP.’
Di depan gerbang sekolah, salah seorang orator massa aksi menyoroti kasus-kasus yang belakangan ini terungkap di SMAN 4 Kota Serang. Salah satunya yakni soal kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru berinisial SJ terhadap siswi SMAN 4 Kota Serang.
Dalam aksi itu orator menunjukkan salah satu bukti kasus dugaan pelecehan seksual berupa tangkapan layar percakapan WhatsApp milik korban dengan SJ. Dalam percakapan itu SJ mengajak korban pergi bersama untuk menginap di sebuah hotel.
“Sekolah aja negeri tapi bejat. Sampai hari ini pelakunya masih di dalam,” ujar orator.
Tidak hanya SJ, massa aksi juga menyoroti oknum guru lainnya berinisial Z yang dikenal kerap melontarkan perkataan kasar serta pelecehan secara verbal terhadap siswanya. “Yang parah mah guru inisial Z. Saya pernah dibilangin, buat apa dandan kayak begitu mau jadi lonte?” ujar salah seorang korban yang juga turut hadir dalam aksi tersebut.
Koordinator aksi, Bagas Yulianto, menjelaskan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang bukan kali ini terjadi. Kasus itu, katanya, sudah lama terjadi hanya saja baru terungkap di tahun ini.
Selain kasus pelecehan seksual dalam aksi itu mereka juga menyoroti adanya kasus dugaan korupsi dana iuran siswa. Berdasarkan informasi yang diperoleh, SMAN 4 Kota Serang telah menjalankan program ‘One Day, One Thousand’ atau ODOT.
Namun berdasarkan hasil investigasinya, Bagas mencurigai adanya praktik korupsi dalam pengelolaan iuran tersebut. “Di setiap minggu atau harinya itu ada iuran seribu per siswa, tapi nggak jelas dikemanakan alokasi anggaran,” katanya.
Atas persoalan yang terjadi dia menuntut pihak sekolah bersikap tegas, mengadili terduga pelaku pelecehan dan korupsi dana iuran siswa. “Tidak ada negosiasi sesuai landasan hukum yang hadir di bangsa Indonesia,” tegasnya.
Setelah berorasi cukup lama pada akhirnya Plt Kepala SMAN 4 Kota Serang, Nurdiana Salam, memberanikan diri keluar menghadapi massa aksi yang berdemo. Di hadapan massa aksi, dia berjanji akan berkomitmen menuntaskan semua persoalan yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang, termasuk kasus pelecehan seksual.
Pintu gerbang yang dijaga oleh aparat Kepolisian dan TNI berhasil dibobol paksa oleh massa aksi yang terbakar emosi. Beruntung, aparat yang berjaga berhasil mengamankan kembali situasi dan memukul mundur massa aksi hingga keluar gerbang sekolah.
Salah satu massa aksi menjadi korban pemukulan aparat yang berjaga. Dia menjadi bulan-bulan setelah berhasil diseret ke dalam lingkungan sekolah.
Situasi di luar sekolah tidak serta-merta terkendali. Gejolak terus dikobarkan oleh massa aksi. Mereka kemudian membakar ban bekas serta menutup akses Jalan Lopang-Banten Lama. Akibatnya kemacetan di jalan tersebut tak terelakan.
Beberapa saat kemudian setelah kericuhan terjadi, Plt Kepala SMAN 4 Kota Serang, Nurdiana Salam, kembali menemui massa aksi di luar sekolah. Dihadapan mereka, dia berkomitmen akan menuntaskan kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang.
Begitupun dengan kasus dugaan korupsi dana ODOT, Nurdiana mengaku siap SMAN 4 Kota Serang diaudit secara menyeluruh oleh pihak yang berwenang. “Bapak open, terbuka lebar semua untuk diaudit, untuk diperiksa tentunya oleh pihak-pihak yang berwenang,” ucapnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi, Kanit PPA Polresta Serang Ipda Febby Mufti Ali membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru di SMAN 4 Kota Serang. “Iya betul.
Terduga pelaku 1 orang, korban 1 orang kang,” tulis Febby dalam pesan singkat.
Berdasarkan hasil penyelidikan terhadap kasus tersebut, Febby menyampaikan bahwa perbuatan pelaku benar-benar mengarah pada perbuatan pelecehan seksual.
Kemudian karena itu dalam waktu dekat ini Polresta Serang akan segera melakukan gelar perkara guna memperdalam proses penyelidikan kasus. “Ada perbuatannya (pelecehan seksual), minggu-minggu ini akan kami lakukan gelar perkara kang,” tandasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu