Unpam Jadi Mitra BRIN dalam Hilirisasi Teknologi Nuklir untuk Industri Pangan

PAMULANG – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus memperluas kolaborasi riset untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN), BRIN menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Pamulang (Unpam) dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi iradiasi nuklir untuk industri pangan.
Fokus kolaborasi ini adalah penerapan teknologi iradiasi berbasis Akselerator Elektron Energi Tinggi (AEET) untuk memperpanjang masa simpan serta menjaga mutu produk pangan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang ditandatangani di Kampus Unpam, Senin (6/10).
Kepala ORTN BRIN, Syaiful Bahri, menjelaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah awal penguatan riset dan penerapan teknologi nuklir di sektor pangan. Teknologi iradiasi, katanya, telah terbukti efektif memperpanjang daya tahan bahan pangan, mencegah serangan hama, serta menjaga kualitas produk agar tetap layak konsumsi dalam waktu lama.
“Kami ingin memanfaatkan teknologi iradiasi untuk mendukung kedaulatan pangan. Teknologi ini sudah lama dikembangkan di BRIN, dan kini kami ingin melibatkan perguruan tinggi seperti Unpam untuk memperluas riset dan penerapannya,” ujar Syaiful.
Ia menambahkan, hasil pertanian dan peternakan dari Unpam dapat dijadikan bahan uji coba, seperti penelitian pengiradiasian beras agar tahan lama tanpa kutu, atau pengolahan produk ternak agar tetap segar hingga tahap ekspor.
Syaiful menilai, Unpam memiliki potensi besar dalam riset terapan berkat dukungan lahan pertanian yang luas dan fasilitas teaching industry yang telah berjalan. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat proses hilirisasi hasil riset agar langsung memberi manfaat bagi masyarakat dan pelaku industri.
“Unpam punya lahan sawah yang luas dan fasilitas riset yang memadai. Kami berharap teaching industry di sini bisa menjadi tempat hilirisasi dan inkubasi hasil penelitian bersama BRIN,” ujarnya.
Kerja sama dengan Unpam juga menandai langkah BRIN dalam memperluas sinergi dengan perguruan tinggi swasta. Setelah menggandeng kampus besar seperti UGM, UI, ITB, dan IPB, kini BRIN mulai merangkul kampus swasta untuk turut serta dalam pengembangan riset nuklir terapan.
“Unpam mungkin menjadi kampus swasta pertama yang kami ajak bekerja sama dalam bidang iradiasi pangan. Kami juga ingin memberi pemahaman bahwa produk hasil iradiasi aman dan berbeda dari produk radioaktif, justru bermanfaat dalam menjaga kualitas pangan,” tegas Syaiful.
Rektor Universitas Pamulang, E. Nurzaman, menyambut baik kerja sama tersebut. Ia menilai kolaborasi dengan BRIN menjadi langkah penting dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kami sangat senang BRIN hadir di Unpam. Dunia pendidikan tidak bisa berdiri sendiri dalam penelitian. Diperlukan mitra seperti BRIN agar dosen dan mahasiswa memiliki ruang riset yang lebih luas dan aplikatif,” ujarnya.
Nurzaman menegaskan, pihaknya berkomitmen agar kolaborasi ini tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan berlanjut dalam kegiatan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami ingin memastikan kerja sama ini benar-benar berjalan. Unpam siap berkontribusi dalam riset dan penerapan teknologi iradiasi demi ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu