TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Sektor Keuangan Tumbuh Positif, Maraknya Demo Tidak Ganggu Perekonomian

Reporter: Farhan
Editor: AY
Sabtu, 06 September 2025 | 09:18 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Maraknya aksi demonstrasi di Tanah Air tidak mengganggu roda perekonomian. Kondisi tersebut antara lain tercermin dari kinerja sektor keuangan yang tetap tumbuh positif.

 

Ekonom Senior dan Associ­ate Faculty Lembaga Pengem­bangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menga­presiasi kinerja Pemerintah yang mampu menangani dinamika do­mestik, seperti unjuk rasa yang terjadi dalam beberapa hari tera­khir, sehingga dampaknya tak mengganggu kegiatan ekonomi.

 

“Pemerintah sudah mengam­bil langkah cepat sehingga eko­nomi tidak terganggu,” ujar Ryan kepada Tangselpos.id, kemarin.

 

Ryan mencontohkan, saat aksi unjuk rasa marak, Pemerintah langsung mengimbau pekerja seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan WFH (Work From Home). Selain itu, mengimbau beberapa kantor bank di sekitar demonstrasi beroperasi terbatas.

 

Selain itu, titik-titik yang mengalami kerusakan merupakan fasilitas umum, sudah mulai dibenahi. Bahkan para pendemo yang berbuat anarkis pun mulai ditindak kepolisian.

 

“Kalau kita lihat, sekarang jalanan kan sudah macet lagi. Artinya, kegiatan sehari-hari mulai kembai normal,” katanya.

 

Kondisi yang cepat kondusif ini, kata Ryan, meningkatkan kepercayaan masyarakat. Ter­masuk para investor, sehingga tidak terjadi aksi penarikan dana besar-besaran di perbankan.

 

“Begitu juga kondisi pasar saham, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan), serta rupiah dalam kondisi terjaga sesuai fundamentalnya,” katanya.

 

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menegaskan, secara keseluruhan sektor jasa keuangan masih menunjukkan pertumbuhan posi­tif pada Agustus 2025, karena didukung fundamental ekonomi domestik yang tetap solid.

 

Meskipun dinamika dalam negeri sepekan terakhir ini ber­dampak terbatas pada volatilitas pasar saham, tapi IHSG berhasil mencetak rekor tertinggi di Agus­tus 2025,” tegas Mahendra dalam paparannya secara streaming, Kamis (4/9/2025).

 

Ia memastikan, secara umum infrastruktur perbankan masih terjaga dengan baik. Sehingga layanan keuangan bagi masyara­kat dapat tetap berjalan optimal, di tengah gejolak sosial-politik baru-baru ini di berbagai wilayah.

 

Pihaknya akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan industri perbankan. Serta melakukan langkah-langkah yang diperlu­kan terhadap berbagai potensi gangguan terhadap kinerja bank, gangguan terhadap stabilitas sistem perbankan dan kepercayaan publik.

 

“Itu semua dilakukan untuk terus memastikan kontribusi sektor perbankan terhadap eko­nomi Indonesia yang semakin meningkat,” katanya.

 

Anggota Dewan Komisioner OJK Inarno Djajadi menam­bahkan, di pasar modal, IHSG mencetak rekor tertinggi pada Agustus 2025, meskipun dinamika dalam negeri dalam sepe­kan terakhir berdampak terbatas pada volatilitas pasar saham.

 

Kinerja pasar modal pada Agustus 2025, secara umum mencatatkan kinerja positif dito­pang oleh fundamental ekonomi Indonesia yang solid dan ekspe­ktasi penguatan pasar keuangan global,” kata Inarno.

 

Sementara, pasar saham do­mestik pada Agustus 2025 di­tutup di level 7.830,49 atau menguat 4,63 persen mtd (month to date) atau menguat 10,60 persen ytd (year to date), dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 14.182 triliun.

 

Sedangkan pada 28 Agustus 2025, IHSG sempat menyen­tuh titik tertinggi pada level 8.022,76 dan mencatatkan All Time High nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 14.377 triliun.

 

Lebih lanjut disampaikannya, kinerja indeks sektoral secara month to date pada Agustus 2025 mayoritas mengalami peningkatan kinerja, dengan penguatan terbesar pada sektor Industrial.

 

Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi harian pasar saham per Agustus 2025 secara year to date tercatat Rp 14,32 triliun. Atau meningkat dibandingkan rata-rata ytd posisi akhir Juli 2025 yang sebesar Rp 13,42 triliun, dan lebih baik dari rata-rata nilai transaksi tahun 2024 yaitu Rp 12,85 triliun, atau naik sebesar 11,42 persen secara year to date.

 

Ia menilai, hal ini menunjuk­kan kepercayaan global pada prospek ekonomi Indonesia yang tetap solid.

 

Inarno menyebut, animo in­vestor asing pada pasar saham juga menunjukkan perbaikan pada Agustus 2025, setelah dua bulan sebelumnya mencatat­kan net sell.

 

“Tercatat inflow pada Agustus ini sebesar Rp 10,96 triliun atau net sell sebesar Rp 50,95 triliun secara year to date,” pungkas Inarno.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit