Buntut Demo Makassar, Gedung DPRD di Bakar 3 Nyawa Melayang

MAKASSAR - Aksi massa memprotes kenaikan tunjangan DPR yang berlangsung sejak Senin (25/8/2025) merembet ke daerah-daerah. Massa yang kecewa membakar beberapa gedung dan mobil. Bahkan tiga nyawa pun ikut melayang di Makassar karena terjebak di dalam gedung DPRD yang dibakar.

 

Aksi massa yang tadinya sudah terkendali semakin membesar pada Kamis (28/8/2025) malam setelah salah satu pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob hingga tewas. Pagi harinya, Jumat (29/8/2025), demonstrasi bertajuk solidaritas dan permintaan tanggung jawab pecah di Jakarta. DPR, Polda Metro Jaya, Mako Brimob, Mabes Polri, digeruduk massa.

 

Demonstrasi serupa terjadi di hampir seluruh kota di Indonesia hingga Sabtu (30/8/2025). Massa yang marah dan kecewa membakar sejumlah fasilitas umum. Puluhan mobil hangus, gedung-gedung DPRD dan kantor polisi terbakar, fasilitas umum seperti halte hancur luluh lantak.

 

Yang paling ngeri, di Makassar, Sulawesi Selatan. Aksi massa sejak Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025) mengakibatkan Gedung DPRD Makassar dan mobil dinas ludes terbakar. Pada aksi ini tercatat tiga orang tewas.

 

Iya ada tiga orang. Satu Satpol PP dan Kasi Kesra Ujung Tanah. Satu mayat terjebak, perempuan atas nama Sarina, staf pendamping anggota dewan Andi Tendra Uji,” ujar Kepala Bappeda Kota Makassar, Dahyal, kemarin.

 

Rinciannya, Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah Syaiful; anggota Satpol PP yang belum diketahui identitasnya; dan staf pendamping anggota DPRD Andi Tendra Uji, Sarina. Syaiful berada di gedung DPRD Makassar untuk menggantikan posisi Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi, dalam rapat paripurna.

 

Saat gedung terbakar, rapat paripurna tengah berlangsung. Pertemuan ini juga dihadiri jajaran Pemerintah Kota Makassar, termasuk Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan wakilnya, Aliyah Ilham. Ketika muncul kerusuhan, seluruh anggota dewan dan pimpinan Pemerintah Kota Makassar bergegas dievakuasi.

 

Pak Wali dan Bu Wakil Wali, Pak Sekda dievakuasi lewat belakang dengan motor. Alhamdulillah semua selamat, cuma kantor dan mobil yang dirusak,” kata Wakil Ketua 2 DPRD Makassar Anwar Faruq pada Sabtu (30/8) dini hari.

 

Yogyakarta, dua unit mobil yang terparkir di halaman Mapolda Yogyakarta hangus terbakar. Awalnya, massa menjebol gerbang sisi timur dan berhasil masuk ke halaman Mapolda Yogyakarta. Tak lama, di sisi timur sebuah mobil dirusak dan dibakar. Setelahnya massa kembali membakar satu mobil lagi yang ada di area parkir.

 

Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X sampai turun langsung meredam amarah massa. Kedatangan Ngarso Dalem disambut haru massa yang menyanyikan Indonesia Pusaka.

 

Tak seperti di tempat lain, di mana mobil pejabat jadi sasaran amukan, mobil Ngarso Dalem justru dikawal massa agar dapat masuk ke halaman Mapolda DIY. Massa juga menjaga Sultan mereka agar aman dari pukulan dan lemparan.

 

Ngarso Dalem lantas menemui pewakilan massa aksi di dalam Mapolda. Sultan bahkan ikut turun ke jalan menemui ribuan rakyat yang masih bertahan di depan Mapolda DIY. Kehadiran dan pernyataan Sultan langsung bikin adem rakyat Yogyakarta.

 

Sampaikan aspirasi dengan damai, saya akan sampaikan ke Pemerintah Pusat. Saya menghargai apa yang Anda semua lakukan,” kata Ngarso Dalem.

 

Sementara di Bandung, Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi juga turun langsung menemui massa aksi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (29/8/2025) malam.

 

Dedi datang dengan pengawalan ketat dari anggota TNI. Berbeda dengan Sultan Yogya, Dedi nyaris jadi sasaran amuk massa saat mencoba berdialog dengan massa aksi. Dedi pun langsung diamankan ke Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar di Jalan Ariajipang.

 

Dedi meminta masyarakat menghindari tindakan anarkis. Jangan merusak fasilitas umum, menjarah, atau membakar gedung bersejarah. “Karena itu akan merugikan kita semua. Saya mohon maaf atas berbagai kekurangan kami. Mari kita jaga keharmonisan wilayah Provinsi Jawa Barat,” ujar Dedi.