Bau Asap Dampak Kebakaran Tangki Masih Terasa, Warga Tekor 28 Miliar

JAKARTA - Sisa-sisa akibat amukan si jago merah masih terlihat jelas di Jalan Ibrahim, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (30/9/2025). Puing-puing bangunan hangus terbakar berserakan. Bahkan, bau asap masih tercium.
Awak Redaksi melihat langsung kondisi itu saat meliput kunjungan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengunjungi lokasi kebakaran ini.
Kebakaran ini termasuk besar. Berdasarkan data Badan Penang gulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, total ada 10 RT di dua RW yang terdampak. Jumlah warga terdampak sebanyak 328 Kepala Keluarga (KK) atau 1.268 orang.
Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Mohamad Yohan, kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 28.311.408.000. Atau, sekitar Rp 28 miliar.
Gubernur Pram datang bersama dan jajaran pejabat Pemprov DKI. Di beberapa titik, warga dan para petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI terlihat sedang sibuk bergotong royong membersihkan lokasi kebakaran dari puing-puing yang berserakan.
Kebakaran melanda lokasi ini pada Minggu (28/9/2025), sekitar pukul 10.00 WIB dan baru berhasil dipadamkan pada pukul 22.50 WIB. Meski demikian, papar Pram, tidak ada korban jiwa.
Ada enam orang yang mengalami sesak napas, tapi bisa tertangani dengan baik. Saya mengucapkan terima kasih, terutama kepada Damkar,” ujar mantan Sekretaris Kabinet ini.
Pram menambahkan, meski kebakaran besar kerap terjadi di lingkungan padat penduduk, bukan berarti mitigasi kebakaran tidak berjalan.
Dia menyatakan, program satu RT satu alat pemadam api ringan (APAR), tetap berjalan sebagai upaya pencegahan kebakaran membesar. “Tapi, kondisi seperti ini, apalagi yang terbakar kebanyakan plastik, sampah dan sebagainya, ya tidak terkejar,” kata Gubernur.
Solehah (52), salah satu warga yang rumahnya ludes dilahap si jago merah bercerita, api dari belakang rumahnya tampak berputar-putar hingga akhirnya menyambar rumahnya.
“Rumah teman saya di belakang, kena duluan. Kemudian, menyambar ke rumah saya. Mungkin karena angin,” ucapnya sedih.
Menurut Lurah Tangki Iqbal Rahmat, kebakaran di pemukiman padat penduduk ini, merupakan yang ketiga kali di lokasi sama, sepanjang tahun 2025.
Karena itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Kevin Wu mendesak dilakukan penyelidikan menyeluruh dan tuntas untuk mengetahui penyebab kebakaran di lokasi tersebut.
“Supaya menjadi pelajaran dan kita dapat melakukan perbaikan. Bukan mencari kambing hitam, tapi agar tidak terulang,” kata Anggota Komisi A DPRD DKI ini, saat meninjau lokasi bersama Camat Tamansari Tumpal Matondang dan Lurah Tangki Iqbal Siregar.
Kevin juga menyoroti terjadinya kobaran api yang berulangkali, kendati sudah sempat dipadamkan. Hal ini disinyalir karena minimnya ketersediaan air di sekitar lokasi kebakaran, sehingga pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) kesulitan melakukan pendinginan.
Kami mendapat laporan, api sudah sempat padam, kembali menyala, padam, kembali menyala, ini terjadi berkali-kali. Kita harus tahu ini penyebabnya apa,” ujarnya.
Kevin juga mempertanyakan kembali perihal program satu RT satu APAR. Dia heran, mengapa di hampir semua kebakaran belakangan ini, program itu seperti tidak terdengar lagi keberadaannya. “Pemprov DKI harus serius menjalankannya, karena kebakaran terus menjadi momok bagi masyarakat,” ingatnya.
Meski begitu, Kevin mengapresiasi langkah elemen-elemen Pemprov DKI yang gesit dan kompak dalam menangani kebakaran. “Pak Camat dan jajaran, Pak Lurah dan jajaran, sampai tengah malam pun turun ke lapangan. PAM menyediakan air, Damkar sangat sigap,” ujarnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu