Puskeswan Pandeglang Imbau Peternak Rutin Berikan Obat Cacing pada Ternak
Untuk Meningkatkan Produktivitas Hasil Peternakan

PANDEGLANG - Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pandeglang mengimbau para peternak untuk rutin memberikan obat cacing pada ternaknya. Pemberian obat cacing secara berkala, minimal setiap tiga bulan sekali, penting dilakukan untuk mencegah penyakit kecacingan yang dapat merugikan peternak.
Kepala UPT Puskeswan Pandeglang, Ade Setiawan menjelaskan, bahwa kecacingan bisa membuat ternak kurus, sakit, bahkan menurunkan produktivitas.
“Obat cacing rutin sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan infestasi cacing, karena penyakit ini bisa mengurangi produksi, menurunkan kualitas, hingga menyebabkan kematian ternak,” ungkap Ade Setiawan, Selasa (26/8/2025).
Ia menjelaskan, pemberian obat cacing umumnya dilakukan setiap 3-6 bulan sekali, tergantung jenis ternak dan jenis cacing yang menyerang. “Pencegahan juga perlu didukung dengan kebersihan kandang, pemberian pakan yang berkualitas, serta pemeriksaan feses secara berkala,” imbuhnya.
Selain mencegah penyakit, Ade menjelaskan bahwa pemberian obat cacing rutin juga bermanfaat untuk memutus siklus hidup cacing dalam tubuh ternak , menjaga kesehatan, serta meningkatkan pertumbuhan ternak yang berdampak pada kualitas dan nilai jualnya.
Ade Menambahkan, sepanjang tahun 2025, Puskeswan Pandeglang telah melayani kesehatan hewan 764 ekor ternak, dengan mayoritas berupa domba dan kambing (46 persen), sisanya sapi, kerbau, dan ternak unggas.
Dari jumlah tersebut, sekitar 27 persen ternak diduga menderita kecacingan . Penyakit lain yang ditemukan adalah kekurangan vitamin (11 persen), kudis (6,5 persen), serta orf (7 persen) atau radang pada mulut domba atau kambing.
Berdasarkan pemeriksaan tahun sebelumnya, banyak ternak di Kabupaten Pandeglang (terutama domba) terinfeksi Nematodiasis, yaitu penyakit akibat cacing nematoda (cacing gelang) pada saluran pencernaan. “Infeksi penyakit nematodiasis ini membuat ternak jadi kurus, lemah, dan produktivitas menurun,” ujar Ade.
Menurutnya, faktor utama tingginya infeksi cacing gelang antara lain sanitasi kandang yang kurang baik, minimnya pemberian obat cacing, serta penggembalaan di lahan yang terkontaminasi larva cacing. Selain itu, lingkungan lembap dan limbah ternak yang tidak dikelola juga mempercepat penyebaran.
Oleh karena itu, Ade menekankan pentingnya langkah pencegahan terpadu yang harus dilakukan peternak bersama petugas Puskeswan di lapangan untuk bersama melakukan perbaikan sanitasi kandang, pemberian obat cacing secara rutin, dan edukasi berkelanjutan kepada para peternak. “Dengan ternak yang sehat, diharapkan peningkatan produktivitas dan kesejahteraan peternak ikut terangkat,” tandasnya.(*)
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 13 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu