Pendapatan Dari Retribusi Pasar Capai Rp 1,3 M

CIPUTAT-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat pendapatan retribusi dari sektor pasar tradisional mencapai Rp 1,3 miliar sepanjang tahun anggaran 2024. Kontribusi terbesar dari Pasar Ciputat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel, Abdul Aziz mengungkapkan, bahwa meskipun Pasar Ciputat memiliki potensi besar sebagai penyumbang retribusi, okupansi kios dan los di pasar tersebut masih tergolong rendah.
“Kurang lebih sampai Rp 1,3 miliar, terutama yang besar dari Pasar Ciputat. Potensinya besar, cuma di situ banyak okupansinya rendah. Karena apa, masih banyak pedagang-pedagang komoditi yang berdagang di luar,” ujar Aziz.
Aziz menyoroti masih maraknya aktivitas jual beli yang berlangsung di sepanjang Jalan H Usman, yang merupakan kawasan sekitar Pasar Ciputat. Keberadaan pedagang di luar gedung pasar dinilai menjadi salah satu penghambat peningkatan tingkat hunian los dan kios.
“Jadi kalau komoditi pasar itu masih dijual di jalan H Husman, akan sulit untuk meningkatkan hunian los dan kios di dalam pasar,” imbuhnya.
Menurutnya, perilaku konsumen juga menjadi faktor yang memengaruhi. Banyak masyarakat memilih berbelanja di luar pasar karena merasa lebih praktis, tanpa harus masuk ke dalam gedung pasar.
“Karena mereka sendiri belum mau masuk ke kios. Sebab kalau orang bisa belanja di pinggir jalan dan kebutuhannya terpenuhi, buat apa masuk ke dalam? Kan ada yang berpikir seperti itu,” jelasnya.
Hal tersebut, lanjut Aziz, berimbas pada rendahnya tingkat hunian dan pada akhirnya memengaruhi pendapatan retribusi dari los dan kios yang tersedia.
“Itu lah yang menyebabkan kenapa los dan kios di Pasar Ciputat tidak bisa optimal dalam menaikkan retribusi,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong para pedagang yang masih berjualan di luar area pasar agar dapat menempati fasilitas yang telah disediakan di dalam gedung pasar.
“Kami berharap para pedagang yang belum sesuai dengan tempatnya bisa mulai masuk ke pasar. Saya yakin akan lebih baik, lebih nyaman, dan tentu lebih higienis,” ucap Aziz.
Ia menekankan, bahwa berjualan di dalam pasar tidak hanya memberi kenyamanan bagi pedagang, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pembeli.
“Pembeli yang datang juga pasti lebih nyaman. Tidak kepanasan, tidak di pinggir jalan, debu pun berkurang. Sinar matahari juga tidak langsung mengenai bahan pokok yang dijual,” pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu