TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Pemkot Tangsel Targetkan Raih Swasti Saba Wistara

Penilaian Kota Sehat Tingkat Nasional

Reporter & Editor : Irma Permata Sari
Jumat, 22 Agustus 2025 | 07:45 WIB
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat melaporkan kesiapan Tangsel dalam lomba penilaian Kota Sehat tingkat Nasional bertempat di Ruang Blandongan Puspemkot Tangsel, Kamis (21/8)
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat melaporkan kesiapan Tangsel dalam lomba penilaian Kota Sehat tingkat Nasional bertempat di Ruang Blandongan Puspemkot Tangsel, Kamis (21/8)

CIPUTAT-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan lolos verifikasi Kota Sehat 2025 tingkat nasional dan meraih predikat Swasti Saba Wistara. Di ajang penilaian ini, Kota Tangsel mewakili Banten bersama Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

 

"Targetnya kita meraih predikat tertinggi Swasti Saba Wistara dimana kita melakukan inovasi seperti ngider sehat prima, gerakan satu rumah satu Jumantik, penguatan infrastruktur kesehatan, penambahan Posyandu dan sarana kesehatan lainnya," ungkap Benyamin Davnie, Wali Kota Tangsel.

 

Sejak 2012, Tangsel konsisten meraih penghargaan Kota Sehat, mulai dari kategori Padapa (2015), Wiwerda (2017), hingga kategori tertinggi Wistara (2019). 

 

Menurut Benyamin Davnie, prestasi ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak. “Keberhasilan ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi hasil kerja sama masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan komunitas. Hanya dengan kolaborasi, kita dapat mewujudkan kota yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Benyamin.

 

Dalam menghadapi tantangan perkotaan seperti 36 titik kemacetan, 11 titik rawan banjir, dan ketimpangan distribusi pendapatan, Pemkot Tangsel terus mengembangkan program inovatif. 

 

Menurut Benyamin, strategi pembangunan lintas sektor menjadi kunci menghadapi semua tantangan. “Kami terus memperkuat integrasi lintas sektor, dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, hingga pariwisata. Harapannya, Tangsel bukan hanya sehat secara fisik, tetapi juga sehat secara sosial, ekonomi, dan budaya,” tambah Benyamin.

 

Gubernur Banten, Andra Soni dalam sambutannya yang dilakukan lewat video teleconference menyampaikan, verifikasi Kabupaten atau Kota Sehat merupakan rangkaian kegiatan yang telah dilalui oleh delapan kabupaten atau kota di Provinsi Banten. Dari proses tersebut, terpilih tiga kota terbaik yang diusulkan ke tingkat nasional tahun ini.

 

"Saya optimis, kota-kota yang kami usulkan ini merupakan yang terbaik di Provinsi Banten, berdasarkan kegiatan dan penilaian yang telah dilalui. Adapun tiga kota tersebut adalah Kota Cilegon, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan," ungkapnya.

 

Andra Soni akan terus mendorong dan mengawal agar ketiga kota tersebut dapat meraih penghargaan Swasti Saba Wistara.

 

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Murti Utami menjelaskan, verifikasi lanjutan 2025 secara online ini tidak  mengurangi makna dari kegiatan ini.

 

"Saya ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak Wali Kota atas partisipasi aktif dalam mengikuti penilaian kota sehat," katanya.

 

Penghargaan Swasti Saba 2025 yang memang cukup berbeda dari sepuluh kali penyelenggaraan sebelumnya. "Kami pun perlu melakukan berbagai penyesuaian, yang merupakan respons terhadap dinamika situasi global serta kebijakan pembangunan masyarakat, seiring dengan transformasi Kesehatan," jelasnya.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan, tahun ini penilaian Kota Sehat indikatornya dari tiga menjadi 8-9 indikator utama.

 

Perbedaannya, untuk tahun ini ada persyaratan untuk maju ke penilaian Kota Sehat lebih ketat. Salah satu syarat utamanya adalah 100% ODF (Open Defecation Free / Bebas Buang Air Besar Sembarangan).

 

"Kami menunggu sampai ODF tercapai sepenuhnya, dan setelah itu baru bisa maju dalam penilaian kota sehat,"jelasnya.

 

Penilaian ini sudah berjalan sejak 2024, verifikasi dilakukan oleh provinsi, dan pada 2025 ini diverifikasi oleh pusat. Hasilnya akan diinformasikan kemudian karena masih ada beberapa indikator yang harus diperbaiki. 

 

Tim verifikator pusat memberi waktu 2x24 jam untuk melengkapi indikator yang bisa dipenuhi sampai 100%. "Target kami jelas, yaitu tetap Wistara, selama indikator terpenuhi," katanya.

 

 Allin menjelaskan Kota Sehat adalah proses panjang yang berdampak langsung bagi masyarakat. Tantangannya melibatkan perubahan perilaku masyarakat, koordinasi pemerintah dari tingkat kota sampai kelurahan, serta pemenuhan 9 tantangan Kota Sehat, seperti kesehatan, pendidikan, pariwisata, lingkungan, sosial, dan reformasi kota.

Komentar:
DLH
Damkar
Perkim
Lebak
Dprd
ePaper Edisi 22 Agustus 2025
Berita Populer
02
04
05
Pajak Saeutikna

Opini | 1 hari yang lalu

07
Fortuner Hantam Truk, Nyawa Sopir Melayang

TangselCity | 2 hari yang lalu

08
Tiba di Turki, Megawati Gabung di Manisa BBSK

Olahraga | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit