TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Jokowi Tak Pernah Bicara Warna Soal Isu Ijazah Palsu, Puji SBY Sebagai Negarawan

Reporter & Editor : AY
Jumat, 01 Agustus 2025 | 09:06 WIB
Jokowi ketika menghaditi Reuni Fakultas Kehutanan UGM. Foto : Ist
Jokowi ketika menghaditi Reuni Fakultas Kehutanan UGM. Foto : Ist

SOLO - Presiden ke-7 RI Jokowi kembali bicara soal "orang besar" di balik isu ijazah palsu. Jokowi tidak mau ungkap namanya, tapi Jokowi memastikan tidak pernah menyebut warna biru, apalagi menyeret Partai Demokrat yang dipimpin Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebaliknya, Jokowi hormat dan memuji SBY sebagai seorang negarawan. 

 

"Nggak ada. Saya nggak pernah berbicara masalah warna, nggak pernah," kata Jokowi saat ditemui di kediamannya di Desa Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (31/7/2025).

 

Pernyataan ini muncul setelah publik ramai berspekulasi soal siapa “orang besar” yang disebut Jokowi sebagai dalang di balik isu ijazah palsu. Spekulasi makin liar ketika dua orang relawan Jokowi; Ade Darmawan dan Silvester menyebut “partai biru” dalam sebuah acara televisi. Warna yang identik dengan Partai Demokrat.

 

Tak hanya menyebut partai biru, Silvester menuding, dalang dari kasus ijazah palsu ini berasal dari "orang besar" yang ingin anaknya maju di Pilpres 2029.

 

Saat isu "orang besar" ini kembali ditanyakan, dan benarkah "partai biru" di balik isu ijazah palsu ini? Jokowi tetap irit bicara. 

 

Saya tahu, tapi jangan ada yang merasa tertuduh. Apalagi sekelas Pak SBY, nggak lah,” kata mantan Wali Kota Solo itu, mencoba meredam isu.

 

Jokowi lalu memuji SBY. "Beliau itu negarawan yang baik," katanya.

 

Sebelumnya, Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, ikut meluruskan soal isu ini. Ia memastikan ayahnya tak pernah menyebut partai tertentu. 

 

“Nggak ada menuduh Partai Biru,” ujar Kaesang, di markas PSI, Senin (28/7/2025).

 

Kaesang bahkan menyebut hubungan keluarga Jokowi dan keluarga Cikeas tetap harmonis. Ia mencontohkan momen saat Gibran menjenguk SBY di RSPAD. “Silaturahmi tetap terjaga baik,” tegasnya.

 

Diketahui, tudingan "orang besar" dan partai biru sebagai dalang kasus isu ijazah palsu, membuat sejumlah kader Demokrat bereaksi keras. Politisi Demokrat Andi Arief lewat akun X miliknya, membuat cuitan yang tajam. "Pak @jokowi serius menuduh biru?" cuit Andi.

 

Wakil Sekjen Demokrat Jansen Sitindaon menolak keras keterlibatan partainya dalam isu ijazah palsu. “Kami kaget tiba-tiba partai kami disebut-sebut,” tulis Jansen lewat akun X @jansen_jsp.

 

Jansen menduga tudingan itu hanya manuver untuk menggiring opini publik. Ia menantang agar tudingan disampaikan terang-terangan, bukan pakai kode warna. “Kalau berani, sebut langsung. Jangan banci,” tantangnya.

 

Polisi Tutup Kasus Ijazah, Buka Kasus Fitnah

 

Sementara itu, Bareskrim Polri resmi menghentikan penyelidikan laporan ijazah palsu Jokowi yang dilayangkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). Hasil gelar perkara menyatakan ijazah Jokowi sah, legal, dan tak ada unsur pidana.

 

Surat putusan penghentian penyelidikan (SP3) itu diteken Brigjen Pol Sumarto dengan alasan bukti TPUA lemah. Hanya data sekunder, tak punya kekuatan pembuktian. “Sehingga tidak bisa digunakan sebagai alat bukti,” tegas surat bernomor 14657/VII/RES.7.5/2025/BARESKRIM tertanggal 25 Juli itu.

 

Meskipun ditutup, bukan berarti kasus isu ijazah palsu tutup buku. Kepolisian masih terus menyelediki laporan balik dari Jokowi soal pencemaran nama baik. Ada 4 laporan yang sudah naik ke tahap penyidikan.

 

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, salah satu laporan itu dibuat langsung oleh Jokowi sendiri. 

 

“Ada unsur penghasutan lewat penyebaran informasi elektronik,” katanya.

 

Sejumlah nama pun kini ikut terseret. Mulai dari Roy Suryo, Eggi Sudjana, Rismon Hasiholan Sianipar, sampai pengelola kanal YouTube Sentana TV, Mikhael Sinaga.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit