Pelajar SMA di Lebak Diduga Jadi Korban Kekerasan Oknum Kepsek
Orang Tua Korban Akan Tempuh Jalur Hukum

LEBAK – Beredar Vidio seorang pelajar berinisial ILP diduga jadi korban kekerasan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) DF di salahsatu SMA Negeri di Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Vidio pengakuan korban yang kini beredar luas di media sosial tersebut, mendapat kekerasan berupa tamparan dan tendangan oleh oknum Kepsek. ILP menceritakan awal mula dirinya mendapat kekerasan usai menyantap gorengan, ILP bersama beberapa rekannya merokok di sekitaran sekolah, kemudian peristiwa itu dipergoki oleh DF. ILP yang saat itu kaget lantas membuang sebatang rokok tersebut, DF yang mulai emosi memerintahkan ILP untuk mencari rokok tersebut. Singkat cerita DF tambah esmosi lantaran rokok tersebut tidak ditemukan dan melakukan kekerasan terhadap ILP.
Saya habis beli gorengan sama teman-teman, terus di belakang warung itu ngerokok. Enggak lama ketemu kepala sekolah, saya kaget terus langsung buang rokok,”pengakuan ILP dalam rekaman vidio berdurasi 2.25 detik, Sabtu (11/10/2025)
“Saya ditendang di bagian kaki dan punggung,” ucap ILP, mengungkapkan ketika di suruh mencari rokok yang dibuangnya tidak ditemukan.
Tak sampai disitu, pelajar kelas XII 1 ini mengaku mendapatkan lontaran kata-kata kasar dari DF.
Katanya saya gob**k, anj**g. Katanya dia lihat saya pegang rokok,” ungkap ILP, menirukan ucapan kepala sekolah.
Lagi-lagi ILP mengaku, emosi DF tak hanya sampai disitu. Dia juga mengaku diseret ke dalam ruangan kepala sekolah.
“Saya ditampar satu kali, katanya saya enggak menghargai,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Jumat 10 Oktober 2025. Korban dan oknum Kepsek tersebut berada di sekolah yang sama yaitu SMAN 1 Cimarga. Pasca peristiwa tersebut, orangtua ILP tak terima anaknya mendapat kekerasan akan menempuh jalur hukum.
Saya enggak ikhlas, anak saya sampai ditampar. Saya akan menempuh jalur hukum,”kata Diyono orangtua ILP.
Warga Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak ini, mengaku sudah berkonsultasi dengan beberapa pihak terkait langkah hukum yang akan diambil.
“Saya ingin, masalah ini diselesaikan sesuai aturan hukum,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMAN 1 Cimarga maupun Dinas Pendidikan Provinsi Banten, belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan kekerasan tersebut.(bnn)
Olahraga | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu