TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Jumlah Siswa Sekolah Rakyat Di Tangsel Tersisa 141 Orang

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Kamis, 18 September 2025 | 07:45 WIB
Suasana siswa di Sekolah Rakyat Kota Tangsel, Rabu (17/9)
Suasana siswa di Sekolah Rakyat Kota Tangsel, Rabu (17/9)

SERPONG UTARA-Setelah resmi beroperasi sejak lebih dari sebulan lalu, jumlah siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 33 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berkurang. Kini hanya tersisa 141 siswa, setelah sembilan lainnya lebih memilih mengundurkan diri dari lembaga pendidikan tersebut. 

 

Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 33 Kota Tangsel, Gina Intana Dewi mengakui, adanya sembilan siswa yang mengundurkan diri itu. 

 

Ia memaparkan, sembilan siswa yang mengundurkan diri di antaranya empat siswa berasal dari Kabupaten Tangerang, dua dari Kabupaten Pandeglang, satu orang masing-masing dari Kota Cilegon, Kota Serang, dan Kota Tangsel. 

 

"Karena jarak rumah mereka jauh, kami selalu berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan PKH untuk memastikan asesmen tetap dilakukan ketika mereka sudah kembali ke rumah," tambahnya.

 

Menurut Gina, sebagian besar siswa SRMA 33 Kota Tangsel ini berasal dari keluarga prasejahtera dengan kondisi sosial yang cukup kompleks. "Sebagian besar siswa kami berasal dari Desil 1 dan Desil 2. Anak-anak dari keluarga ini membawa kompleksitas luar biasa, baik dari segi sosial, ekonomi maupun psikologis," ungkap Gina.

 

Sejak awal, banyak siswa yang harus memikul beban berat. Mulai dari kehilangan orangtua, kondisi keluarga yang broken home, hingga hidup sebagai yatim piatu. Situasi itu membuat pihak sekolah harus mengambil pendekatan khusus dalam mendidik mereka.

 

"Kadang kami harus tegas, kadang kami harus merangkul. Karena mereka memang membawa beban psikologis dari keluarganya,” tuturnya.

 

Atas hal itu, pihak sekolah bersama guru Bimbingan Konseling (BK) serta tim psikolog akan terus berupaya melakukan asesmen intensif terhadap mereka.

 

"Catatan asesmennya lengkap, guru BK dan wali asrama sudah melakukan pendekatan. Namun pada akhirnya, mereka tetap tidak mau melanjutkan," kata Gina.

 

Pada Rabu (18/9), Komisi VIII DPR RI melaksanakan tinjauan ke SRMA 33 Kota Tangsel yang berlokasi di wilayah Jelupang, Kecamatan Serpong Utara. Tinjauan tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi VIII, Singgih Januratmoko yang berasal dari Fraksi Partai Golkar.

 

Singgih menanggapi keputusan siswa yang telah mengundurkan diri dari SRMA 33 Kota Tangsel itu. Menurut Singgih, ini merupakan bagian dari persoalan adaptasi.

 

"Alasannya macam-macam. Ada yang homesick, ada juga yang belum terbiasa dengan disiplin ketat. Mereka harus bangun jam 4 pagi, sholat, olahraga, hingga belajar. Itu butuh waktu untuk menyesuaikan diri,” ungkap Singgih.

 

Maka dari itu, kata Singgih, perlu dirancang suatu formula agar para siswa ini betah dan dapat mengikuti bangku pelajaran hingga lulus sekolah. Misalnya dengan memaksimalkan dan menambah waktu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang semula hanya dua pekan, menjadi dua atau tiga bulan. Tujuannya, kata Singgih, agar siswa lebih mudah beradaptasi dengan aturan dan pola hidup baru.

 

Selain itu, menurutnya, dari segi bimbingan juga harus ditingkatkan. Sebab berdasarkan laporan yang diterima olehnya, ada beberapa siswa yang terkontaminasi dengan berbagai hal yang kurang baik. Misalnya saja merokok, atau bahkan mengkonsumsi alkohol. 

 

Melalui bimbingan yang ekstra, kebiasaan buruk yang sudah menjadi bawaan dari lingkungan sebelumnya harus bisa dihilangkan. "Karena itu, nanti kita dorong agar ada bimbingan khusus seperti BK (Bimbingan Konseling), supaya mereka bisa diarahkan dan dibimbing," tegasnya.

 

Dalam hal ini, peran guru sangatlah penting. Pengawasan dan bimbingan yang tepat akan mampu mengubah perilaku siswa secara perlahan. 

 

"Harapannya ke depan, program ini benar-benar berjalan baik, dan cita-cita pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan bisa terwujud," ungkapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit