Prabowo Turun Langsung Musnahkan 2,1 Ton Narkoba, Pengamat: Kepemimpinan Berani, Bandar Ketar-Ketir
JAKARTA — Suasana di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Rabu (29/10), terasa seperti adegan pembuka film Narcos. Bedanya, kali ini tokoh utamanya bukan agen rahasia, melainkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dengan mengenakan setelan khasnya, Presiden berdiri di barisan paling depan saat pemusnahan 2,1 ton barang bukti narkoba. Aksi tersebut menjadi simbol tegas bahwa satu tahun pemerintahan Prabowo bukan hanya berbicara soal kebijakan, melainkan bukti nyata komitmen negara dalam melindungi rakyat dari ancaman narkoba yang merusak masa depan bangsa.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, menilai kehadiran langsung Presiden Prabowo dalam kegiatan itu merupakan pesan kuat bahwa negara tidak akan tinggal diam menghadapi kejahatan narkotika.
“Kehadiran Presiden Prabowo di acara pemusnahan barang bukti narkoba adalah bentuk keseriusan dan komitmen nyata beliau dalam melawan ganasnya penyalahgunaan narkoba di Indonesia,” ujar Iwan, Kamis (30/10).
Menurut Iwan, sejak awal masa pemerintahannya, Prabowo telah menunjukkan gaya kepemimpinan yang tidak hanya memberi perintah dari balik meja, melainkan turun langsung memastikan pesan moral dan politiknya tersampaikan kepada rakyat.
“Presiden ingin memberi sinyal tegas bahwa ia akan berdiri paling depan dalam perang melawan narkoba. Ini bukan hanya isu hukum, tapi juga perjuangan moral untuk menyelamatkan masa depan generasi Indonesia,” tegasnya.
Iwan menilai langkah Prabowo juga mencerminkan hasil konkret satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran.
“Bayangkan, dalam waktu satu tahun, pemerintah melalui Polri telah menyita lebih dari 214 ton narkoba senilai hampir Rp30 triliun, dan menangkap 65 ribu tersangka. Angka ini bukan klaim semata, tapi bukti nyata dari kebijakan yang dijalankan dengan serius,” ungkapnya.
Selain perang melawan narkoba, Iwan juga menyoroti keberanian Presiden dalam menindak berbagai kasus besar, mulai dari korupsi di tubuh BUMN energi, tambang ilegal, hingga penyitaan ribuan hektare lahan sawit tanpa izin.
“Semua itu menunjukkan satu pola kepemimpinan: berani, disiplin, dan berpihak pada rakyat. Jika konsistensi ini dijaga, Indonesia akan memiliki arah pemerintahan yang kuat — bukan hanya dalam aspek keamanan, tapi juga dalam moralitas dan ketegasan hukum,” jelasnya.
Menurut Iwan, simbol Prabowo berdiri di barisan depan bersama jajaran Polri memiliki makna mendalam: negara tidak akan tunduk pada kejahatan, sebesar apa pun jaringannya.
“Di momen itu, publik melihat langsung bahwa Presiden tidak hanya memerintah, tetapi hadir. Dan ketika Presiden hadir, bisa dipastikan — para bandar narkoba ketar-ketir,” tutup Iwan.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu





