TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Evakuasi Korban Gaza Ke Pulau Galang Sebaiknya Dikaji Lebih Mendalam

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 08:24 WIB
Pulau Galang. Foto : Ist
Pulau Galang. Foto : Ist

RIAU - Rencana Pemerintah Indonesia mengevakuasi korban perang di Gaza ke Pulau Galang, masih belum final. Pemerintah diminta mengkaji rencana tersebut secara lebih mendalam.

 

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan, saat kunjungan kenegaraan ke negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC), Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan kesediaan Indonesia merawat korban Gaza. Namun, hal itu dilakukan dengan catatan semua pihak yang terlibat, termasuk negara tetangga seperti Yordania, Mesir, dan Otoritas Palestina, memberikan persetujuan.

 

Menurut Sekjen Partai Gerindra tersebut, kesepakatan final membawa pengungsi Gaza ke Indonesia hingga kini belum tercapai. Mes­ki begitu, Pemerintah menyiapkan merawat korban perang Gaza di Pulau Galang.

 

Pulau Galang berada di wilayah Pemerin­tah Kota Batam, Kepulauan Riau, dan me­miliki Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang pernah digunakan untuk menangani pasien Covid-19. Pulau seluas sekitar 8.000 hektare ini juga memiliki fasilitas akomodasi bagi keluarga pasien.

 

Pada 1979 hingga 1996, Pulau Galang pernah menjadi tempat penampungan sementara bagi sekitar 250 ribu pengungsi Vietnam, yang kini menjadi kawasan wisata sejarah ber­nama Kampung Vietnam.

 

Lalu kementerian apa yang akan men­gurus pengungsi Gaza? Sugiono men­gaku, pihaknya belum mengetahui pasti kementerian apa saja yang akan terlibat dalam rencana ini. Kemungkinan besar, Kementerian Luar Negeri dan Kement­erian Kesehatan akan menjadi pelaksana.

 

Kemudian hal-hal yang sifatnya teknis juga harus kita persiapkan. Jadi sewaktu-waktu itu bisa dilaksanakan, kita sudah siap. Tapi belum ada yang namanya final-final itu, belum ada,” ujar Sugiono.

 

Terkait bantuan pangan untuk Gaza, Sugiono mengatakan Indonesia tengah mempertimbangkan pengiriman ban­tuan melalui airdrop bersama negara seperti Yordania dan Uni Emirat Arab (UEA). Namun, pemerintah berharap bantuan dapat dikirim lewat jalur darat. Rencananya pemerintah akan mengirim 10.000 ton beras.

 

Rencana evakuasi korban perang Gaza menuai pro-kontra. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) me­minta, pemerintah berhati-hati meng­gunakan Pulau Galang untuk menam­pung korban perang Gaza. Ia menegas­kan rencana ini harus mendapatkan persetujuan Palestina dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

 

Apakah semua pihak sudah setuju dengan opsi tersebut? Ini yang perlu diminta klarifikasi,” kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (8/8/2025).

 

HNW juga mengingatkan agar Pulau Galang dipersiapkan dengan matang dan memastikan para korban bisa kembali ke Palestina. Ia khawatir Israel akan memanfaatkan kesempa­tan ini untuk mencegah warga Gaza pulang.

 

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas juga menilai rencana memin­dahkan warga Gaza ke Indonesia justru akan menguntungkan Israel dan Amerika Serikat. Menurutnya, Israel tengah berupaya mencaplok seluruh wilayah Gaza.

 

Ia menyarankan pengobatan dilaku­kan di Gaza, bukan dengan memind­ahkan korban ke luar wilayah.

 

Pengamat Politik Timur Tengah Piza­ro Gozali Idrus mengingatkan, rencana Indonesia ini perlu pertimbangan ulang. Alasannya, ini dapat memperlemah perjuangan warga Gaza.

 

"Bagus dari aspek kemanusiaan, tapi masih perlu kajian dan pertimbangan yang lebih dalam," kata Peneliti Asia Middle East Centre for Research and Dialogue ini kepada Rakyat Merdeka, Jumat (8/8/2025).

 

Ia mengingatkan, warga Gaza yang sudah keluar kemungkinan besar tidak bisa kembali karena Israel sejak lama berupaya mengusir mereka. Pizaro juga menyoroti perbedaan bu­daya dan kebiasaan makan yang bisa membuat mereka tidak betah di Pulau Galang. “Ini yang harus diperhatikan. Kemungkinan tidak betah di Pulau Galang," terangnya.

 

Pengamat Timur Tengah Smith Alhadar menilai langkah ini berisiko politik dan bisa dimanfaatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia mengingatkan wacana relokasi bukan hal baru, dan sebelumnya telah ditentang KTT Liga Arab di Kairo.

 

Sebelumnya, Kepala Kantor Komuni­kasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi mengungkap Indonesia siap mengevakuasi 2.000 warga Gaza ke Pulau Galang. Para korban akan dirawat hingga sembuh, kemudian dipulangkan ke Gaza.

 

Hasan menegaskan rencana ini bukan pemindahan permanen. “Ini misi kemanusiaan, bukan relokasi penduduk,” ujarnya. Pulau Galang dipilih karena lokasinya yang terpisah dari pemukiman warga dan memiliki infrastruktur kesehatan memadai.

 

Selain itu, Prabowo juga menegas­kan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian ke Gaza. Kementerian Pertahanan diminta menyiapkan dua pesawat Hercules untuk operasi kema­nusiaan menurunkan bantuan pangan lewat udara bagi warga Gaza.

Komentar:
ePaper Edisi 08 Agustus 2025
Berita Populer
02
Truk Terguling Bikin Ciputat Macet Parah

TangselCity | 1 hari yang lalu

06
Tata Kota Tata Hati

Opini | 1 hari yang lalu

08
Layanan AHU Hadir di MPP Tangsel

TangselCity | 2 hari yang lalu

10
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit