TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Restrukturisasi Digeber

Garuda Proyeksikan Kinerja Usaha Tumbuh Positif Di Kuartal IV-2022

Laporan: AY
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 10:15 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memproyeksikan kinerja usaha tumbuh positif pada kuartal IV—2022. Sejalan upaya intensif perusahaan, dalam mengimplementasikan langkah restrukturisasi kinerja secara menyeluruh, di berbagai lini bisnisnya.

Optimisme tersebut turut ditunjang oleh peluang peningkatan demand masyarakat, pada periode peak season akhir tahun, serta realisasi aksi korporasi. Antara lain, melalui optimalisasi alat produksi yang ditunjang percepatan program restorasi armada.

Terkait hal ini, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, sejalan dengan telah dirampungkannya proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) melalui putusan homologasi Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, pihaknya tengah mengakselerasikan berbagai upaya strategis dalam memaksimalkan langkah restrukturisasi yang mulai dijalankan.

Misalnya, melalui kesiapan implementasi rights issue, sebagai bagian dari tindak lanjut persetujuan proposal perdamaian PKPU, dan rencana penambahan struktur permodalan melalui Pernyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah.

Outlook kinerja usaha Garuda Indonesia Group yang diproyeksikan tumbuh positif tersebut, turut terefleksikan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Semester 1-2022, yang berhasil mencatatkan laba bersih sebesar 3,76 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 57,50 triliun.

Selain adanya peningkatan pendapatan usaha sebesar 26,10 persen, yang diiringi penurunan beban usaha sekitar 11,71 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, perolehan kinerja laba rugi komprehensif konsolidasian itu juga disumbang dari hasil restrukturisasi keuangan melalui PKPU, yang dicatatkan pada laba buku perusahaan.

Sesuai perjanjian perdamaian yang telah disetujui lebih dari 95 persen kreditur, pendapatan restrukturisasi dihasilkan oleh skema penyelesaian utang kreditur melalui mekanisme haircut dan perpanjangan fasilitas utang.

Pencatatan pendapatan atas restrukturisasi utang ini dilakukan dengan mengacu terhadap standar akuntansi keuangan yang berlaku, dan telah diaudit oleh auditor independen PricewaterhouseCoopers (PWC) Indonesia, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Secara grup, kinerja operasional Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59 persen atau 6.516.555 penumpang, dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yang tercatat 5.892.274 penumpang.

Sementara itu, capaian kinerja positif mulai terlihat dari performa angkutan penumpang Garuda (mainbrand), yang pada Semester 1 – 2022 mencapai 2.177.034 penumpang, dibandingkan Semester 1 – 2021 yang hanya 1.910.475 penumpang.

Pertumbuhan signifikan tercatat dari rute internasional, yang meningkat 285 persen dengan total 218.734 penumpang.

"Dengan landasan kinerja operasional yang semakin solid  khususnya dari langkah penyehatan kinerja keuangan perusahaan, kami optimis kinerja usaha dapat terus menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal IV—2022 mendatang, secara konsisten," papar Irfan dalam keterangannya, Sabtu (8/10).

"Khususnya dengan melihat demand penumpang yang terus kami optimalkan, melalui akselerasi program restorasi armada, untuk memaksimalkan tingkat keterisian jelang periode peak season libur akhir tahun ini," imbuhnya.

Irfan memaparkan, tingkat permintaan penumpang pada kuartal IV—2022, hingga saat ini menunjukan proyeksi pertumbuhan menjanjikan.

Dari total ketersediaan kursi pada keseluruhan periode akhir tahun, yang mencapai sedikitnya 2,7 juta kursi untuk periode Oktober-Desember, tingkat permintaan penumpang jelang kuartal IV—2022 berkisar di angka 84 persen.

Angka ini akan bergerak dinamis, sejalan dengan program restorasi armada yang sedang berlangsung. Serta demand pasar di periode peak season Natal dan Tahun Baru mendatang.

"Melalui pelaksanaan restorasi armada yang kami optimalkan, khususnya di akhir tahun 2022 ini, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sedikitnya 119 armada, yang terdiri dari 61 armada yang dioperasikan Garuda Indonesia dan 58 armada Citilink," beber Irfan.

Langkah akselerasi restorasi armada juga diselaraskan dengan upaya simplifikasi jenis armada, yang dioperasikan Garuda Indonesia.

Antara lain, melalui percepatan pengembalian secara bertahap. Salah satunya, untuk armada Bombardier CRJ-1000, yang diproyeksikan akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

Berbekal langkah akseleratif implementasi restrukturisasi kinerja serta outlook market industri penerbangan, yang menunjukkan peluang menjanjikan, khususnya pada pangsa pasar domestik, Irfan memproyeksikan misi transformasi kinerja yang saat ini terus diintensifkan, dapat menjadi semakin solid.

"Ini demi menjadikan Garuda Indonesia, sebagai entitas bisnis yang semakin sehat, adaptif dan berdaya saing,” tandasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo