Nanoteknologi Tingkatkan Performa Material Energi Terbarukan hingga Teknologi Informasi

TANGERANG SELATAN — Nanoteknologi kini menjadi salah satu kunci utama dalam revolusi riset global. Teknologi skala nano terbukti mampu meningkatkan performa material, mulai dari energi terbarukan, teknologi hijau, hingga perangkat pintar berbasis kecerdasan buatan. Dengan riset yang berkelanjutan, nanoteknologi diyakini akan membawa dampak besar bagi efisiensi energi, pengelolaan limbah, hingga perkembangan teknologi informasi.
Menyadari pentingnya peran riset nano, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menggelar International Seminar on Nanotechnology, Nanomaterials, and Devices (ISNND) 2025. Acara ini diharapkan menjadi wadah berbagi pengetahuan terbaru, sekaligus memperkuat jejaring kolaborasi riset antar lembaga, kampus, hingga negara.
Kepala Pusat Riset Sistem Nanoteknologi (PRSN) BRIN, Murni Handayani, menegaskan bahwa seminar internasional ini tidak hanya menyajikan paparan riset terkini, tetapi juga membuka peluang kolaborasi nyata.
“PRSN BRIN mendorong kolaborasi lintas institusi dan negara, antara lain melalui joint funding, joint publication, visiting researcher, hingga instrument sharing. Upaya ini kami lakukan agar ekosistem riset nanoteknologi di Indonesia semakin kuat,” ujar Murni, Jumat (22/08/2025).
ISNND 2025 akan membahas beragam bidang riset strategis, antara lain:
- Sintesis nanomaterial dan material fungsional
- Teknologi hijau berbasis nanoteknologi
- Material dan perangkat pintar
- Rekayasa biomedis dan bioteknologi
- Energi penyimpanan & konversi energi
- Nanofotonik dan nanoplasmonik
- Material komputasi dan kuantum
- Aplikasi machine learning dan artificial intelligence pada nanomaterial
- Pengembangan biosensor dan sensor kimia
Melalui pembahasan tersebut, BRIN berharap seminar ini dapat mempercepat hilirisasi riset nanoteknologi menuju aplikasi nyata yang bermanfaat bagi industri dan masyarakat.
ISNND 2025 akan menghadirkan tiga keynote speaker terkemuka, yakni:
- Prof. Jatuporn Wittayakun (Suranaree University of Technology, Thailand)
- Prof. Hirofumi Tanaka (Kyushu Institute of Technology, Jepang)
- Dr. Siti Salwa Binti Alias (Universiti Teknologi Malaysia)
Selain itu, sebanyak sembilan narasumber dari Indonesia dan luar negeri juga akan berbagi riset terkini, termasuk dari Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Bandung, Hiroshima City University, hingga Pusat Riset BRIN.
Murni menambahkan, seminar internasional ini merupakan langkah strategis untuk menjembatani riset, akademisi, dan industri.
“Dengan adanya diskusi global, kita berharap Indonesia dapat berperan lebih besar dalam pengembangan teknologi nano, terutama dalam bidang energi terbarukan, teknologi kesehatan, hingga industri berbasis material canggih,” pungkasnya.
ISNND 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat riset nanoteknologi di Asia.
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 15 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu