TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Polisi Ungkap Sosok Profesor R yang Bikin Tutorial Bom Molotov

Reporter: Dzikri
Editor: AY
Rabu, 03 September 2025 | 13:58 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Pihak kepolisian mengungkap sosok yang disebut sebagai “Profesor R”, yang mana merupakan seseorang berinisial RAP, yang diduga berperan membuat sebuah tutorial bom molotov dalam aksi kericuhan yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kanit 2 Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, pada saat konferensi pers yang digelar Selasa (2/9) malam kemarin.

 

“Kami menemukan bahwa yang bersangkutan juga sebagai koordinator untuk menempatkan titik-titik di mana bom molotov bisa diambil,” ucap Kompol Gilang.

 

RAP yang dijuluki sebagai Profesor R tersebut diduga menempatkan sejumlah bom molotov di berbagai titik untuk menyerang petugas di lapangan pada saat aksi demonstrasi terjadi.

 

“Jadi yang bersangkutan dijuluki ‘Profesor R’ yang bersangkutan melakukan koordinatif antara logistik-logistik yang berkaitan dengan alat-alat ataupun bahan-bahan molotov,” ungkapnya.

 

Sosok Profesor R sendiri baru berhasil diketahui oleh pihak kepolisian setelah menyelidiki beberapa grup WhatsApp yang di dalamnya terdapat tutorial pembuatan molotov. Tak tanggung-tanggung, tutorial pembuatan bom molotov di dalam grup tersebut pun lengkap dengan petunjuk bahan-bahan hingga komposisinya.

 

Dijelaskan oleh Gilang, masih ada ribuan grup WhatsApp serupa yang sampai saat ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

 

“Hal itu di-share dan ada komposisinya, ada jenis-jenis barangnya, saat ini kami masih melakukan pendalaman,” jelasnya.

 

Sejumlah grup WhatsApp dan juga akun-akun media sosial juga disebut memiliki konten video hasutan yang mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam aksi kericuhan yang terjadi untuk melakukan penyerangan terhadap petugas.

 

“Ada akun-akun yang mencoba memberikan semangat bahwa anak-anak ini boleh datang ke lapangan, boleh melakukan aksi dan akan dilindungi,” katanya.

 

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki aksi demonstrasi yang berujung pada kericuhan tersebut. Para pelaku lainnya yang terlibat pun masih dalam pengejaran polisi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit