TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Disebut Sebagai Calon Legenda, Bitata Food Menjadi Bukti Kesuksesan AKI 2022

Laporan: Rachman Deniansyah
Senin, 10 Oktober 2022 | 11:54 WIB
Keberhasilan Bitata Food dalam AKI 2022 berhasil menyita perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno. (tangselpos.id/rmn)
Keberhasilan Bitata Food dalam AKI 2022 berhasil menyita perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno. (tangselpos.id/rmn)

TANGERANG, Pekan Puncak Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022, ditutup dengan hasil yang luar biasa dirasakan oleh para pelaku UMKM yang hadir, salah satunya Bitata Food. Acara tersebut digelar selama 6 - 9 Oktober di Aeon Mall BSD City.

Keberhasilan Bitata Food dalam AKI 2022 berhasil menyita perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno. 

“Bitata Food saya undang dari Aceh, dia ini waktu di Aceh jualannya itu sehari mungkin sekitar Rp300.000, dalam 4 hari di sini dia merasakan seperti sebulan jualan, jadi ini luar biasa, ternyata ga sampai satu hari sudah banyak sekali yang order,” kata Sandiaga Uno, Minggu (9/10/2022).

Bitata Food sendiri merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berasal dari Aceh, dengan produk andalannya yang merupakan keripik kentang dan bumbu nasi minyak.

Pada awalnya, Owner Bitata Food, Ratu Nur Annisa, merasa pesimis dengan mengikuti pameran UMKM ini. Ia khawatir produknya tidak dipandang di acara tersebut.

“Ini pengalaman kami untuk pertama kali ikut di pameran nasional, jadi banyak sekali yang buat saya takjub, sangat antusias, ternyata awalnya sangat pesimis ya, ‘ini bisa laku apa nggak, banyak banget barangnya, bisa laku ga ya,’ karena produk saya dari daerah ya,” ucap Ratu.

Namun siapa sangka, dari sifat awal pesimis tersebut mampu membawa Bitata Food dalam 4 hari meraih omzet yang setara dengan pendapatannya selama sebulan.

“Nah alhamdulillah sangat luar biasa, omzet saya itu di bazar Aceh satu harinya cuman Rp300.000, nah alhamdulillah saya di hari pertama Rp3.500.000, di hari kedua Rp5.000.000, terus di hari terakhir belum dihitung ya berapa, dan juga bukan hanya omzet tapi banyak juga channel-channel yang menawarkan produk saya itu alhamdulillah ada pasarnya, dan layak didistribusikan di pulau Jawa,” jelasnya.

Produk Bitata Food yang mengandalkan hasil pertanian dari luar pulau Jawa, yaitu Aceh, ternyata sangat diminati masyarakat perkotaan. Ratu menjelaskan, produknya merupakan hasil olahan sendiri dengan bekerja sama dengan beberapa kelompok tani di wilayah tersebut.

Kehadiran UMKM juga membawa manfaat membuka lapangan pekerjaan, seperti yang dilakukan oleh Bitata Food.

“Produk saya itu terbuat dari bahan baku hasil pertanian yang ada di Aceh, itu ada bawang merah sama keripik kentang merah, kita olah jadi keripik kentang tapi ada varian rasanya, nah kita bekerja sama dengan 6 kelompok tani untuk menjaga kestabilan produksinya gitu,” ungkapnya.

Mendengar hal tersebut, Edward Tirtanata, Founder Kopi Kenangan, yang juga hadir di atas panggung, membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan produk-produk lokal, dalam hal ini Bitata Food.

“Kita pengen seperti Mas Sandi, banyak berkolaborasi dengan brand lokal, support brand lokal, dan kita tentunya dengan senang hati kalau bisa berkolaborasi dengan legend in the making seperti Bitata Food,” ucap Edward.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo