TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

PERKI Ajak Masyarakat Cegah Penyakit Jantung Lewat Deteksi Dini dan CPR Tepat

Reporter: Rachman Deniansyah
Editor: Irma Permata Sari
Minggu, 28 September 2025 | 13:12 WIB
World Heart Day 2025 di bilangan BSD, Pagedangan, Tangerang, Minggu (28/9). (Ist)
World Heart Day 2025 di bilangan BSD, Pagedangan, Tangerang, Minggu (28/9). (Ist)

TANGERANG – Dalam rangka memperingati World Heart Day 2025 yang jatuh pada 29 September, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan jantung dengan mengusung tema “Don’t Miss a Beat” atau “Jangan Lewatkan Satu Detak”.

 

Saat ini, penyakit jantung masih menjadi ancaman utama kesehatan masyarakat dunia. Data World Heart Federation (WHF) mencatat lebih dari 20,5 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada 2021, meningkat 60 persen dibandingkan tahun 1990. Dari jumlah tersebut, sekitar 85 persen kematian disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

 

Di Indonesia, penyakit jantung juga menjadi beban terbesar bagi sistem kesehatan. Sepanjang 2024, klaim pelayanan penyakit jantung mencapai lebih dari Rp19,25 triliun dengan total kasus lebih dari 22,5 juta. Kondisi ini mempertegas perlunya upaya serius dalam pencegahan dan deteksi dini.

 

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat agar tidak menunda pemeriksaan kesehatan. 

 

“Pemerintah menyediakan layanan cek kesehatan gratis di fasilitas kesehatan primer. Kami mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya agar faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, gula darah, atau kolesterol dapat diketahui sejak dini,” ujarnya, di bilangan BSD, Pagedangan, Tangerang, Minggu (28/9).

 

Senada dengan itu, Ketua Umum PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Dokter Ade Meidian Ambari, menekankan pentingnya mengenali gejala penyakit jantung. 

 

“Tema World Heart Day tahun ini, Don’t Miss a Beat, mengingatkan kita semua untuk tidak melewatkan satu detak pun dari kesehatan jantung. Jangan abaikan gejala nyeri dada, sesak napas, atau kaki bengkak,” katanya.

 

Ia menjelaskan bahwa Indonesia kini memiliki teknologi dan sistem tata laksana penyakit jantung yang diakui dunia melalui kerja sama dengan berbagai institusi internasional. Salah satu fokus utama adalah memperkuat penanganan STEMI atau serangan jantung akut agar pasien bisa mendapatkan penanganan cepat dan tepat.

 

Dokter Ade menambahkan, pencegahan dapat dilakukan dengan deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan rutin, pengendalian faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, kebiasaan merokok, obesitas, serta kurangnya aktivitas fisik. 

 

 

Selain itu, pelatihan CPR atau resusitasi jantung-paru di masyarakat juga dinilai penting agar lebih banyak nyawa bisa diselamatkan saat terjadi henti jantung mendadak.

 

Sepanjang September 2025, PERKI bersama para dokter spesialis jantung di seluruh Indonesia menggelar rangkaian kegiatan edukasi bagi masyarakat, tenaga kesehatan, sekolah, komunitas olahraga, hingga pemangku kebijakan. Tujuannya adalah membangun kesadaran kolektif agar angka kematian akibat penyakit jantung dapat ditekan.

 

“Menekan angka kematian akibat penyakit jantung membutuhkan peran aktif semua pihak, baik masyarakat, tenaga medis, maupun pemerintah. Jangan tunggu sampai terlambat. Don’t Miss a Beat — cegah dengan deteksi dini, kendalikan faktor risiko, dan selamatkan nyawa dengan CPR cepat dan tepat,” tegas Dokter Ade.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit