TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Kepala & Pegawai Dinkes Pandeglang Terbang Ke Bromo-Malang

Bantah Pakai Duit Negara & Berdalih Video Lama

Reporter: Nipal
Editor: Redaksi
Selasa, 14 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Kepala dan jajaran Dinkes Pandeglang, sedang melambaikan tangan sambil tersenyum sumringah ke kamera, saat di video di dalam pesawat menuju Bromo-Malang Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Kepala dan jajaran Dinkes Pandeglang, sedang melambaikan tangan sambil tersenyum sumringah ke kamera, saat di video di dalam pesawat menuju Bromo-Malang Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

PANDEGLANG - Dugaan kepala hingga jajaran pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, terbang atau jalan-jalan ke Bromo-Malang Jawa Timur, menjadi sorotan dan kecaman publik. Sebab, pelesiran terjadi di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah. 

 

Maka dari itulah, warga menilai kegiatan tersebut tidak mencerminkan sikap bijak dari instansi, yang seharusnya fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

 

Hal itu mencuat, akibat ada video perjalanan ke Bromo-Malang yang beredar di media sosial (medsos) berupa Tiktok memperlihatkan Kepala hingga sejumlah pegawai Dinkes Pandeglang menaiki pesawat yang disebut berangkat dari Bandara Udara Internasional Soekarno–Hatta menuju Malang Jawa Timur. Tayangan itu juga menampilkan logo sebuah biro perjalanan wisata yang cukup tersohor di Banten.

 

Dalam tayangan itu, tampak sejumlah pegawai Dinkes menikmati perjalanan dengan seragam kasual dan suasana santai. Namun, tidak berselang lama, unggahan video tersebut mendadak menghilang alias dihapus.

 

Salah seorang warga Pandeglang, Farhan menilai, gaya rombongan Dinkes Pandeglang dalam video tersebut, menunjukkan sikap berlebihan atau flexing di tengah situasi efisiensi anggaran. Dia mengaku, sangat menyayangkan jika perjalanan itu dilakukan dengan menggunakan dana publik.

 

“Gaya mereka di video itu kelihatan sekali seperti pamer. Apalagi, katanya lagi efisiensi anggaran, tapi kok malah jalan-jalan ke luar daerah,” kata Farhan, Senin (13/10).

 

Menurutnya, seharusnya Dinkes cukup melakukan kegiatan di wilayah Pandeglang saja, karena masih membutuhkan peningkatan pelayanan kesehatan. 

 

“Enggak perlu ke luar daerah, di Pandeglang saja masih banyak hal yang harus dibenahi untuk pelayanan kesehatan masyarakat,” katanya.

 

Dia mempertanyakan sumber anggaran kegiatan jalan-jalan tersebut, dan mendesak pemerintah daerah dapat menjelaskan secara terbuka, apakah perjalanan itu menggunakan dana pribadi atau anggaran dari instansi tersebut.

 

“Pertanyaannya, uangnya dari mana?. Tapi kalau menggunakan anggaran APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) atau dana operasional instansi, itu jelas tidak pantas. Masih banyak kebutuhan yang lebih penting bagi masyarakat,” tegasnya.

 

Terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Pandeglang, Eniyati berdalih, kegiatan dalam video itu sudah lama dilakukan, bahkan sejak tahun lalu. Ungkapnya, perjalanan tersebut bukan kunjungan kerja atau studi banding, melainkan kegiatan pribadi pegawai yang sekadar ingin berlibur.

 

“Itu kegiatan tahun lalu, mungkin baru di-share sekarang. Nggak ada anggaran pemerintah, itu kegiatan mandiri, bayar masing-masing,” bantah Eniyati saat dikonfirmasi awak media di Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, usai apel pagi, Senin (13/10).

 

Perjalanan itu dilakukan dengan tujuan ke daerah Malang dan Bromo, Jawa Timur. Ia menegaskan, kegiatan tersebut murni inisiatif pegawai yang menabung bersama selama satu tahun untuk keperluan liburan.

 

“Tapi itu mah udah lama, beberapa bulan yang lalu. Biasalah, kadang tangan gatal ingin share di medsos,” ujarnya.

 

Meski demikian, Eniyati tak menampik adanya sorotan publik terkait video yang menampilkan rombongan pegawai dinas di tengah kebijakan efisiensi anggaran. Ia memastikan, selama kegiatan itu tidak menggunakan dana pemerintah, maka hal tersebut tidak menjadi masalah.

 

“Intinya tidak menggunakan anggaran pemerintah. Itu cuma refreshing, ngumpulin uangnya satu tahun satu kali. Nggak ada kunjungan, nggak pakai anggaran dinas,” bantahannya.

 

Eniyati menganggap, liburan wajar karena pegawai membutuhkan waktu untuk melepas penat setelah bekerja selama setahun penuh. 

 

“Itu bentuk refreshing teman-teman yang sudah jenuh kerja. Ya wajar kalau mereka jalan-jalan biar semangat lagi, yang penting nggak ganggu anggaran pemerintah,” katanya.

 

Namun, ketika ditanya soal besaran dana yang digunakan dalam kegiatan liburan tersebut, Eni enggan menjelaskan lebih jauh. “Enggak tahu, ibu nggak tahu nominalnya berapa,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit