TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Tunggal Putra Dan Ganda Putra Indonesia Melaju Ke 16 Besar China Open 2025

Reporter: Farhan
Editor: AY
Kamis, 24 Juli 2025 | 06:43 WIB
Pemain tunggal Jonatan Christie. Foto : Ist
Pemain tunggal Jonatan Christie. Foto : Ist

CHINA - Skuad Indonesia tampil memukau di babak 32 besar China Open 2025, Rabu (23/7/2025). Pemain tunggal putra dan tiga pasangan ganda berhasil menaklukkan lawan-lawannya dan melaju ke babak 16 besar.

 

Pemain tunggal putra Jonatan Christie menundukkan wakil Singapura, Jiang Heng Jason Teh, dua gim langsung 21-17, 21-12. Ia tampil lebih tenang dan percaya diri dibandingkan penampilan pekan lalu.

 

“Lebih percaya diri dan lebih bisa bermain lebih all out lagi dengan situasi lapangan yang berangin dan shuttlecock ken­cang. Bisa menjalankan strategi dengan sesuai yang dipersiap­kan,” ujar Jonatan dilansir laman Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), kemarin.

 

Pebulutangkis yang akrab disapa Jojo itu sedang dalam proses pemulihan cedera, baik secara fisik maupun mental. Ia menganggap kemenangan ini menjadi momentum membalik­kan rasa percaya dirinya.

 

“Di sini mau tampil lebih baik, mau lebih membalikkan keper­cayaan diri setelah di beberapa turnamen terakhir bisa dibilang permainannya (bukan hanya ha­sil) belum sepenuhnya kembali,” lanjut Jonatan.

 

Dari sektor ganda campuran, dua pasangan Indonesia sukses melewati babak 32 besar dengan perjuangan tiga gim.

 

Pasangan Amri Syahnawi/Ni­ta Violina Marwah tampil gigih menumbangkan ganda China, Cheng Xing/Zhang Chi, dengan skor 21-18, 17-21, 21-19.

 

Amri menuturkan sejak awal laga berjalan ketat dan kedua pa­sangan terus kejar-kejaran poin. “Di pertandingan ini, poinnya dari awal sampai akhir memang kejar-kejaran tapi gim pertama kami bisa menang strategi,” ujar Amri.

 

Posisi mereka di gim pertama yang menang angin memberi keuntungan. Sementara di gim kedua, pemain tuan rumah men­gubah tempo dan memaksa rub­ber game.

 

Meski sempat tertinggal di gim penentuan, mereka mampu bangkit dan mengunci kemenangan lewat strategi me­nyerang di poin-poin akhir.

 

“Cheng Xing agak tegang dan emosional, ini membuat kami lebih yakin dan percaya diri,” ujar Amri.

 

Sementara Nita mengaku lebih tenang saat tertinggal. “Saya tidak banyak berpikir, yang penting bolanya masuk dulu. Tidak nafsu untuk mematikan, biar Kak Amri yang mematikan,” katanya.

 

 Adapun pasangan Jafar Hi­dayatullah/Felisha Alberta Na­thaniel Pasaribu berhasil me­nyingkirkan unggulan keenam asal Malaysia, Goh Soon Huat/ Lai Shevon Jemie, dalam laga dramatis 18-21, 24-22, 21-15.

 

Felisha menganggap ke­menangan ini sebagai berkah setelah sempat tertinggal jauh di gim kedua.

 

Bersyukur banget masih bisa menang hari ini, tadi sudah di ujung sekali kami tertinggal 17- 20 di gim kedua setelah kalah di gim pertama tapi Tuhan masih kasih rezeki,” ungkap Felisha.

 

Ia menyebut kunci kebangkitan terletak pada servis, yang sempat menyumbang banyak poin di per­temuan sebelumnya. “Saya ber­pikir fokus dari servis. Memaksa servisnya optimal,” katanya.

 

Rekan mainnya, Jafar, mengakui pertandingan ini cukup berat karena pengaruh angin sangat terasa. Membuat banyak pukulan tidak akurat.

 

“Ketika tertinggal kami nekat saja, mau main aman juga sama saja kalau hilang satu poin berarti kalah,” ungkap Jafar.

 

Dari sektor ganda putra, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana memutus tren buruk mereka usai mengalahkan pasangan Jepang, Takumi Nomura/Yuichi Shimo­gami, 21-17, 21-17.

 

Kemenangan ini terasa spe­sial karena dalam tiga turnamen sebelumnya mereka selalu tersingkir di babak pertama.

 

“Alhamdulillah bersyukur bisa lolos ke babak kedua setelah di tiga turnamen sebelumnya kami selalu kalah di babak pertama,” kata Leo.

 

Meski menang dua gim lang­sung, Leo merasa permainannya belum maksimal. Ia masih ter­lalu sering memainkan bola pan­jang, padahal kondisi lapangan menuntut strategi berbeda.

 

“Saya masih banyak bermain bola-bola panjang padahal dengan kondisi lapangan berangin dan shuttlecock yang cepat harusnya bisa bermain pancingan agar Mas Bagas bisa dapat serangan yang maksimal dengan smashnya yang keras,” jelas Leo.

 

Bagas menambahkan, mereka mencoba bermain lebih lepas dan yakin, demi menghentikan tekanan mental akibat kekalahan beruntun. “Lebih ngotot dan lebih yakin untuk mengakhiri tekanan selalu kalah di babak pertama,” ucap Bagas.

 

Di babak berikutnya, Leo/ Bagas sudah dinanti ganda tangguh asal India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, yang pernah mengalahkan mereka di Indonesia Open. Leo/Bagas ingin membalas kekalahan itu.

 

“Pastinya kami mau revans, modalnya sudah ada dari hasil hari ini. Kami ada peningkatan tapi tetap harus bermain lebih tenang,” tutup Bagas.

Komentar:
RSUD
ePaper Edisi 24 Juli 2025
Berita Populer
01
Rangkap Jabatan

Opini | 2 hari yang lalu

08
Menu MBG Di SDN 3 Rawa Buntu Berlendir & Basi

TangselCity | 2 hari yang lalu

09
Ujian Nasional Diganti TKA

Nasional | 2 hari yang lalu

10
Jalur Kereta Api Lebak Bakal Ditata

Pos Banten | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit