TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Musuh Israel Makin Banyak

Banyak Negara Dulu Pro Israel Kini Akui Palestina Merdeka

Reporter: Farhan
Editor: AY
Selasa, 23 September 2025 | 08:06 WIB
Aksi akbar Palestina Merdeka di Jakarta. Foto : Ist
Aksi akbar Palestina Merdeka di Jakarta. Foto : Ist

NEW YORK - Musuh Israel di dunia makin banyak. Negara-negara Barat yang dulu pro-Israel, kini balik kanan. Inggris, Prancis, Kanada, Portugal, Australia, telah resmi akui Palestina Merdeka. 

 

Dukungan itu disampaikan Minggu (21/9/2025), sebelum Sidang Umum PBB digelar. Setidaknya empat negara Barat telah menyampaikan pernyataan sikap bergabung dengan 142 negara lain yang sudah lebih dulu mengakui Palestina. Mereka adalah Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal. 

 

Negara-negara tersebut menyatakan pengakuan lewat Deklarasi New York, yang menegaskan dukungan terhadap solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan keluar permanen konflik Israel–Palestina. 

 

Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer menyampaikan langsung sikap resmi pemerintahannya lewat sebuah video. 

 

“Saya menyatakan dengan tegas, sebagai Perdana Menteri negara besar ini, bahwa Kerajaan Bersatu secara resmi mengakui negara Palestina,” kata Starmer lantang. 

 

Menurut dia, pengakuan ini bukan sekadar simbolik, melainkan janji untuk masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina. Starmer menyebut cerita-cerita penindasan di Gaza telah merasuk hingga ke ruang publik Inggris; diceritakan di sekolah, jalanan, hingga ruang keluarga. 

 

Hal ini menciptakan perpecahan. Ada yang menggunakan isu ini untuk memicu kebencian, tapi itu tidak menyelesaikan apa pun. Dunia harus menolak kebencian, dan memperkuat upaya melawannya,” tegasnya. 

 

Starmer menambahkan, krisis kemanusiaan di Gaza kini mencapai titik terburuk. Kelaparan dan kehancuran ini benar-benar tak tertahankan. Puluhan ribu orang tewas, termasuk mereka yang hanya ingin mencari makanan dan air. “Kematian ini membuat kita semua ngeri,” lanjutnya. 

 

Nada serupa disuarakan PM Kanada Mark Carney. Ia menegaskan pengakuan negaranya terhadap Palestina juga disertai dorongan perdamaian. 

 

Kanada mengakui negara Palestina, dan menawarkan kemitraan untuk membangun masa depan yang damai bagi Palestina maupun Israel,” tulis Carney di akun X. 

 

Dari belahan lain, Australia pun menyusul. PM Anthony Albanese bersama Menlu Penny Wong mengumumkan bahwa Australia kini secara resmi mengakui Palestina. 

 

“Ini bagian dari upaya internasional untuk membangun momentum baru bagi solusi dua negara, dimulai dari gencatan senjata di Gaza dan pembebasan para sandera sejak peristiwa 7 Oktober 2023,” kata keduanya dalam pernyataan resmi. 

 

Tak mau ketinggalan, Portugal juga angkat suara. Menlu Portugal Paulo Rangel menyatakan pengakuan negaranya terhadap Palestina adalah langkah fundamental. Mengakui Palestina merupakan kebijakan konsisten yang didukung secara luas. 

 

“Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi,” ujarnya di New York jelang Sidang Umum PBB. 

 

Meski lebih berhati-hati, Prancis pun menunjukkan sinyal yang sama. Presiden Emmanuel Macron menegaskan Paris siap membuka Kedutaan Besar di Palestina, tapi dengan syarat: pembebasan sandera yang masih ditahan. 

 

Sikap sejumlah negara Barat ini, langsung memicu reaksi keras dari Israel. PM Benjamin Netanyahu mengancam akan membalas setiap negara yang mengakui Palestina. 

 

“Tidak akan ada negara Palestina. Respons terhadap upaya memaksakan negara militan di jantung tanah air kami akan saya umumkan sepulang dari AS,” katanya, dikutip Al Arabiya. 

 

Netanyahu bahkan menuding pengakuan negara-negara Barat terhadap Palestina sama saja dengan memberi “hadiah untuk Hamas”. Ia menegaskan, selama bertahun-tahun pemerintahannya sudah mencegah pendirian negara Palestina meski mendapat tekanan luar biasa dari dalam maupun luar negeri. 

 

RI Konsisten Dukung Palestina 

 

Juru Bicara Kemlu Vahd Nabyl A Mulachela menegaskan, Indonesia konsisten mendukung semua upaya memperluas pengakuan global bagi Palestina. 

 

“Bagi Indonesia, pengakuan global sangat penting untuk memberikan Palestina posisi setara dalam proses perdamaian,” kata Nabyl. 

 

Ia menambahkan, Indonesia terus berkoordinasi dengan negara-negara Islam dan organisasi internasional guna menggalang dukungan terhadap status kenegaraan Palestina, sekaligus mendorong gencatan senjata di Gaza. Salah satunya melalui Konferensi Tingkat Menlu OKI pada 25 Agustus 2025 yang secara tegas menolak rencana Israel menduduki permanen wilayah Palestina. 

 

Tak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen menyalurkan bantuan kemanusiaan, bahkan siap mengevakuasi pasien yang membutuhkan perawatan darurat sesuai permintaan WHO. “Kami terus berdiri bersama rakyat Palestina. Dukungan kami tidak akan surut,” pungkas Nabyl. 

 

Dengan pengakuan lima negara Barat itu, jumlah negara yang mengakui Palestina kini makin mendekati 150. Semakin besar pula tekanan internasional terhadap Israel. Namun, di saat bersamaan, tensi konflik di Timur Tengah pun kian meninggi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit