TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Erick Thohir: Era Shin Tae-yong dan Kluivert Telah Usai, PSSI Cari Pelatih Baru

Reporter: Farhan
Editor: AY
Jumat, 24 Oktober 2025 | 10:17 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir. Foto : Ist
Ketum PSSI Erick Thohir. Foto : Ist

JAKARTA – Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan federasi tak akan lagi bekerja sama dengan Shin Tae-yong (STY) dalam menangani tim nasional Indonesia. Ia menyebut, era STY dan Patrick Kluivert telah berakhir. Kini, PSSI tengah fokus mencari pelatih baru yang tak hanya populer, tetapi juga memiliki visi membangun sistem kepelatihan jangka panjang.

 

“Kalau kita move on dari Patrick (Kluivert), ya kita juga harus move on dari Shin Tae-yong,” ujar Erick kepada wartawan di Jakarta, Kamis malam (23/10/2025).

 

Erick mengakui, pergantian pelatih yang terlalu cepat bukan hal ideal. Namun, menurutnya, keputusan itu diambil karena PSSI perlu fondasi kepelatihan yang berkesinambungan. “Membangun struktur kepelatihan nasional butuh waktu panjang,” ucapnya.

 

Struktur Kepelatihan Terhenti

 

Salah satu tantangan terbesar, kata Erick, adalah menciptakan sistem kepelatihan berjenjang dari level usia muda hingga senior. Sistem itu sempat mulai terbentuk di era Kluivert, namun terhenti setelah pelatih asal Belanda itu gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

 

“Begitu Kluivert dan timnya pergi, struktur kepelatihan ikut hilang. Sekarang pusing juga—hilang strata senior, U-23, U-20. Tapi mau bagaimana, sudah satu paket,” tutur Erick.

 

Buka Komunikasi Global

 

Erick mengungkapkan, mencari pelatih baru bukan perkara mudah. Selain karena peringkat FIFA Indonesia yang masih rendah, citra suporter yang kerap “galak” di media sosial juga menjadi pertimbangan bagi calon pelatih asing.

 

“Saya sedang membuka komunikasi ke banyak pihak. Jangan sampai persepsi negatif yang pernah terjadi justru mempersulit posisi kita,” katanya.

 

Dengan pengalaman dan jejaring internasionalnya—termasuk saat menjabat Presiden Inter Milan—Erick optimistis PSSI dapat menemukan sosok yang tepat. Ia menegaskan federasi tetap berkomitmen pada cetak biru pembangunan sepak bola nasional yang telah disampaikan ke FIFA, dengan target jangka panjang menuju Piala Dunia 2034.

 

Fokus Regenerasi dan Naturalisasi

 

Erick menilai, regenerasi pemain di Indonesia berjalan baik. Kini, fokus PSSI adalah memastikan kesinambungan di level pelatih. Program naturalisasi pemain diaspora juga akan diteruskan, mencontoh kesuksesan Maroko di Piala Dunia U-20 2025.

 

“Apa yang terjadi kemarin bagian dari hasil yang harus kami pertanggungjawabkan,” ujarnya.

 

Erick juga meminta publik lebih bijak dalam menilai pelatih dan pemain. Ia menyinggung kasus hujatan terhadap Gerald Vanenburg, Indra Sjafri, hingga Rizky Ridho.

 

“Begitu pelatih kalah, langsung diserang. Pemain salah sedikit, dihujat. Kalau suasananya seperti itu terus, pemain bisa takut membela timnas,” tegasnya.

 

Pelatih Baru Belum Akan Diumumkan

 

Untuk saat ini, PSSI belum akan mengumumkan nama pelatih baru. Erick ingin memastikan sosok yang dipilih benar-benar selaras dengan arah pembangunan jangka panjang federasi.

 

> “Masih perlu waktu untuk konsolidasi,” pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit