TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kanjuruhangate Hambat Karir Nico Afinta

Laporan: AY
Rabu, 12 Oktober 2022 | 09:56 WIB
Irjen Nico Afinta. (Ist)
Irjen Nico Afinta. (Ist)

JAWA TIMUR - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, memakan korban jenderal. Gara-gara tragedi itu, Irjen Nico Afinta dicopot dari posisinya sebagai Kapolda Jawa Timur.

Pencopotan ini jelas akan berdampak pada karir jenderal polisi bintang 2 itu, untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.

Pencopotan Nico ini tertuang dalam Surat Telegram Rahasia Kapolri Nomor ST/2134/X/KEP/2022, tanggal 10 Oktober 2022. Nico kemudian digeser menjadi Staf Ahli Bidang Sosial dan Budaya (Sahlisosbud) Kapolri. Sedangkan posisi Kapolda Jawa Timur diisi Irjen Teddy Minahasa Putra, yang sebelumnya menjabat Kapolda Sumatera Barat.

Informasi pencopotan Nico ini dibenarkan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. Namun, dia memastikan, pencopotan Nico merupakan hal biasa dalam mutasi di tubuh Polri.

"TR tersebut adalah tour of duty and tour of area. Mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi,” kata Dedi, Senin (10/10).

Nico menjadi polisi kesebelas yang dicopot Kapolri usai tragedi Kanjuruhan. Sebelumnya, ada Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dan sembilan anggota Brimob Polda Jatim.

Nico dinilai beruntung karena cuma dicopot bukan ditetapkan tersangka seperti tiga anggota Polri lainnya: Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman.

Nico dianggap publik sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan selain Ferli Hidayat.

Nico sempat menyatakan penggunaan gas air mata saat kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan telah sesuai prosedur pengamanan. Padahal, sesuai aturan FIFA, penggunaan gas air mata di dalam stadion dilarang.

Sebelum menjadi sasaran kritik atas tragedi Kanjuruhan, Nico sudah menjadi perbincangan di masyarakat. Dia bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra, sempat terseret dalam rekayasa yang dibuat mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Nico Cs lolos dari pusaran skenario pembunuhan Brigadir J yang disusun Sambo, setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, ketiganya tidak berkaitan dengan skenario yang disusun Sambo.

Sebelum dua kasus ini mencuat, karir Nico di Kepolisian sebenarnya moncer. Lulusan Akpol 1992 ini menanjak pada 2011 saat menjadi Wadirreskrimum Polda Metro Jaya. Tahun 2016, Nico menjabat sebagai Dirresnarkoba Polda Metro Jaya. Setahun kemudian, menduduki posisi Dirreskrimum Polda Metro Jaya. Kemudian, pada 2019 dia diangkat menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri.

Pada Mei 2020, pria kelahiran 30 April 1971 ini menjabat Kapolda Kalimantan Selatan. Nico lalu dimutasi pada November 2020 menjadi Kapolda Jawa Timur menggantikan Fadil Imran.

Pencopotan Nico banyak dikomentari warganet. Hastag Kapolda Jawa Timur sempat bertengger di deretan trending topic Twitter Indonesia, sebelum akhirnya tergeser. Namun, yang membahas masih banyak. Tadi malam, masih ada 1.000 lebih tweet yang membahas pencopotan Nico.

Dalam cuitannya, netizen terbelah. Ada yang memaknai “hukuman” ke Nico kurang keras. Sebab, meski dicopot, Nico tetap diberi jabatan sebagai Staf Ahli Kapolri.

"Dari Kapolda ke Staf Ahli Kapolri sih nggak ngefek apa-apa. Malah naik level," protes @Lintang_Wisesa.

Sedangkan akun @majaw3634 menilai, pencopotan sudah tetap menjadi hukuman bagi Nico. Sebab, dengan pencopotan itu, peluang Nico menjadi Kabareskrim menjadi mengecil.

"Nggak sih om, lebih tinggi Kapolda sebenarnya karena peluang jadi Kabareskrim tinggi. Kalau sudah jadi staf ahli berarti karirnya tamat," tulis dia. "Alhamdulillah. Tinggal tunggu tamatnya aja," sahut @AgusTeg32902093.

Sementara, akun @Lintang91775859 mengapresiasi keberanian Kapolri mencopot Nico. "Konsekuensi logis. Berarti Kapolri masih on the track," tegasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo