Gegara Rebutan Pelanggan Sawit Nyawa Melayang
Korban Penuh Luka Bacokan Hingga Kehabisan Darah
PANDEGLANG - Empat orang pemuda warga Kabupaten Pandeglang, tengah berkelahi merebutkan pelanggan pembelian sawit, hingga mengakibatkan nyawa seseorang melayang atau meninggal dunia.
Keributan, Aang Humaedi alias Medi (34) warga Kampung Babakan Kembang, Desa Cikadu, Kecamatan Cibaliung, Eep Saefuloh (25) warga Kampung Ranca Sadang RT 01 RW 06, Desa Cikalong, Kecamatan Cibitung, Nadi (24) warga Kampung Cicadas, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, dengan Aliyudin alias Duo (35) warga Kampung Dukuh Handap, Desa Batuhideung, Kecamatan Cimanggu, terjadi di Kampung Rancasadang, Desa Cikalong, Kecamatan Cibitung, Senin (27/10), sekitar pukul 00.18 WIB.
Akibat perkelahian yang terjadi itu, Medi harus menghembuskan nafas terakhirnya di Puskesmas Cibaliung, dengan luka bacokan di bagian lengan sebelah kiri, paha sebelah kanan, jari jempol dan telunjuk putus akibat luka bacok yang diduga dilakukan Duo.
Relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) Cibitung, Ma'ani membenarkan, adanya peristiwa tersebut. “Berawal dari adanya perkelahian dan satu orang meninggal dunia. Korban bernama Aang Humaedi meninggal dunia,” ungkap Ma'ani, kepada awak media, Senin (27/10).
Pada saat ini, korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Cibaliung. Adapun penyebab pasti kematian korban, diduga kehabisan darah akibat luka bacokan. “Untuk kasusnya tengah ditangani oleh pihak Kepolisian,” pungkasnya.
Senada, Kapolsek Cibaliung, IPTU Asep Jamaludin membenarkan, kejadian pembacokan hingga mengakibatkan nyawa seseorang meninggal dunia di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
“Ya benar ada kejadian keributan hingga mengakibatkan satu orang meninggal dunia, yakni Aang Humaedi alias Medi,” IPTU Asep, saat dihubungi via panggilan WhatsApp (WA).
IPTU Asep mengungkapkan, atas dasar informasi dari saksi dan masyarakat, terjadinya perkelahian empat orang pemuda hingga menghilangkan nyawa seseorang itu, dipicu persoalan pembelian sawit dari masyarakat.
“Menurut keterangan saksi itu, terkait pembelian sawit. Biasanya sawit dari masyarakat dibeli sama almarhum Medi, ini kok tiba-tiba sudah ada duluan Aliyudin alias Duo. Nah, terus di situ terjadi cekcok mulut, berhadapan dengan Duo itu almarhum (Medi) terus Aep dan Nadi, di situ (TKP). Jadi satu lawan tiga orang, Duo sama Medi, Aep, dan Nadi gitu,” jelas IPTU Asep.
Dari cekcok atau adu mulut yang terjadi itu, membuat empat orang itu masing-masing mengeluarkan sebilah golok hingga berkelahi. “Setelah itu, masing-masing mengeluarkan golok, ya terjadilah keributan,” katanya.
Akibat keributan itulah, telah membuat Medi meninggal dunia. Medi meninggal karena sekujur tubuhnya banyak luka bacokan, dan bahkan jari tengahnya putus.
“Si korban (Medi) mengalami luka lengan kanan hampir putus, jari telunjuk, jari tengah putus, terus paha, betis dan mengalami luka menganga, kalau di kepala nggak ada. Medi meninggal karena kehabisan darah yang disebabkan urat nadi tangan sebelah kiri nyaris putus,” katanya.
Sementara korban lainnya, mengalami luka bacokan berat dan ringan. “Korban Aep itu mengalami luka berat berupa bacokan di muka, dari mulai bawah mata sampai bibir dan dagu. Dan satu lagi Nadi luka di mata kaki dengan 20 jahitan,” pungkasnya.
Terduga pelaku Duo telah menyerahkan diri ke Polres Pandeglang yang didampingi kuasa hukumnya. Saat ini katanya, kasus itu telah ditangani Polres Pandeglang.
“Situasi saat ini sudah kondusif dan pelaku didampingi kuasa hukumnya sudah menyerahkan diri ke Polres Pandeglang, tadi juga sudah lewat ke rumah almarhum. Kejadian ini ditangani Polres Pandeglang, dan memang dari awal kejadian saya langsung lapor ke Kapolres,” tandasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu





